mbok yem pemilik warung legendaris di puncak lawu meninggal meninggalkan pembelajaran di bidang usaha - News | Good News From Indonesia 2025

Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Puncak Lawu Meninggal, Tinggalkan Pesan di Bidang Usaha

Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Puncak Lawu Meninggal, Tinggalkan Pesan di Bidang Usaha
images info

Mbok Yem, pemilik warung legendaris di Puncak Lawu tutup usia pada usianya yang 82 tahun hari Rabu (23/4/2025). Perempuan dengan nama lengkap Wakiyem tersebut sudah menjalani usahanya sejak tahun 1980-an. Warungnya dijadikan titik rehat dan penguat para pendaki Gunung Lawu.

Menurut informasi dari Kompas.com, sebelum meninggal Mbok Yem sempat turun gunung pada bulan Maret lalu dengan ditandu karena sakit. Kemudian ia dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo karena pneumonia. 

Selama berjualan, Mbok Yem tidak pernah berhenti dengan alasan apapun. Bahkan saat sakit maupun di jam tengah malam, Ia masih menyempatkan untuk melayani para pendaki. Ketika di rumah pun, ia masih memikirkan bagaimana orang orang yang naik gunung bisa makan.

Tanpa memusatkan pikiran pada keuntungan, beliau berjualan demi kebutuhan para pendaki. Baginya, lelah dan keuntungan bukanlah hal yang berarti, asalkan makanannya dapat dinikmati para pendaki.

Tiga Pembelajaran yang didapat dari Warung Mbok Yem

  • Lokasi dan usaha yang tidak biasa, tapi dekat dengan pasarnya

Keunikan yang ditawarkan dari usaha Mbok Yem adalah lokasinya yang tidak biasa namun strategis, karena berada di puncak gunung namun tetap strategis mengingat para pendaki pasti akan melewati jalur tersebut untuk menuju puncak.

Lokasi suatu usaha dapat mempengaruhi kesuksesannya. Menurut BBC.com, usaha yang dekat dengan pasarnya (konsumen) merupakan faktor penentu sebuah kesuksesan sebuah usaha. Para pendaki yang menuju puncak Lawu sudah pasti mendapatkan akses ke warung tersebut jika melalui lima jalur yaitu Cemoro Kandang, Candi Cetho, Cemoro Sewu, Tambak dan Cemoro Singolangu.

Dengan demikian, Warung Mbok Yem dapat dikatakan memiliki proximity atau kedekatan dengan pasarnya.

  • Membaca kebutuhan dari yang tidak terduga

Mbok Yem berhasil membaca kebutuhan yang tidak diduga, yaitu kebutuhan tempat istirahat dan makan para pendaki gunung saat sudah hampir menuju puncak. Berdasarkan salah satu prinsip marketing yaitu scarcity marketing, beliau berhasil memenuhi sense of urgency para pendaki. 

Scarcity marketing adalah strategi marketing memanfaatkan prinsip kelangkaan untuk menciptakan rasa urgensi dan meningkatkan permintaan suatu produk atau layanan. Kelangkaan akan usaha warung di puncak gunung membuat warung Mbok Yem berhasil mendapatkan demandnya.

  • Bertahan memasok sendiri

Mbok Yem sempat viral karena adanya sebuah video yang diunggah dari akun Bayu Aji AE, memperlihatkan beliau ditandu naik ke puncak untuk kembali membuka warungnya setelah mudik lebaran. Biasanya, beliau berjalan kaki menuju puncak untuk membuka warungnya dan bahkan membawa pasokan logistik warung sendiri.

Namun makin bertambahnya usia, Mbok Yem kerap kelelahan sehingga meminta bantuan untuk ditandu setelah mencapai Pos 2. Di saat saat sebelum tutup usia, beliau meminta bantuan porter mengangkut logistik warung dengan biaya Rp500.000. 

Kegigihannya sangat mencerminkan bahwa beliau tidak mementingkan keuntungan tetapi pada tujuan usaha itu sendiri. Berdasarkan penelitian dari Deloitte, perusahaan yang berfokus pada menciptakan value dibandingkan profit memiliki kecenderungan untuk sukses. Fokus pada tujuan dan value justru akan membuat sebuah usaha stand out.

Usaha Mbok Yem memiliki tujuan sederhana yaitu menjadi tempat rehat dan mengisi tenaga para pendaki yang mencapai puncak, lebih mudah untuk terlihat stand out.

Dari kegigihan dan ketekunan Mbok Yem dalam menjalankan warungnya di puncak Lawu, beliau berhasil menciptakan peluang dan pasarnya sendiri tanpa perlu mengikuti arus mainstream

Jadi gimana Kawan GNFI? Pernah mampir ke Warung Mbok Yem atau punya cerita inspiratif lainnya tentang usaha yang tidak biasa?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.