Halo Kawan GNFI, dalam rangka memperingati World Book Day yang bertepatan pada tanggal 23 April ini, yuk, coba kita tanya ke diri sendiri, buku apa yang menginspirasi sampai saat ini? Adakah buku yang menjadi favorit Kawan GNFI?
Sudah bisa terjawab? atau belum menemukan jawabannya karena Kawan masih belum suka baca buku? Ngga apa-apa. bukan tidak suka, bisa jadi karena Kawan GNFI belum menemukan genre yang tepat.
Alasan Penting Harus Baca Buku
Membaca buku menjadi hal yang sangat penting, apalagi di era digital seperti saat ini, kenapa begitu?
Dengan membaca buku, kita bisa melatih fokus dan konsentrasi dikarenakan pasti kita sering scrolling dan screen time yang tinggimenyebabkan kita memiliki span attention yang lebih cepat, sehingga dengan baca buku akan mengajarkan kita bertahan pada satu hal lebih lama.
Era digital dimana informasi bisa diakses dengan cepat, baca buku memberikan kita ruang untuk berpikir lebih lambat dan lebih dalam sehingga nantinya bisa melatih critical thinking kita.
Membaca buku juga dapat memperkaya kosa kata, memberikan wawasan yang luas, dan meningkatkan kreativitas. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak berusaha membaca buku. Nah, gimana ya, supaya kita tidak kesulitan untuk suka baca buku? Yuk, simak!
1. Cari Genre Sesuai Minat
Jika Kawan GNFI pernah membaca buku, tetapi ketika masih di tengah jalan rasa bosan datang dan berujung pada DNF (did not finished) buku tersebut, mungkin bukan karena Kawan tidak suka membaca, bisa jadi karena genre buku tersebut belum sesuai minat Kawan GNFI.
Genre buku sangat beraneka ragam dan luas macamnya baik fiksi dan nonfiksi. Berikut untuk fiksi yaitu: romansa (kisah cinta dan hubungan emosional), sci-fi atau science fiction(cerita berbasis sains dan teknologi), fantasi (dunia magis, mitologi, atau supranatural), misteri (kisah penyelidikan dan pemecahan kasus), thriller (berisi ketegangan), horor (supranatural atau psikologis yang menimbulkan rasa takut), slice of life(menyajikan realita sehari-hari), historical fiction(fiksi dengan latar sejarah), distopia (gambaran masyarakat masa depan yang buruk), dan coming-of-age(perjalanan karakter dari remaja menuju dewasa).
Genre nonfiksi yaitu: memoar (mengulik kisah nyata hidup seseorang), self-helpatau self-improvement(pedoman untuk mengembangkan diri), esai (kajian reflektif tentang kehidupan ataupun isu-isu), sejarah (peristiwa di masa lalu secara faktual), psikologi (kepribadian manusia), sains (ilmu alam, makhluk hidup, teknologi, dll.), filsafat (membahas tentang pemikiran mendalam tentang eksistensi, moral, dan logika), sosial dan budaya (nilai, norma, dan fenomena yang ada di masyarakat), ekonomi bisnis (ekonomi, keuangan, dan strategi usaha), dan travel (pengalaman mendatangi tempat-tempat).
Mencari genre yang sesuai dengan kegemaran menjadi hal penting untuk mulai suka membaca. Cara mengetahuinya adalah eksplor sebanyak-banyaknya, jangan berhenti membaca buku ketika pernah “tidak menyelesaikan” bacaan. Jika begitu, Kawan GNFI harus lebih giat lagi dalam mencari buku yang disukai.
2. Tidak Perlu Pedulikan Stereotip yang Beredar
Saat ini masih banyak stereotip negatif yang bersangkutan dengan baca buku, seperti book-shaming akan genre tertentu, perdebatan yang tidak pernah usai perihal “e-book dan buku fisik” serta “fiksi dan nonfiksi”, atau, Kawan pernah menjumpai hal lainnya?
Jika pernah mendengar hal-hal semacam itu, tidak perlu diacuhkan, ya, sebab mendengarkan stereotip tersebut sama saja seperti mengikuti standar orang lain, yang justru hal tersebut malah akan membuat kita jadi ragu untuk membaca buku. Padahal dalam membaca buku tidak ada standar ataupun aturan yang perlu diikuti.
Contohnya seperti, “masa baca romance terus? Baca buku ini dong biar makin pinter.” Tidak jadi masalah kalau genre yang Kawan suka adalah kisah romansa. Membaca buku dengan genre apapun pasti akan memberikan manfaat bagi kita. Seperti misalnya menemukan diksi yang cantik, pengetahuan baru, meningkatkan kreativitas, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, bacalah buku yang disuka, bukan yang orang lain suka.
3. Baca Melalui Digital Library
Saat ini dalam mengakses buku bacaan sudah lebih mudah loh, Kawan! Karena, sekarang sudah banyak tersedia aplikasi digital library yang diluncurkan dari perpustakaan. Baik dari perpustakaan luar negeri seperti Libby, perpustakaan nasional yang disediakan oleh Perpusnas RI yaitu i-Pusnas.
Selain itu, perpustakaan daerah juga sudah banyak yang meluncurkan aplikasi untuk baca digital seperti iJakarta dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, iJateng dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinas Arpus) Provinsi Jawa Tengah, Candil (Maca Dina Digital Library) dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Hadirnya aplikasi digital library memudahkan pengalaman pembaca dalam membaca buku. Kalau Kawan GNFI, sudah pernah coba yang mana?
4. Ikut Kegiatan Baca Buku Bersama
Kegiatan baca buku bersama saat ini sudah banyak diselenggarakan, baik dari club buku daerah, kampus, toko buku, dan lain-lain. Kawan GNFI bisa mengikuti kegiatan tersebut untuk baca bersama-sama, berbagi bacaan, dan menemukan rekomendasi buku.
Mengikuti kegiatan baca buku bersama bisa menjadi cara yang asyik untuk menumbuhkan semangat membaca. Kalau di tempat Kawan belum ada, jangan bersedih, ya, coba ajak orang terdekat untuk membaca bareng. Dengan membaca bersama akan memberikan pengalaman membaca yang lebih seru dan menyenangkan!
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa dicoba Kawan GNFI untuk mulai menyukai baca buku. Yuk, kita bangun kebiasaan membaca buku itu!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
