angkat keresahan masyarakat film komedi cocote tonggo segera tayang di bioskop indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Angkat Keresahan Masyarakat, Film Komedi “Cocote Tonggo” Segera Tayang di Bioskop Indonesia

Angkat Keresahan Masyarakat, Film Komedi “Cocote Tonggo” Segera Tayang di Bioskop Indonesia
images info

Menyoroti keresahan masyarakat terkait kehidupan bertetangga, Tobali Film bersama Skak Production mempersembahkan film terbaru berjudul "Cocote Tonggo".

Cocote tonggo atau dalam bahasa Indonesia berarti mulut tetangga berlatarkan budaya dan kehidupan orang Jawa yang mengalami konflik rumah tangga akibat komentar negatif dari para tetangga.

Film komedi yang disutradarai oleh Bayu Skak dan Sahli Hilmawan selaku eksekutif produser ini menceritakan pasangan suami istri bernama Luki dan Murni. Mereka meneruskan bisnis jamu kesuburan milik orang tuanya, tetapi tidak kunjung diberikan keturunan.

Hal ini menimbulkan berbagai konflik yang datang dari para tetangga yang banyak memberikan komentar negatif dan meragukan kemampuan Murni untuk melanjutkan bisnis tersebut.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Luki dan Murni untuk menjaga citra dan reputasi keluarga, serta menjaga bisnis Jamu Jdojo yang sudah dibangun oleh orang tuanya agar tetap ramai pembeli.

Berbagai komentar dan kritik pedas dari tetangga, secara perlahan menimbulkan konflik di dalam rumah tangga Luki dan Murni.

Ditengah-tengah konflik rumah tangga tersebut, Luki dan Murni justru menemukan seorang bayi, sehingga mereka memutuskan agar Murni berpura-pura hamil agar bayi yang ditemukan terlihat seperti anak kandung.

Berlatarkan Realita Sosial di Masyarakat

Trailer Film
Caption: Still cut Film "Cocote Tonggo"
Sumber: YouTube | Skak Studios

Film komedi garapan Bayu Skak ini mengangkat keresahan di masyarakat, khususnya realita kehidupan bertetangga di Indonesia. Di mana menjalani hidup bersama ucapan atau sindiran dari tetangga merupakan hal yang sudah biasa dialami oleh masyarakat Indonesia.

Film ini berhasil memotret dengan baik keresahan masyarakat yang sering kali merasa gagal atau tidak percaya diri akibat komentar dari orang lain. 

Walaupun berlatarkan budaya Jawa, tetapi permasalahan dan konflik di dalam film ini sangat dekat dengan seluruh masyarakat di Indonesia sehingga menunjukan bahwa film ini bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh daerah di Indonesia.

Film ini juga membingkai bagaimana sulitnya seorang perempuan bertahan hidup di tengah masyarakat, khususnya yang belum menjadi seorang ibu karena dianggap belum bisa menjadi perempuan seutuhnya.

Baca Juga: Jumbo Salah Satu Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Simbol Kebangkitan Animasi Indonesia

Mengusung Kebudayaan Jawa yang Kental

Trailer Film
Caption: Still cut Film "Cocote Tonggo"
Sumber: YouTube | Skak Studio

Berlatarbelakang kebudayaan Jawa, film “Cocote Tonggo” digarap sepenuhnya di Kota Solo. Seluruh lokasi syuting di film ini berada di Kawasan Laweyan dan beberapa lokasi lain di sekitarnya. Menariknya lagi, sebagian dialog dalam film ini menggunakan bahasa Jawa Mataram Kuno sehingga semakin menunjukan kesan yang kuat dan otentik. 

Selain itu, pemilihan kostum, plot cerita, serta background musik sangat mendukung nuansa kehidupan masyarakat Jawa yang masih kental dengan kehidupan bertentangga.

Selain memberikan unsur komedi, film ini juga mengisyaratkan banyak makna khususnya bagi kita untuk lebih menjaga ucapan terhadap orang lain.

Dibintangi oleh Aktor dan Komedian Kelas Atas

Film “Cocote Tonggo” akan menghadirkan berbagai aktor dan aktris kelas atas, seperti Ayu Shita sebagai Murni, Denis Adhiswara sebagai Luki, Sundari Soekotjo sebagai Ibu Tin, Asri Welas sebagai Bu Pur, dan masih banyak lagi.

Terlebih lagi, film ini juga diisi oleh beberapa komedian senior dan muda Indonesia, seperti Tatang Gepeng sebagai Pak Min, Yati Pesek sebagai Mbah Mila, Bayu Skak sebagai Gatot, dan komedian lainnya.

Segera Tayang di Bioskop Kesayangan Kawan GNFI

Film kedua yang ditulis oleh Nona Ica setelah Sekawan Limo ini akan mulai menghibur masyarakat Indonesia pada tanggal 15 Mei 2025 secara serentak di seluruh bioskop Indonesia. Menampilkan cerita kehangatan keluarga dan sulitnya kehidupan perempuan di Indonesia dengan berlatarkan toko jamu, film ini sangat cocok untuk ditonton bersama dengan keluarga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.