Pasar Jongke menjadi sebuah pasar yang begitu menarik perhatian karena keunikan arsitekturnya yang mengambil tema arsitektur klasik kolonial Belanda yang dipandang mewah dan estetik.
Dengan bangunan berlantai 3, pasar ini dapat menampung penjual bahan makanan pokok, sembako, peralatan rumah tangga, pakaian hingga food court.
Memiliki potensi yang baik sebagai salah satu ikon wisata kota Solo, Pasar Jongke masih membutuhkan beberapa peningkatan dan dukungan agar bisa beroperasi secara maksimal sebagai pasar jual-beli dan juga ikon wisata.
Mengambil arsip wawancara pada November 2024, Purwanti dan Catur selaku penjual sembako dan makanan kering yang berjualan di lantai 2 pasar menyampaikan feedback yang mewakili penjual kepada Pasar Jongke sebagai bentuk evaluasi dan harapannya.
Berkunjung dan Membeli
Perubahan revitalisasi hingga redesain cukup menarik perhatian banyak pengunjung untuk datang melihat sisi estetika bangunan dan mendokumentasikannya.
Namun penjual pasar mengharapkan bahwa adanya dukungan dari para pengunjung untuk berbelanja. Terutama anak-anak muda pengguna sosial media yang berkunjung dari influence konten-konten terkait Pasar Jongke.
Pasar Gedhe Surakarta, Nadi Ekonomi yang Tak Lekang oleh Waktu
“Sekarang yang datang rame hanya untuk membuat konten atau berfoto saja, sehingga pembelinya sedikit,” ungkap Catur.
Diharapkan Pasar Jongke dapat mulai memberikan himbauan kepada pengunjung untuk tidak hanya berkunjung, tetapi juga mendukung perekonomian pasar dengan membeli.
Fasilitas yang Masih Perlu Ditingkatkan
Aktivitas pasar yang dikenal lebih umum dilakukan oleh orang-orang yang sudah dewasa dan lanjut usia. Namun, fasilitas Pasar Jongke masih memiliki kekurangan dalam membantu mobilitas yang membantu penjual dan pembeli.
“Saat pergi ke lantai tiga rasanya sudah cukup melelahkan” tutur salah satu penjual.
Pasar Jongke diharap bisa meningkatkan fasilitasnya terutama dari segi mobilitas seperti penambahan elevator atau eskalator hingga jalan yang menanjak tanpa anak tangga untuk mempermudah mobilitas.
Dukungan Promosi Lebih dari Masyarakat dan Pemerintah
Karena dikenal oleh arsitektur bangunannya yang ikonik, tak sedikit orang luar masyarakat Solo yang mengenal eksistensi Pasar Jongke. Tentu hal ini dapat menjadi potensi yang baik apabila dapat dimanfaatkan dengan dukungan masyarakat dan pemerintah.
Promosi yang bisa dilakukan untuk mendukung Pasar Jongke ialah promosi dalam bentuk konten-konten sosial media untuk menarik para literatur media hingga promosi secara langsung dari warga lokal untuk tempat berbelanja.
Memanfaatkan Luas Bangunan Pasar
Hasil revitalisasi juga menghasilkan Pasar Jongke yang semakin luas dan besar ditambah dengan bangunan bertingkatnya. Hal ini bisa dimanfaatkan guna untuk menambahi kekurangan di luar fasilitas mobilitas hingga pemanfaatan Pasar Jongke tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual-beli, melainkan juga tempat rekreasi.
Pasar Jongke bisa mulai menarik dan menambahkan objek-objek jualan di luar kebutuhan primer dan sekunder saja. Namun, bisa menambahkan beberapa penjual barang-barang pariwisata kota Solo dan lainnya.
Dengan sistem baru, yaitu menyewakan kios untuk penjual dengan sistem bayar sekali untuk seumur hidup, tentu mempermudah penjual yang ingin berjualan di Pasar Jongke.
Gerakan Pasar Murah di Kota Cirebon Jadi Solusi Terbaik Saat Inflasi Melanda
Selain penyewaan kios yang dipermudah, hasil revitalisasi juga baik dengan tertatanya kios penjual menggunakan sekat-sekat besi yang berbentuk kotak dan tempat untuk menaruh display jualan yang mempermudah penjual untuk menata jualannya.
Apakah Kawan GNFI sudah pernah mengunjungi pasar ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News