“You will never get bored with the tech sector,” kata Marina Budiman.
Marina Budiman merupakan sosok yang didapuk sebagai wanita terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Kekayaannya diperoleh dari sektor teknologi yang dikembangkan selama ini.
Marina Budiman sangat menyukai dan mendalami dunia tech. Hal ini dapat dilihat dari prinsip yang dianutnya bahwa sektor teknologi tidak pernah membosankan.
Pada 5 April 2025, Marina Budiman menduduki posisi sebagai orang terkaya ke-7 se Indonesia dengan sumber kekayaan yang berasal dari pusat data. Kekayaannya tercatat mencapai US$5,3 miliar atau sekitar Rp87,8 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.571 per dollar AS).
Prof. Riri Fitri Sari, Inisiator UI GreenMetric Tiga Kali Dianugerahi Honorary Professor
Siapa Marina Budiman dan Apa Usahanya?
Majalah Forbes mencatat Marina Budiman merupakan salah satu pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia. DCI Indonesia adalah pusat data Tier IV yang menyediakan layanan infrastruktur pusat data bagi perusahaan teknologi, perbankan, dan berbagai industri lainnya di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan Marina Budiman bersama dengan Otto Toto Sugiri. Tidak hanya itu, perusahaan yang didirikan pada 2011 ini juga menggandeng Han Arming Hanafia sebagai pendiri.
Marina Budiman tercatat memiliki saham sebesar 22,51 persen di DCII, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri.
Profil Caroline Riady: Dari Guru hingga Pimpin Bisnis Keluarga
Ketiga pendiri DCI berhasil menduduki posisi sebagai 20 besar orang terkaya di Indonesia. Otto Toto Sugiri menempati posisi ke-6, Marina Budiman ke-7, sedangkan Han Arming Hanafia bertengger di posisi ke-12.
Dilansir dari Kompas, pada tahun 2021, PT DCI Indonesia Tbk (kode saham: DCII) resmi berada di bursa saham dengan harga penawaran perdana Rp420 per saham. Hingga Jumat (28/3/2025), harga saham DCII melonjak drastis menjadi Rp167.950.
Harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai sekitar Rp400 triliun.
Mengenal Widiyanti Putri Wardhana dan Program Prioritasnya di Kemenparekraf
Langkah Marina Budiman Manjajaki Dunia Teknologi
Sebelum mendirikan DCI, Marina Budiman telah lebih dahulu menjajaki teknologi. Ia sempat bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada tahun 1985. Ia kemudian melanjutkan karirnya di PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia, yang menyediakan solusi IT end-to-end terkemuka di Indonesia, pada 1989.
Di sana, ia menjabat sebagai Project Manager. Kariernya makin moncer hingga ia dipercaya untuk menjadi Chief Financial Officer (CFO) PT Sigma Cipta Caraka pada tahun 2000-2008
Selain itu, ketertarikan Marina Budiman terhadap dunia teknologi membuatnya mendirikan Indonet pada 1994. Indonet adalah perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital di Indonesia. Akan tetapi, pada tahun 2023, ia dan pendiri lainnya menjual saham mereka.
Sembari memegang Indonet, Marina Budiman juga mendirikan DCI pada 2011.
Kisah Inspiratif dari Shinta Kamdani, Pemimpin Perempuan Pertama di Apindo
Kekayaan Marina Budiman Naik Drastis pada 2025
Kekayaan Marina Budiman meningkat drastis pada 2025. Sejak 2022, kekayaannya hanya di angka US$1 miliar. Namun, pada 2025, kekayaannya naik berkali-kali lipat hingga mencapai US$5 miliar.
Pada 2021, Marina Budiman masuk dalam daftar Forbes sebagai pendatang baru dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia. Ia langsung menempati peringkat ke-30 dengan kekayaan US$1.5 miliar.
Pada 2024, Marina Budiman menjadi orang terkaya ke-41 di Indonesia. pada 2025 ini, ia bertengger jadi orang terkaya ke-7 di Indonesia.
Lonjakan kekayaannya seiring saham perusahaannya yang berulang kali melonjak pada batas harian,
Selain itu, pencapaiannya ini tidak terlepas dari latar belakang pendidikan yang turut mendukung eskalasi bisnisnya. Perempuan kelahiran 1961 ini merupakan lulusan University of Toronto di bidang ekonomi dan keuangan.
Sosok Ira Puspadewi, Perempuan yang Ahli di Bidang Transportasi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News