ingin hubungan yang lebih dekat dengan anak yuk coba gentle parenting - News | Good News From Indonesia 2024

Ingin Hubungan yang Lebih Dekat dengan Anak? Yuk, Coba Gentle Parenting!

Ingin Hubungan yang Lebih Dekat dengan Anak? Yuk, Coba Gentle Parenting!
images info

Sebagai orang tua, mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Banyak orang tua ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan penuh kasih sayang.

Saat anak tidak mendengarkan atau berbuat salah, kita sebagai orang tua seringkali menjadi sangat emosional. Namun, apakah hukuman keras benar-benar menjadi solusi? Disaat, ada cara lain yang lebih lembut, penuh kasih sayang dan efektif, yaitu gentle parenting.

Metode gentle parenting berfokus pada hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Dengan gentle parenting, kita sebagai orang tua belajar memahami alasan di balik perilaku anak.

Alih-alih menghukum, kita diajak untuk mengajarkan dan memberi contoh dan komunikasi yang baik, mendidik dengan penuh kesabaran, dan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

Salah satu figur yang banyak membahas gentle parenting adalah Dhannisa Cho. Lewat kontennya di TikTok, Dhannisa sering membagikan cerita serta tips tentang cara mendidik anak dengan pendekatan ini.

Video-videonya tidak hanya edukatif, tetapi juga relatable bagi orang tua. Dhannisa menunjukkan bahwa gentle parenting bukan berarti membiarkan anak tanpa batasan, melainkan cara mengarahkan anak dengan komunikasi yang lembut namun tegas.

Mengapa gentle parenting semakin populer? Karena pendekatan ini tidak hanya berdampak baik untuk anak, tetapi juga membantu orang tua lebih tenang, sabar, dan terhindar dari stres berlebihan. Yuk, simak langkah-langkah sederhana untuk memulai gentle parenting seperti yang sering dibahas Dhannisa di TikTok! 

Baca juga: Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak

Tips Praktis Memulai Gentle Parenting

1. Bangun Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang terbuka menjadi kunci penting gentle parenting. Mulailah dengan mendengarkan anak secara penuh saat anak sedang berbicara, hentikan aktivitas lain dan fokus pada anak.

Tunjukkan perhatian dengan kontak mata dan respon sederhana seperti, "Mama dengar, coba ceritakan lagi.". Hal ini dapat membuat anak merasa dirinya penting dan didengarkan.

Selain itu, hargai pendapat dan perasaan anak dengan tidak buru-buru mengoreksi ketika anak sedang marah atau sedih. Dengarkan tanpa menghakimi dan beri empati, seperti, "Mama paham, ini pasti sulit buat kamu."

Gunakan kata-kata yang lembut dan tenang, bahkan saat memberi arahan. Misalnya, "Ayo kita perbaiki bersama," alih-alih menyalahkan. Menurut Parenting for Brain, pendekatan ini membantu anak tumbuh percaya diri dan membangun hubungan yang lebih erat dengan orang tua. 

2. Berikan Pujian dan Pengakuan

Pujilah anak atas usaha dan pencapaian mereka, sekecil apa pun itu. Misalnya, ketika mereka mencoba menggambar meski hasilnya belum sempurna, sebagai orang tua kita bisa berkata, "Wow, kamu sudah berusaha keras! Gambarnya bagus sekali." Pujian seperti ini membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mencoba.

Fokuslah pada hal-hal positif dan berikan dorongan yang membangun. Daripada hanya berkata, "Kamu anak pintar," coba tambahkan spesifikasinya, seperti, "Kamu hebat karena bisa menyelesaikan tugas dengan mandiri."

Menurut artikel di Parenting Science, pujian yang tepat membantu anak memahami nilai usaha mereka dan memperkuat rasa percaya diri untuk tumbuh menjadi pribadi yang optimis dan penuh semangat.

3. Tetapkan Batasan yang Jelas

Orang tua dapat membuat aturan yang konsisten dan mudah dipahami anak. Misalnya, "Sebelum tidur, bereskan dulu mainannya! Supaya kamar jadi rapi dan kamu tidak akan tersandung saat malam.” Dengan disertaipenjelasan yang jelas dapat membantu anak memahami bahwa aturan dibuat untuk kebaikan mereka.

Jika aturan dilanggar, terapkan konsekuensi yang lembut namun tegas. Hindari hukuman keras dan fokus pada solusi. Contohnya, jika anak tidak mau membereskan mainan, kita bisa berkata, "Kalau mainan tidak dibereskan, besok tidak boleh bermain sampai ini selesai." Batasan yang jelas dan konsisten membantu anak belajar tanggung jawab tanpa merasa takut atau tertekan.

4. Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak merupakan peniru yang handal. Mereka akan meniru apa yang orang lain lakukan dan katakan setiap hari dari lingkungan terdekatnya, salah satunya orang tua. Kalau ingin anak kita tumbuh jadi pribadi yang sopan dan penuh kasih, mulailah dengan menunjukkan perilaku itu sendiri, seperti rasa hormat saat berbicara dengan anak, bahkan saat sedang lelah atau kesal.

Selain itu, empati juga penting menjadi hal yang penting. Saat anak merasa kesal, coba pahami perasaannya sebelum memberikan nasihat. Katakan, “Mama tahu kamu sedih mainannya rusak. Yuk, kita cari cara untuk memperbaikinya.”

Dengan begitu, anak belajar bahwa masalah bisa diatasi tanpa emosi yang meledak-ledak. Ingat, anak-anak belajar lebih banyak dari tindakan kita daripada kata-kata kita. Jadi, selalu berikan contoh yang baik setiap saat, ya!

5. Jaga Kesabaran dan Konsistensi

Anak-anak sering membuat orang tua kehilangan sabar, terutama saat mereka rewel atau sulit diatur. Tapi ingat, dalam melaukan gentle parenting butuh kesabaran ekstra. Jadi, cobalah tarik napas dalam-dalam sebelum merespons perilaku mereka, karena jika kita tetap tenang, anak pun ikut belajar mengelola emosinya dengan cara yang lebih baik.

Selain itu, konsistensi adalah kunci. Jika kita membuat aturan, pastikan untuk selalu menjalankannya dengan tegas tapi lembut. Ada kalanya, anak membutuhkan waktu untuk belajar, jadi jangan terburu-buru. Perubahan kecil tapi konsisten akan menghasilkan kebiasaan baik dalam jangka panjang.

Baca juga: Tips bagi Orang Tua agar Anak Tidak "Fatherless", Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

Gentle parenting bukan sekadar pola asuh, tapi cara menciptakan hubungan yang sehat dan penuh kasih dalam keluarga. Dengan mendukung perkembangan anak secara emosional dan sosial, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik. Memang tidak selalu mudah, tapi hasilnya akan terasa seiring waktu.

Jadi, jangan ragu untuk memulai hari ini. Mulailah dengan langkah kecil, seperti berbicara lebih lembut atau menunjukkan kesabaran ekstra. Ingat, perubahan besar selalu dimulai dari hal-hal sederhana.

Yuk, jadikan gentle parenting sebagai bagian dari perjalanan Kawan GNFI dan keluarga menuju kehidupan yang lebih harmonis!

 

Sumber:

https://www.tiktok.com/@dhannicha?_t=8rhzk5nsei9&_r=1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.