membaca untuk semua literasi sepanjang usia di era digital - News | Good News From Indonesia 2025

Membaca untuk Semua, Literasi Sepanjang Usia di Era Digital

Membaca untuk Semua, Literasi Sepanjang Usia di Era Digital
images info

Tahukah Kawan GNFI? Tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia yang merupakan bentuk menghormati terhadap kekuatan buku yang telah membuka akses bagi seluruh umat manusia dalam berpikir, berbudaya, sekaligus teman yang setia berbagi pengalaman.

Hal tersebut menguatkan bahwa membaca buku bukan hanya milik anak atau kalangan pelajar. Aktivitas membaca adalah kebutuhan lintas usia, dari anak-anak hingga lansia yang manfaatnya telah banyak dirasakan kawan.

Kini dunia yang serba cepat dan digital, mempertahankan kebiasaan membaca buku menjadi tantangan baru, sekaligus peluang untuk tumbuh bersama.

Membaca Sejak Dini, Membangun Imajinasi dan Karakter Anak

Bagi anak-anak, buku adalah dunia hebat yang membuka pintu imajinasi dan rasa ingin tahu. Membaca membantu perkembangan bahasa, emosi, dan cara berpikir kritis sejak dini.

Penelitian menunjukan bahwa membaca buku sejak dini juga memiliki dampak perkembangan kosa kata anak-anak.

Masih Kesulitan Suka Baca Buku? Cari Genre yang Kamu-Banget!

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics, anak-anak yang dibacakan buku sebelum taman kanan-kanan mengetahui 1,4 juta lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang tidak dibacakan buku.

Tak hanya memiliki manfaat bagi anak itu sendiri, tetapi juga mempererat hubungan anak dan orang tua saat membaca bersama.

Membaca di Usia Dewasa, Mengalirkan Perspektif, Merawat Pikiran

Di usia dewasa, membaca buku cara untuk terus memperluas wawasan di tengah kesibukan pekerjaan dan kehidupan sosial. Membaca buku fiksi, mampu melatih empati dan kemampuan memahami perspektif orang lain.

Sementara itu, membaca buku nonfiksi mulai dari biografi, buku pengembangan diri, hingga buku keuangan pribadi, membantu meningkatkan keterampilan dan memperkaya pengetahuan.

Mengutip dari halodoc.com membaca buku dapat menurunkan tingkat stres, melatih fokus dan perhatian, mencegah depresi yang tentunya merawat pikiran kita Kawan!

Lansia dan Buku, Menjaga Pikiran Tetap Aktif dan Jiwa Tetap Ceria

Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa aktivitas kognitif seperti membaca buku dapat membantu mempertahankan fungsi kognitif pada lansia.

Lansia yang rutin melakukan aktivitas kognitif memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

​Selain manfaat kognitif, membaca buku juga membantu para lansia mengatasi rasa kesepian karena setiap halaman buku yang dibaca, mereka menemukan teman yang berbagi pengalaman dan tak pernah menua.

Tantangan di Era Digital

Di era serba cepat dan digital, konsisten membaca buka perkara mudah bukan, Kawan? Notifikasi dari media sosial dan video pendek yang minim informasi lengkap. Namun, adiktif sering kali menggeser perhatian kita dari buku baik fisik atau layar.

Rawan Alami Foxing, Ini Dia Tips Merawat Buku agar Tidak Cepat Menguning

Sudah sepatutnya tantangan di era digital ini sebagai bentuk peringatan Hari Raya Buku Sedunia demi menghasilkan peningkatan membaca buku.

Tips Menjaga Konsistensi Membaca di Era Digital

Lalu, bagaimana tetap bisa membaca buku secara konsisten di tengah gempuran diigital? Berikut tips sederhananya Kawan!

  1. Tetapkan target kecil harian, seperti membaca buku 10 halaman atau 15 menit dalam sehari.
  2. Bawa buku ke manapun, baik buku fisik atau e-book di ponsel.
  3. Manfaatkan waktu tunggu (di antrean, transportasi, dan tempat umum) untuk membaca daripada scrolling media sosial.
  4. Gabung komunitas baca, supaya tetap termotivasi mendapat rekomendasi bacaan baru atau saling bertukar informasi.
  5. Mulai dari genre buku yang kawan suka, memulai hal kecil dan ringan adalah ide yang pas untuk memulai membaca buku dan tidak memaksakan membaca buku dengan genre yang berat.

Hari Buku Sedunia, Perayaan dan Investasi

Hari Buku Sedunia bukan sekadar perayaan semata dalam satu hari, tetapi pengingat bahwa membaca memberikan investasi jangka panjang untuk diri sendiri hingga lintas generasi.

Kita bisa memulai dari langkah awal satu halaman, satu bab, satu buku, atau bisa dalam satu waktu. Membaca adalah bentuk bekal pengetahuan dan perlawanan dari kebisingan dunia digital.

Berawal masa anak-anak membangun mimpi dan kemampuan, ketika dewasa terus belajar, hingga lansia menjaga perasaan ceria dan pikiran yang segar, ternyata buku punya tempat untuk semua kalanganmu. Jadi, di Hari Buku Sedunia, buku apa yang telah kamu baca?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.