Tahukah Kawan bahwa kulit bawang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik? Berbagai penelitian dan percobaan telah dilakukan untuk menemukan manfaat kulit bawang. Hasilnya, kulit bawang dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.
Olahan kulit bawang dapat menjadi alternatif dari pupuk kimia.
Saat ini, pemanfaatan limbah rumah tangga dijadikan sebagai alternatif pupuk organik semakin ramai digunakan. Masyarakat kini mulai memakai pupuk yang berasal dari sumber organik, termasuk kompos organik, kotoran ternak, kotoran unggas, dan limbah rumah tangga.
Riset Pemanfaatan Rumput Laut Cokelat sebagai Pengendalian Penyakit Akuakultur Dapat Penghargaan Hitachi
Selain bertujuan untuk beralih dari produk-produk berbahan kimia, pemanfaatan limbah sebagai pupuk juga dapat mengurangi tumpukan sampah.
Misalnya saja bawang merah, pada 2021, produksi bawang merah di Indonesia mencapai 2 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan 10,42% dari tahun 2020 yang sebesar 1,82 juta ton.
Merujuk dari data tersebut, jika bawang merah hanya digunakan dagingnya, kulit bawang merah hanya akan menjadi limbah rumah tangga. Oleh karena itu, inovasi pemanfaatan kulit bawang sebagai pupuk organik menjadi salah satu solusi dari dua permasalahan krusial di bidang lingkungan.
Keunggulan Jamur Tempe Temuan Dosen UGM: Bisa Jadi Alternatif Daging
Kandungan Kulit Bawang
Kulit bawang memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tanaman. Bawang kaya akan vitamin B6, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin C, dan kalium. Bawang juga merupakan sumber flavonoid yang kaya.
Flavonoid berperan untuk mencegah tanaman dari serangan serangga dan hama.
Dilansir dari International Journal of Scientific Development and Research (IJSDR), bawang merah mengandung berbagai flavonoid seperti Quercetin, Kaempferol, dan Isorhamnetin.
Quercetin yang menjadi flavonoid utama dalam bawang merah. Kandungan ini berfungsi membantu meningkatkan atau menyempurnakan proses pertumbuhan tanaman.
Memanfaatkan quercetin melalui kulit bawang akan membantu memfasilitasi berbagai proses fisiologis seperti perkecambahan, pertumbuhan serbuk sari, fotosintesis, penyerapan nutrisi, dan masih banyak lagi.
Indonesia Punya Melon Hitam, Varietas Baru Temuan Mahasiswa S3 UB
Jenis Penyakit Tanaman
Tanaman yang terkena infeksi dapat dilihat dari kondisi fisik. Beberapa kondisi tanaman yang menunjukkan adanya infeksi adalah daun layu, perubahan warna pada tanaman menjadi lebih kuning disebabkan kurangnya kloroplas, daun berkerut, hingga mati di sebagian struktur tanaman.
Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh hama, nektar, serangga, atau faktor lain. Infeksi pada tanaman juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi seperti perubahan cuaca atau bahkan kualitas kesuburan tanah yang buruk.
Hasil Pemikiran Mahasiswa UB di Kolam: Limbah Sayuran Jadi Pakan Ikan
Cara Membuat Pupuk Organik dari Kulit Bawang
Langkah pertama untuk membuat pupuk organik dari kulit bawang ialah mengupas bawang untuk menyisihkan bagian kulitnya. Utamakan mengambil kulit yang dalam kondisi kering. Sebab, kulit bawang bombay yang kering mengandung lebih banyak quercetin.
Kedua, masukkan kulit bawang ke dalam wadah lalu masukkan air kurang lebih 1 liter.
Tutup campuran air dan kulit bawang secara rapat dan simpan selama 48 jam.
Setelah itu, saring campuran kulit bawang dan air tersebut untuk mendapatkan airnya. Air tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik selama kurun waktu 25-30 hari.
Tidak hanya air, padatan yang tertahan di saringan juga dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai kompos untuk tanah.
Hasil percobaan di IJSDR menunjukkan, tanaman terinfeksi yang diberikan pupuk organik dari air hasil rendaman kulit bawang memiliki progres pertumbuhan yang cukup selama kurun waktu 30 hari. Ini artinya, kulit bawang cukup bermanfaat sebagai pupuk organik bagi tanaman yang telah terinfeksi.
Ide Olahan Tofu, Bisa Buat Cake dan Tart
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
