Salah satu hal yang paling melekat dan Ikonik di kota Ponorogo, adalah seni reognya. Menariknya, kalau Kawan GNFI mampir ke kota yang terkenal dengan Pondok Pesantren Gontor ini, akan ditemukan Tugu Reog di sepanjang gang, jalan, bahkan gapura perbatasan kota.
Reog seakan sudah menjadi simbol yang melekat di kota yang berada di wilayah provinsi Jawa Timur ini. Bahkan setiap tahunnya festival reog digelar secara meriah di Ponorogo. Festival reog terbesar biasanya digelar bertepatan dengan malam 1 suro atau biasa dikenal grebeg suro di Alun-Alun Ponorogo.
Meskipun grebeg suro identik dengan peristiwa menyambut tahun baru Islam, tujuan diadakannya festival reog Ponorogo adalah untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak turun temurun.
Namun, budaya lokal seperti reog Ponorogo mulai luntur akibat pengaruh era globalisasi yang menyebabkan turunnya minat para pemuda untuk tetap melestarikan tradisi tersebut.
Ukir Sejarah, Monumen Reog Ponorogo sebagai Ikon Budaya dan Pariwisata Lokal di Jawa Timur
Dengan menampilkan tarian seni reog Ponorogo berskala besar, diharapkan generasi muda dapat mempertahankan nilai-nilai tradisional yang terkandung dari kesenian tersebut.
Menariknya, selain menjadi ikon kebanggaan masyarakat Ponorogo, seniman reog juga beberapa kali mentas di festival internasional.
Tanggal 28 Agustus 2024, reog Ponorogo tampil di luar negeri dalam festival "WOW Indonesia Festival" yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat.
Gelaran festival untuk memperingati hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat yang sudah berjalan selama 70 tahun lamanya. Sebelumnya, reog Ponorogo juga tampil dalam acara pra-olimpiade untuk exhibition pencak silat.
Dikutip di laman mediaponorogo.com, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengirimkan beberapa seniman reog Ponorogo ke Paris, Prancis, dengan tujuan memperkuat Indonesia sebagai pusat kebudayaan yang ragam.
Ini juga sebagai komitmen PLN untuk mendukung pelestarian kesenian lokal, kegiatan ini juga didukung oleh kemenparekraf yang melihat kegiatan ini sebagai ajang promosi industri pariwisata dan kreatif.
Resmi Ditetapkan Warisan Tak Benda oleh UNESCO
Nah, pada tanggal 3 Desember 2024. Kesenian Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO, lho! Berikut adalah ulasannya!
Pada Desember 2024 di Paraguay, menjadi momen yang tak akan bisa dilupakan oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Kota Ponorogo. Sebab, reog Ponorogo yang selama ini menjadi simbol kota mereka, resmi ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh UNESCO dari kategori In Need Urgent of Safeguarding.
Ini adalah upaya pelestarian budaya kesenian lokal yang berakar kuat dalam hal bergotong royong. Diakuinya reog oleh UNESCO memperkuat bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam dan memiliki nilai tradisional yang kental.
Sebelumnya beberapa budaya Indonesia sudah diakui UNESCO lebih dulu. Lalu, masuknya reog Ponorogo memperkuat lini budaya Indonesia ke-14 yang diakui UNESCO.
Bangga! Reog Ponorogo dan Kebaya Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
Reog berwujud kepala harimau dengan burung merak yang bertengger di atas kepalanya. Merupakan perwujudan nilai-nilai leluhur selalu melekat dengan warisan budaya Indonesia.
Meski era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, budaya seperti reog Ponorogo yang merupakan citra dari budaya Indonesia sendiri harus terus dilestarikan oleh generasi berikutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News