aiesec in semarang memperkenalkan budaya internasional dalam global village 2025 - News | Good News From Indonesia 2025

AIESEC in Semarang Memperkenalkan Budaya Internasional dalam Global Village 2025

AIESEC in Semarang Memperkenalkan Budaya Internasional dalam Global Village 2025
images info

AIESEC in Semarang kembali menyelenggarakan festival pertukaran budaya di Vina House, Kota Semarang pada hari Sabtu, 15 Februari 2025 lalu. Kegiatan ini pertama kali diadakan sejak pandemi Covid-19 yang membuat AIESEC in Semarang harus mengurangi kegiatan sosial secara tatap muka.

Global Village menjadi salah satu program Brand Activation yang diadakan AIESEC in Semarang guna memperkenalkan AIESEC in Semarang kepada para pemuda di Kota Semarang. Pada acara ini, AIESEC in Semarang sukses menarik lebih dari 100 anak muda yang bersemangat untuk mengenali berbagai budaya yang ada di dunia.

AIESEC in Semarang sebagai salah satu organisasi kepemudaan terbesar di dunia selalu berusaha untuk tidak hanya mengembangkan kepemimpinan, tetapi juga menumbuhkan toleransi. Berdasarkan salah satu nilai yang dipegang, Living Diversity, AIESEC memperkenalkan budaya dari berbagai negara dalam acara Global Village.

Global Village adalah festival yang memperkenalkan pelbagai budaya dari negara-negara yang ada di Asia, Eropa, bahkan Afrika. Mengusung tema “From Today's Youth to Tomorrow, Embracing Harmony in Diversity”, Global Village yang diadakan oleh AIESEC in Semarang berhasil mengenalkan budaya dunia kepada anak muda, tanpa harus keluar negeri.

Budaya yang dihadirkan dalam acara ini diperkenalkan melalui sesi-sesinya yang interaktif dan atraktif, seperti Exchange Participants (EPs) Parade, Project and Cultural Sharing, Live Country Booths, Cultural Workshop, EPs Performance, Collaborative Space, dan Local Performance Showcase. Melalui sesi-sesi tersebut, baik pemuda dari Semarang maupun pemuda dari luar negeri, diajak untuk mengenal banyak budaya baru yang acapkali berbeda dengan budaya yang ada di negara asalnya.

Salah satu sesi yang menarik banyak perhatian pemuda yang hadir adalah sesi Live Country Booths. Sesi tersebut memungkinkan pemuda merasakan pengalaman untuk berbincang dengan pemuda dari pelbagai negara tentang budaya yang ada di negaranya.

Dalam diskusinya, para pemuda yang berpartisipasi tidak hanya berkesempatan untuk mengenal budaya lain, tetapi juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada pemuda yang berasal dari luar Indonesia. Selain berdiskusi soal budaya, partisipan juga diajak untuk berpartisipasi secara langsung terhadap budaya yang ada.

Mencicipi makanan ringan khas Taiwan, belajar membuat huruf Jepang, melihat pembuatan crepe dari Prancis, dan berbagai kegiatan diikuti para peserta dengan antusias. Meriahnya sesi ini tak luput dari kehadiran Himawari, Alliance Française Semarang, Kampoeng Hompimpa, Kesenian Jawa Undip, dan Sanggar Sobokartti, pemuda diharapkan dapat lebih menghargai keragaman budaya yang ada di dunia.

Selain itu, sesi yang paling ditunggu oleh partisipan adalah Collaborative Space. Sesi ini adalah sesi seminar yang diisi oleh Kessy Abreka Sembiring, Presiden AIESEC in Indonesia tahun 2020-2021, sekaligus None Jakarta tahun 2022.

Dalam diskusinya, Kessy berbincang soal nilai-nilai warisan budaya lokal dan bagaimana manfaat apabila para pemuda mau untuk melestarikan budaya tersebut. Lebih lanjut, Kessy juga berbincang mengenai korelasi pemahaman lintas budaya dengan Global Skills.

Dengan diadakannya Global Village 2025, AIESEC in Semarang berharap bahwa dengan adanya globalisasi yang seakan menghapus jarak geografis warga dunia, dapat lebih banyak memberikan dampak positif. Global Village diharapkan menjadi sarana para pemuda untuk belajar menghargai berbagai perbedaan budaya yang ada di dunia. 

“Kalau teman-teman tertarik soal eksposur internasional dan mau memperluas koneksi, aku nyaranin teman-teman buat ikut Global Village. Kita bisa merasakan hal-hal yang tidak ada di negara kita, seperti budaya, makanan, bahasa, dan sebagainya. Global Village memfasilitasi kita untuk belajar banyak dari penduduk asli dengan mengobrol secara langsung. Global Village cocok buat teman-teman yang ingin mendapatkan pengalaman internasional dari negara lain,” ucap Dean, salah satu peserta yang hadir.

Terlaksananya acara Global Village 2025 semakin memperkuat visi AIESEC in Semarang dalam mewadahi perkembangan pemuda di Kota Semarang. Didukung oleh Makeover, VMT, Debox, dan Cottonbooth, Global Village menjadi pengalaman pertukaran budaya yang tak terlupakan. Lalu, siapkan kawan untuk menjadi warga dunia yang toleran terhadap keberagaman budaya?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.