mikroba senjata tak kasat mata yang potensial untuk mengatasi pencemaran lingkungan - News | Good News From Indonesia 2025

Mikroba, Senjata Tak Kasat Mata yang Potensial untuk Mengatasi Pencemaran Lingkungan

Mikroba, Senjata Tak Kasat Mata yang Potensial untuk Mengatasi Pencemaran Lingkungan
images info

Pencemaran lingkungan perairan telah menjadi masalah serius yang terus memburuk dari tahun ke tahun.

Limbah industri, sampah plastik, dan polutan lainnya kian mencemari sungai, danau, dan laut, mengancam ekosistem dan kesehatan manusia. 

Menghadapi tantangan ini, para ilmuwan terus mencari solusi efektif, salah satunya melalui bioremediasi—pemanfaatan mikroorganisme untuk membersihkan lingkungan.

Bioremediasi Lebih Unggul Ketimbang Bahan Kimia

Menurut Ayu Lana Nafisyah, SPi, MSc, PhD, dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR), bioremediasi menawarkan solusi lebih aman dibanding metode kimiawi.

"Mikroba seperti bakteri, jamur, dan mikroalga mampu menyerap dan mengurai polutan melalui proses biosorpsi tanpa meninggalkan residu berbahaya," jelasnya.

Namun, Ayu mengingatkan bahwa penggunaan bioremediasi harus hati-hati. Mikroalga, misalnya, bisa mengalami ledakan populasi (blooming algae) jika digunakan berlebihan.

"Ini justru berbahaya karena dapat mengurangi kadar oksigen dalam air, memicu kematian massal biota air," tambahnya. Selain itu, risiko biomagnifikasi—akumulasi polutan dalam tubuh ikan juga perlu diwaspadai.

Baca juga Sustainable Aviation Fuel, Solusi Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Penerbangan

Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan Pencemaran

Selain bioremediasi, pencegahan adalah langkah terpenting. Sayangnya, banyak program lingkungan seperti pengurangan kantong plastik belum berjalan optimal.

"Tote bag yang seharusnya menjadi solusi justru menimbulkan masalah baru karena banyak orang membelinya berulang kali, padahal bahan tote bag lebih sulit terurai daripada plastik sekali pakai," ujar Ayu.

Masyarakat memiliki peran besar dalam mengurangi pencemaran. Memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mengolah limbah rumah tangga adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari.

"Kesadaran individu sangat menentukan keberhasilan upaya pelestarian lingkungan," tegas Ayu.

Masa Depan Bioremediasi 

Meski bioremediasi menjadi solusi menjanjikan, penerapannya memerlukan penelitian lebih lanjut agar efektif dan aman. Sementara itu, kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menekan laju pencemaran.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan teknologi. Perubahan pola hidup dan kesadaran lingkungan adalah kunci utama," pungkas Ayu.

Dengan langkah nyata dari semua pihak, harapan untuk perairan yang lebih bersih dan sehat masih mungkin terwujud.

Baca juga Pakar Universitas Serukan Praktik Medis Ramah Lingkungan, Bagaimana Caranya?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.