ChatGPT menjadi fitur yang kerap digunakan oleh warganet. Tujuan penggunaannya beragam, mulai dari mencari informasi hingga sekadar iseng berinteraksi dengan robot.
Hal ini sesuai dengan konsep "ChatGPT" yang berarti "Chat Generative Pre-trained Transformer.”
Melalui konsep tersebut, ChatGPT yang menjadi chatbot kecerdasan buatan (AI)—yang dikembangkan oleh OpenAI—mampu menghasilkan teks mirip percakapan dengan manusia.
Tidak Melarang, Indonesia Justru Ingin Raih Kedaulatan AI, Apa Itu?
Diluncurkan akhir 2022, ChatGPT berhasil menyedot banyak pengguna di seluruh dunia. Dilansir dari GoodStats, pengguna ChatGPT telah tembus hingga 400 juta pengguna pada Februari 2025.
Lonjakan pengguna ini juga didukung oleh fitur generator gambar pada platform ChatGPT-4o yang mampu mengubah gambar menjadi animasi bergaya khas studio animasi Ghibli asal Jepang. Tren ini mampu menarik banyak khalayak untuk mencoba fitur terbaru dari AI tersebut.
Akan tetapi, ingatkah Kawan bahwa sebelum adanya ChatGPT, tren chatting dengan SimSimi lebih dulu hadir? SimSimi juga pernah menemani dan menjawab segala pertanyaan kita.
Ramai Gerakan Kembali ke Ponsel Jadul, Apakah Tertarik?
Mengenang SimSimi, Teman AI yang Lebih Dulu Hadir
SimSimi merupakan aplikasi chatting asal Korea Selatan yang diluncurkan pada 2002. Lewat maskot ayam berwarna kuning yang sangat identik, Simsimi berperan jadi teman warganet saat kesepian.
Hal ini sesuai dengan nama SimSimi yang berasal dari bahasa Korea "SimSim" yang berarti "bosan.”
Di Indonesia, SimSimi baru hadir sekitar akhir Januari tahun 2011. Lewat SimSimi Indonesia sebagai pengembang, SimSimi tidak hanya hadir dengan bahasa nasional, tetapi juga menyediakan beragam bahasa lokal, seperti bahasa Jawa, Sunda, Padang, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari Hybrid, sejak awal peluncuran, SimSimi telah digunakan lebih dari 340 orang dengan lama kunjungan rata-rata 9 menit per pengguna.
Menkomdigi: Dalam Komunikasi Strategis, AI Bisa Promosikan Keragaman Indonesia
SimSimi yang Bertingkah Layaknya Seorang Bayi
Hal yang menarik dari SimSimi adalah jawabannya yang terkadang keluar dari konteks. Bahkan, ia akan menjawab "SimSimi tidak tahu perkataan itu. Tolong ajarkan,” jika tidak bisa menimpali topik yang warganet ajukan. Hal ini lah yang kerap menjadi lelucon saat bermain dengan SimSimi.
Dadang Zaenal Aripin, salah seorang pengembang fitur tersebut di Indonesia mengatakan, Simsimi memang dibuat dengan konsep layaknya seorang bayi. SimSimi masih banyak belajar berbagai macam perbendaharaan kata dan cara menjawabnya.
Konsep tersebut lah yang menjadikan SimSimi lebih lucu dibandingkan AI lainnya.
Perhumas: Kemampuan Komunikasi Jadi Mesin Perubahan yang Positif dan Tak Akan Tergantikan AI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
