mengenal sosok fery farhati penggerak literasi keluarga dan parenting di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Sosok Fery Farhati, Penggerak Literasi Keluarga dan Parenting di Indonesia

Mengenal Sosok Fery Farhati, Penggerak Literasi Keluarga dan Parenting di Indonesia
images info

Dalam perjalanan karier dan hidupnya, Fery Farhati Ganis telah membuktikan bahwa batasan-batasan fisik tidak pernah menghalangi semangat dan dedikasinya untuk berkontribusi bagi masyarakat. Istri dari Anies Baswedan ini tidak hanya mendampingi suaminya dalam perjalanan politiknya, tetapi juga mengambil peran besar dalam pendidikan keluarga dan parenting.

Sosok Fery yang akrab di mata publik ini telah membuktikan bahwa keterbatasan pendengaran yang dialaminya tidak menghalangi komitmennya untuk terus berbagi ilmu dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Kehidupan Pribadi dan Pendidikan

Fery Farhati Ganis dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 6 Agustus 1971. Setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1996, Fery menikah dengan Anies Baswedan, yang merupakan sepupunya. Diwartakan dari Blog Anies Baswedan, mereka telah menjalani kehidupan pernikahan yang harmonis sejak 11 Mei 1996 dan dikaruniai empat orang anak, yakni Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan. Sebagai seorang ibu dan akademisi, Fery menunjukkan komitmen tinggi terhadap pendidikan keluarga, yang ia realisasikan melalui banyak kegiatan sosial dan pengajaran parenting.

Media Indonesia juga menjelaskan, bahwa tak berhenti pada pendidikan S1, Fery melanjutkan studi pascasarjana di bidang Applied Family and Child Studies di Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat, pada tahun 2002. Selama mendampingi Anies yang sedang melanjutkan pendidikan, Fery juga aktif dalam kegiatan akademik di NIU, salah satunya dengan menjadi Teaching Assistant dan mengikuti program magang di lembaga kesehatan di Illinois yang fokus pada perempuan, anak-anak, dan bayi. Pengalaman ini menjadi fondasi baginya untuk membagikan ilmu parenting kepada masyarakat Indonesia saat ia kembali ke tanah air.

Pengalaman Parenting di Amerika

Pengalaman selama tinggal di Amerika memberikan banyak pelajaran berharga bagi Fery dalam mengasuh anak-anaknya. Di tengah tantangan merantau, Fery juga harus menghadapi kehamilan pertamanya yang tidak mudah. Kondisi finansial saat itu pun membuat Fery harus melahirkan anak pertamanya di Indonesia, tanpa kehadiran sang suami. Setelah Anies menamatkan pendidikannya dan kondisi ekonomi mulai stabil, Fery dan anak pertama mereka, Mutiara, kembali menyusul Anies ke Amerika. Di sana, ia mengurus keluarga sembari melanjutkan studi S2.

Dalam Blog Anies Baswedan juga menjelaskan, pengalaman parenting di Amerika tak hanya melibatkan aspek keluarga, tetapi juga dunia akademis. Fery mengikuti berbagai program parenting yang diadakan oleh pemerintah setempat secara gratis. Keterlibatan dalam program-program ini memberikan inspirasi bagi Fery untuk berbagi ilmu parenting kepada orang tua di Indonesia setelah ia kembali. Menurutnya, orang tua perlu terus belajar sepanjang hidup untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, teknologi, dan karakteristik generasi yang berbeda.

Keterbatasan Pendengaran dan Dedikasi yang Kuat

Kawan GNFI, meskipun telah mengalami penurunan pendengaran yang signifikan sejak hamil anak pertama, Fery tetap teguh menjalani perannya sebagai pengajar parenting. Ia menceritakan bahwa penurunan pendengarannya terjadi secara bertahap, dimulai dari tinnitus, atau dengungan di telinga, yang semakin lama mengurangi kemampuan mendengarnya. Penggunaan hearing aid menjadi solusi bagi Fery untuk tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, meskipun ia pernah dihadapkan pada pilihan sulit antara melakukan operasi dengan risiko kehilangan pendengaran sepenuhnya atau tetap menggunakan alat bantu dengar.

Namun, keterbatasan ini tidak mengurangi semangatnya untuk terus berkontribusi. Fery terus mengajar dan memberikan pelatihan parenting kepada orang tua, membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang pengasuhan anak. Disebutkan dalam Media Indonesia, meskipun dihadapkan pada keterbatasan fisik, Fery menegaskan bahwa semangat dan dedikasi dapat melampaui segala batasan. Ia membuktikan bahwa seseorang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, bahkan dengan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Komunitas Rumah Pencerah

Pada tahun 2015, Fery Farhati mendirikan "Komunitas Rumah Pencerah" sebagai upaya untuk berbagi ilmu parenting kepada masyarakat. Berdasarkan Blog Anies Baswedan, komunitas ini berfokus pada pelatihan orang tua dan anak-anak, serta peningkatan kualitas pengasuhan. Melalui komunitas ini, Fery telah berhasil menerbitkan buku berjudul "Menjadi Orang Tua Cerdas" yang dijadikan materi pelatihan kepada hampir 1000 orang tua. Melalui inisiatif ini, Fery terus mengajak para orang tua untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengasuh anak, karena menurutnya, pengasuhan adalah proses belajar yang berlangsung seumur hidup.

Selain mendirikan komunitas ini, Fery juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pelatihan yang berkaitan dengan psikologi, keluarga, dan pengasuhan anak. Kegiatannya tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga terlibat dalam mendukung kebijakan dan program-program pemerintah yang berfokus pada keluarga dan anak-anak, seperti dalam perannya sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta.

Ibu Ibukota Awards: Apresiasi untuk Para Perempuan Penggerak

Fery Farhati juga dikenal melalui inisiatifnya dalam menyelenggarakan Ibu Ibukota Awards. Ajang ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para perempuan penggerak di sudut-sudut Jakarta yang telah berkontribusi secara signifikan bagi masyarakat. Blog Anies Baswedan juga mengatakan, bahwa kisah inspiratif para ibu ini digaungkan dan diangkat melalui ajang tersebut, yang bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta dalam gerakan positif di lingkungannya. Peran Fery dalam acara ini menunjukkan komitmennya untuk mendukung dan mengapresiasi peran perempuan dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Kawan GNFI, Fery Farhati Ganis adalah contoh nyata bahwa dedikasi dan semangat dapat mengatasi segala batasan, termasuk keterbatasan fisik. Di tengah peran besarnya sebagai istri Anies Baswedan, Fery tidak hanya mendukung suaminya dalam perjalanan politiknya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam dunia parenting dan pendidikan keluarga.

Melalui pengajaran dan berbagai inisiatif sosial, Fery telah membuktikan bahwa peran ibu dan orang tua adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat. Inspirasi dari kisah hidupnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perubahan besar selalu dimulai dari keluarga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.