Tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) baru saja meluncurkan sebuah teknologi yang dapat memberi pakan ikan secara otomatis dan terjadwal. Meskipun terdengar simpel, teknologi ini dinilai sangat efektif sebab Petambak tidak perlu wara-wiri hanya untuk memberi pakan ke ikan-ikan yang dibudidayakan.
Alat pakan ikan otomatis (automatic feeder) ini diberi nama Feiza.
Sebelum diluncurkan, Feiza terlebih dahulu diujicobakan di tambak patin Provinsi Riau. Hasilnya, proyek garapan Nana Sutisna, Feiza Alfi, serta Sandi Pamungkas ini telah terbukti mampu memberikan pakan secara otomatis, sesuai dengan skema yang telah dirancang.
Feiza dirancang dengan spesifikasi yang cukup lengkap. Feiza dapat diletakkan di sisi kolam atau tambak ikan. Saat waktu menunjukkan jadwal yang telah ditentukan, Feiza dapat melemparkan pakan dengan sendirinya.
Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha
Spesifikasi Alat Pakan Ikan Otomatis
Alat pakan ternak otomatis ini mampu menampung hingga 100 kilogram pakan. Alat ini mampu melempar pakan hingga jangkauan jarak mencapai 7 meter. Hal ini memungkinkan Feiza digunakan dalam aktivitas budidaya ikan dengan skala yang cukup besar.
Menariknya lagi, Feiza dilengkapi sensor yang mampu mendeteksi jumlah pakan tersisa. Dengan sensor ini, Petambak dapat dengan mudah mengatur jumlah pakan yang akan diberikan.
Dengan demikian, para petambak tidak perlu lagi wara-wiri memberikan pakan secara manual.
“Feiza memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam memberikan pakan sehingga dapat meminimalkan pemborosan pakan," jelas Nana Sutisna, pemimpin proyek Alat Pakan Ikan Otomatis.
ITB Akan Rilis Kurikulum Terbaru, Unggulkan Aspek Humanity, Adaptability, dan Technology
Meskipun memerlukan energi, Feiza terbilang sebagai alat yang efisiensi energi. Alat ini hanya membutuhkan daya sebesar 48 Watt saat beroperasi dan 1 Watt saat dalam mode siaga.
“Kami berharap alat ini tidak hanya membantu petambak dalam efisiensi biaya, tetapi juga menjadi sarana pengembangan tambak yang lebih produktif dan berkelanjutan,” ungkap Nana Sutisna.
Nana Sutisna menambahkan, pengembangan Feiza merupakan salah satu langkah positif dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan di Indonesia.
"Diharapkan, alat ini dapat diproduksi secara massal dan diadopsi oleh para petambak di seluruh Indonesia. Dengan demikian, budidaya ikan di Indonesia dapat menjadi semakin modern, efisien, dan berkelanjutan," terangnya, di kutip dari Kompas.com.
Mengetahui Dua Metode Pengolahan Limbah Penyamakan Kulit yang Dicetuskan Dosen ITB
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News