Pernahkah Kawan membayangkan bagaimana perkembangan teknologi bisa membuat buah tetap segar lebih lama atau bahkan menciptakan sepatu ramah lingkungan dari limbah kelapa sawit?
Ya, berkat perkembangan teknologi yang pesat, saat ini inovasi teknologi pascapanen tidak hanya bermanfaat untuk pertanian, tetapi juga merambah ke industri fashion eco-friendly.
Limbah Sayuran Jadi Pakan Ikan, Ini Inovasi Mahasiswa Universitas Brawijaya
Coating Glossy dari Sawit: Buah Tetap Segar dan Aman Dikonsumsi
Siapa sangka, kelapa sawit yang selama ini dikenal sebagai sumber minyak nabati, ternyata bisa menjadi bahan dasar inovasi teknologi pascapanen.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan produk coating glossy berbasis turunan sawit. Coating ini tidak hanya membuat buah tampak lebih mengilap, tetapi juga memperpanjang kesegarannya. Jadi, buah bisa tahan lebih lama tanpa khawatir busuk.
Tidak hanya itu, limbah dari industri kelapa sawit juga ternyata bisa dimanfaatkan untuk menciptakan nanopartikel silika biogenik. Material ini bisa diolah menjadi rubber foam dan sol sepatu kasual ramah lingkungan, atau yang dikenal dengan istilah biosneakers.
Jadi, selain ramah lingkungan, sepatu ini juga memenuhi standar eco-friendly fashion footwear. Keren, ya?
Kisah Janu, Lulusan Inggris Lewat LPDP yang Milih Bermanfaat dengan Jualan Sayur di Yogyakarta
Teknologi Pascapanen: Dari Pemrosesan Hingga Penyimpanan Modern
Nah, bagi kawan GNFI yang penasaran dengan proses pascapanen, ternyata teknologi modern sudah bisa membantu meningkatkan efisiensi, loh! Mulai dari pemrosesan, pengemasan, hingga penyimpanan, semuanya bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Contohnya, mesin pemisahan otomatis yang bisa mempermudah proses pemilihan buah atau sayuran dengan kualitas terbaik.
Untuk pengemasan, teknik pelilinan menjadi solusi cerdas. Pelilinan tidak hanya mengurangi berkurangnya air pada buah, tetapi juga meningkatkan masa simpan dan melindungi buah dari luka serta penyakit.
Jadi, buah tetap segar dan terlihat menarik saat sampai ke tangan konsumen.
Unik, Ramuan Penghilang Bau Sampah Justru Terbuat dari Campuran Limbah Sampah
Penyimpanan dan Pengeringan Modern: Jaga Mutu, Perpanjang Umur Simpan
Kawan GNFI pasti tahu, bahwa penyimpanan yang tepat bisa membuat produk pertanian bertahan lebih lama? Nah, teknologi penyimpanan modern seperti gudang pendingin es atau mesin pendingin bisa membantu menjaga mutu dan kesegaran produk.
Dengan mengontrol suhu, kelembapan, dan atmosfer, produk pertanian bisa bertahan lebih lama sehingga pasokan dan harga tetap stabil.
Selain itu, teknik pengeringan modern, seperti instor drying dan smart drying juga menjadi solusi untuk mengurangi kerusakan produk.
Instor drying bisa digunakan untuk pengeringan bawang merah, sementara smart drying cocok untuk bahan baku obat. Bahkan, ada juga metode penggorengan vakum yang menghasilkan keripik kentang berkualitas tinggi. Jadi, tidak ada lagi produk yang terbuang sia-sia.
Limbah Cair Tahu Mengganggu? Ini Cara Mudah Sulap Jadikan Pupuk Organik
Kolaborasi untuk Agroindustri yang Lebih Baik
Menurut Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari, inovasi teknologi pascapanen memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing produk pertanian nasional.
“Teknologi ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha,” ujarnya, seperti dilansir BRIN.
Puji juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga penelitian, pemerintah, dan sektor swasta. “Dengan kerja sama yang baik, inovasi ini bisa diaplikasikan secara praktis dan memberikan manfaat nyata di lapangan,” tambahnya.
Jadi, sinergi antar-pihak menjadi kunci keberhasilan agroindustri modern.
Alat Pakan Ikan Otomatis Rancangan ITB, Solusi Agar Petambak Tidak Wara-Wiri
Dukung Swasembada Pangan dengan Teknologi Pascapanen
Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, Taufik Hidayat, menyebutkan bahwa teknologi pascapanen menjadi salah satu pendukung utama swasembada pangan.
“Dengan teknologi ini, kita bisa mempertahankan kualitas produk, memperpanjang umur simpan, dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian,” jelasnya, seperti dikutip dari BRIN.
Taufik berharap, inovasi ini bisa diaplikasikan oleh petani hortikultura maupun pelaku usaha tanaman strategis.
“Hasil riset ini bisa menjadi enabler untuk meningkatkan daya saing produk agroindustri nasional,” harapnya.
Ramuan Kopi dari Manokwari Pencegah Hipertensi: Perpaduan Arabica dan Tanaman Akway
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News