dari paus fransiskus untuk palestina pesan perdamaian di akhir hayat - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Paus Fransiskus untuk Palestina, Pesan Perdamaian di Akhir Hayat

Dari Paus Fransiskus untuk Palestina, Pesan Perdamaian di Akhir Hayat
images info

Tanggal 21 April 2025, seluruh umat manusia sedang berduka cita. Kematian Paus Fransiskus menandakan kepergian sosok pejuang yang tak pernah absen dalam menyerukan perdamaian.

Tak ada sekat agama, ras, bahkan negara. Segala bentuk ketidakadilan bagi kemanusiaan selalu disoroti dengan tajam. Betapa sosoknya menjadi abadi dengan beragam suara yang telah disebarkan ke seluruh penjuru dunia.

Salah satu konflik yang menjadi perhatian Paus Fransiskus adalah konflik Palestina - Israel. Tak jarang, Paus Fransiskus setia mendengarkan penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat Palestina melalui berbagai cara.

Bahkan, dalam beberapa momen, Paus Fransiskus menyerukan kepada dunia untuk bersimpati terhadap penderitaan masyarakat Palestina dan menganggap perang sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

Jejak-Jejak Paus Fransiskus dalam Suarakan Perdamaian di Palestina

Ada banyak momentum di mana Paus Fransiskus menyerukan perdamaian terhadap konflik Palestina-Israel, mulai dari kegiatan kunjungan kenegaraan hingga momen hari-hari besar keagamaan umat Kristiani. 

Salah satu seruannya disampaikan melalui pidato perayaan Natal tahun 2024. Dilansir dari media The Guardian, Paus Fransiskus menyampaikan rasa sedih yang mendalam terhadap penderitaan komunitas Kristen di Palestina dan Israel.

Baginya, konflik antardua negara telah memasuki situasi yang pelik bagi kemanusiaan, sehingga perlu adanya resolusi konflik yang diperoleh melalui negosiasi terbuka antar kedua negara. 

Bahkan, berselang beberapa bulan setelahnya, Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan yang sama melalui pidatonya pada perayaan Paskah tahun 2025. Beliau mendorong adanya gencatan senjata, pelepasan sandera, dan pemberian bantuan kepada seluruh korban yang telah kelaparan dan kelelahan akibat perang.

Pada kesempatan ini, Paus Fransiskus menyerukan kepada seluruh pihak yang sedang berperang untuk menghentikan konflik dan merefleksikan perdamaian pada masa yang akan datang. 

Pesan Terakhir untuk Dunia, Perdamaian untuk Palestina

Paus Fransiskus menyuarakan perdamaian untuk terakhir kalinya pada perayaan Paskah tahun 2025. Walaupun mengalami kendala kesehatan, sehingga pidatonya dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli. Namun, pesan yang hendak disampaikannya tetap bermakna dan tak kehilangan kekhasannya akan seruan perdamaian. 

“Saya menyampaikan simpati yang mendalam terhadap penderitaan masyarakat Palestina dan Israel. Saya menghimbau kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap peperangan tersebut untuk melakukan gencatan senjata, melepaskan seluruh sandera, dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang menderita dan telah lama mendambakan masa depan yang penuh dengan kedamaian” ungkapnya, dilansir dari kanal YouTube LiveNOW from FOX.

Pidato ini tentunya memberi kesan yang mendalam kepada seluruh umat manusia, bahwa dalam keadaan apa pun, Paus Fransiskus tetap memperjuangkan nilai-nilai perdamaian hingga akhir hayatnya. Di ujung usianya yang tidak lagi muda, Paus Fransiskus tetap memberikan segala daya dan upayanya untuk menyerukan perdamaian untuk Palestina. 

Hal ini tentunya menjadi pukulan telak bagi setiap individu yang melihat momen berkesan ini, bahwa ada sosok manusia yang melepaskan seluruh sekat di dalam masyarakat untuk bersatu dalam satu tujuan kemanusiaan yaitu perdamaian.

Secara tidak langsung, momen ini menjadi penyerahan harapan Paus Fransiskus kepada seluruh umat manusia untuk memperjuangkan perdamaian atas seluruh konflik yang terjadi di dunia hingga saat ini.

Kepergian Paus Fransiskus dan Rasa Kehilangan Masyarakat Palestina

Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi banyak pihak, termasuk masyarakat Palestina. Dilansir dari media Newsweek, salah satu tokoh politik Hamas, Bassem Naim, mengungkapkan kepergian Paus Fransiskus sebagai kehilangan sosok penting yang takkan tergantikan.

Bagaimana tidak, Paus Fransiskus dianggap sebagai salah satu pejuang hak-hak masyarakat Palestina yang paling terdepan dan menentang segala bentuk kejahatan perang yang terjadi selama beberapa bulan terakhir di Gaza.

Selain itu, komunitas Kristen di Palestina juga menyampaikan belasungkawa dan rasa kehilangan atas sosok penting yang telah mendengarkan penderitaan mereka selama perang berkecamuk di Palestina.

“Selama perang mengerikan ini, tiap hari beliau menghubungi kami untuk mendoakan perdamaian kepada kami dan memberkati seluruh warga Gaza dan masyarakat Palestina,” ungkap Pastor Gabriel Romanelli, selaku Paroki Gereja Katolik Gaza. “Kami berharap dunia mendengarkan seruannya untuk perdamaian.” sambungnya, dilansir dari media CNN Indonesia.

Kepergian Paus Fransiskus tentunya menjadi duka yang mendalam bagi seluruh umat manusia, terlepas dari apa pun agamanya. Sosoknya yang menginspirasi perdamaian patut menjadi panutan bagi setiap orang untuk meneruskan perjuangannya dalam menciptakan kehidupan yang lebih damai bagi seluruh umat manusia.

Selamat jalan Paus Fransiskus, terima kasih atas setiap usahamu dalam menegakkan perdamaian. Suaramu akan selalu abadi dalam setiap napas perjuangan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.