Buku merupakan media yang memuat beragam bentuk tulisan. Kita semua pasti memiliki beberapa buku kesayangan. Ada yang gemar mengoleksi buku nonfiksi seperti buku-buku pengembangan diri hingga buku fiksi berisi cerita di dunia khayalan.
Seni mengoleksi buku tentunya tidak lepas dari aktivitas menyimpan buku seperti menumpuk dan atau menjejerkan buku. Setelah itu, biasanya kita membiarkan saja buku-buku tersebut dalam keadaan yang tidak terawat dengan baik.
Aktivitas tersebut tanpa kita sadari dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya foxing pada buku yang kita miliki, loh! Apa pengertian foxing dalam hal ini?
Foxing, Peristiwa Munculnya Bintik Kuning pada Buku
Foxing (istilah latin Ferrix oxide) merupakan peristiwa terjadinya perubahan warna asli pada kertas yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecoklatan sebagai akibat dari adanya proses oksidasi. Foxing disebabkan oleh spora mirip jamur yang dalam kelembapan udara tertentu akan menyerang halaman demi halaman pada buku.
Dilansir dari Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Penilaian Kerusakan Arsip Kertas, kerusakan pada kertas akibat foxing termasuk ke dalam tingkat kerusakan ringan.
Karakteristik foxing yang muncul dapat berupa munculnya noda kuning hingga hitam yang tersebar pada lembaran kertas. Tingkat kerusakan dapat meningkat menjadi sedang apabila bercak foxing sudah menyebar hingga ke seluruh permukaan kertas dan menutupi tulisannya.
Biasanya, foxing juga diikuti dengan timbulnya bau besi yang mirip pada peristiwa pengkaratan besi. Hal ini tentu sering kita jumpai saat membuka lembar demi lembar buku yang sudah tersimpan dalam waktu yang cukup lama.
Tak hanya menimbulkan bau, buku-buku yang terkena foxing dapat dianggap menurunkan daya tarik atau minat membaca seseorang. Selain itu, foxing juga dikhawatirkan dapat menyebar ke seluruh bagian halaman buku dan dapat menghilangkan sebagian teks yang tertulis di dalamnya. Sungguh menyedihkan, bukan?
Cara Meminimalisir Foxing pada Lembaran Buku
Meski demikian, tak perlu khawatir! Kawan GNFI dapat meminimalisir terjadinya foxing pada buku-buku koleksi yang dimiliki. Simak beberapa tipsnya di bawah ini!
- Simpan buku dalam posisi berdiri. Hal ini dimaksudkan dapat memperlancar sirkulasi udara di sekitar buku.
- Gunakan silica gel atau baking soda pada tempat penyimpanan buku. Kedua bahan ini dapat mencegah pertumbuhan jamur.
- Hindari menyimpan buku pada tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Hindari menyimpan buku pada tempat yang memiliki udara dengan kelembapan tinggi. Kondisi seperti ini akan memicu tumbuhnya jamur pada bagian buku.
- Simpan buku dalam plastik ziplock atau kotak minim oksigen. Hal ini dapat membantu mengurangi adanya proses oksidasi.
- Bersihkan meja atau rak tampat penyimpanan buku secara rutin minimal satu kali seminggu.
Jika langkah-langkah tersebut diterapkan dengan baik, maka pertumbuhan jamur penyebab foxing dapat kita hambat sedini mungkin.
Sisi Lain Foxing
Namun, apabila foxing sudah terlanjur terjadi pada buku-buku milik Kawan GNFI, maka jangan bersedih hati. Dalam beberapa kasus, foxing atau peristiwa menguningnya buku justru menjadi aspek yang menarik, loh! Mau tahu apa saja aspek menariknya?
Pertama, foxing dapat menjadi saksi bahwa selama ini ternyata kita menua bersama buku-buku yang kita miliki. Hal ini tentu menjadi salah satu hal yang sentimental bagi pengoleksi buku.
Kedua, tak jarang pula foxing atau bercak-bercak kuning dalam skala kecil pada buku justru menambah unsur keindahan buku itu sendiri. Faktanya, tidak sedikit orang yang justru mencari buku cetakan lama yang sudah jelas akan menemukan foxing di dalamnya.
Oleh karena itu, Kawan GNFI tidak perlu berkecil hati jika memiliki buku dengan foxing tingkat kerusakan ringan. Hal itu sangat wajar terjadi. Bagian terpentingnya adalah bahwa mulai saat ini kita sudah sadar pentingnya keberadaan sekaligus kebersihan buku yang kita miliki. Yuk, mulai bersihkan bukumu sekarang!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News