Institut Teknologi Bandung (ITB) akan segera merilis kurikulum baru 2024. Kurikulum baru itu disebut menjadi realisasi dari proses adaptasi para akademisi terhadap perkembangan zaman.
Melalui kurikulum terbaru, ITB berkomitmen untuk menghasilkan lulusan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama di dunia usaha dan dunia industri.
Apalagi, saat ini, teknologi berkembang sangat pesat sehingga masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi dan memaksimalkan kemampuannya di bidang teknologi.
Sehubungan dengan hal tersebut, ITB mengambil tiga kunci utama dalam pengembangan kurikulum baru yang tercantum dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan 2025-2050. Tiga kunci utama itu adalah humanity, adaptability, dan technology.
Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha
Artinya, humanity atau manusia sebagai subjek sekaligus pelaku menjadi pihak yang paling berperan pada saat dunia berubah dengan cepat. Oleh karenanya, manusia harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk teknologi.
Pembaruan kurikulum perguruan tinggi ini merupakan implementasi dari Permendikbudristek No 53 tahun 2023, yang memberikan keleluasaan atau otonomi pada perguruan tinggi untuk menetapkan standarnya masing-masing.
Dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Menuju Indonesia Emas, yang dirilis oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek 2024, dijelaskan bahwa pendidikan tinggi saat ini harus mampumenghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis dan profesional; tapi juga kolaboratif, responsif, dan adaptif terhadap tantangan global dan lokal; serta memiliki komitmen terhadap terhadap nilai-nilai etis dan keberlanjutan.
ITB Executive Education Program, Pendidikannya Profesional dan Enterpreneur untuk Menjawab Tantangan Bisnis
Kesempatan Mahasiswa untuk Lebih Aktif
Dalam kurikulum terbaru ini, ITB akan memberikan ruang kebebasan yang seluas-luasnya bagi para mahasiswa dengan menerapkan sistem Learner Centered Education (LCE).
Pendidikan Berpusat pada Pemelajar (LCE) ini merupakan pendekatan dalam proses pendidikan yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek pendidikan yang aktif, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Nantinya, LCE dikaitkan dengan keberadaan Artificial Intelligence dengan adanya draf panduan dari tim satgas AI yang berisi daftar tools/aplikasi yang dapat digunakan ataupun tidak boleh digunakan dalam perkuliahan.
Artinya, mahasiswa yang telah menjadi manusia dewasa dan mampu mandiri di berbagai bidang harus dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, terutama Artificial Intelligence.
Mengenal Dua Doktor Termuda Indonesia dari ITB, Maya Nabila dan Grandprix Thomryes
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News