Pemanfaatan lahan secara optimal menjadi langkah inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Alma Ata (UAA) kelompok 19. Dengan menggagas program Apotek Hidup, mereka berupaya mendorong kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat dan rempah-rempah yang berkhasiat bagi kesehatan.
Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 24 Februari 2025, di Dusun Cangkring. Program tersebut diinisiasi sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap potensi sumber daya alam yang ada di dusun tersebut. Kemudian juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Bayuaji Wahyu Pratama, Akbar Nur Rizqi, Dwi Prasetia, Luri Pijria Diningsih, Ananda Istiqomah, Enzelika, Putri Mutiara, Novi Tatil Itriyah, Rini Astriani, dan Savira Dwi Ramadhani.
Bersama masyarakat setempat, terutama ibu-ibu PKK, mereka melakukan persiapan lahan, pemilihan bibit, serta penanaman berbagai jenis tanaman herbal seperti jahe, temulawak, kencur, cabai, terong, kunyit, dan binahong.
Tingkatkan Identitas Desa, Mahasiswa kelompok 4 KKN IAIN Langsa Pasang Plang Selamat Datang di Desa Pulau Sembilan
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan, tetapi juga untuk menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami.
Pelaksanaan program tersebut mendapat sambutan positif dari warga, yang melihatnya sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan tanaman herbal secara mandiri. Banyak warga yang tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai cara menanam dan merawat tanaman obat agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Dalam sesi diskusi bersama warga, mahasiswa juga memberikan edukasi mengenai manfaat masing-masing tanaman yang ditanam serta bagaimana cara mengolahnya menjadi obat tradisional yang dapat dikonsumsi secara aman dan efektif.
Asti Ratnasari, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-T, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek jangka pendek. Menurutnya, keberlanjutan program menjadi faktor penting dalam menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Ia menekankan bahwa keterlibatan aktif dari warga sangat diperlukan agar Apotek Hidup ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa serta komunitas setempat, diharapkan program ini dapat menjadi inspirasi bagi dusun-dusun lain untuk mengembangkan pemanfaatan lahan produktif dengan konsep serupa.
Kepala Dusun Cangkring, Fauzan Kusuma Putra, juga memberikan apresiasi terhadap program ini. Menurutnya, program Apotek Hidup memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan dan kemandirian pangan.
Ia mengungkapkan bahwa jika lahan ini dikelola dengan baik oleh ibu-ibu PKK atau warga setempat, maka manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Selain itu, ia juga berharap agar ada pendampingan lanjutan dari mahasiswa atau pihak terkait untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya berjalan selama KKN berlangsung. Namun, tetap dapat berkembang dan berkelanjutan setelah mahasiswa menyelesaikan tugasnya.
Selain menanam tanaman obat, mahasiswa KKN-T juga memberikan pelatihan singkat mengenai cara perawatan dan pemanenan tanaman herbal. Mereka mengajarkan teknik penyiraman yang tepat, cara menghindari hama tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya, serta bagaimana menyimpan hasil panen agar tetap segar dan memiliki kandungan nutrisi yang maksimal.
Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan.
Pentingnya Edukasi Kesehatan, Sosialisasi Pembalut Kain di Desa Seisiur, Libatkan KKN KKN IAIN Langsa
Selain manfaat kesehatan, program Apotek Hidup ini juga berpotensi memberikan dampak ekonomi bagi warga Dusun Cangkring. Jika dikelola dengan baik, tanaman obat yang dihasilkan dapat dijual sebagai produk herbal, baik dalam bentuk segar maupun olahan seperti jamu atau ekstrak herbal.
Dengan demikian, selain memenuhi kebutuhan sendiri, warga juga memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui pemanfaatan hasil dari Apotek Hidup.
Mahasiswa KKN-T berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi awal dari gerakan yang lebih besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan berbasis alam.
Mereka percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, program seperti ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi komunitas setempat.
Keberhasilan program juga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa KKN-T di tahun-tahun mendatang untuk mengembangkan proyek yang serupa di daerah lain.
Program Apotek Hidup di Dusun Cangkring merupakan bukti bahwa dengan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan masyarakat, solusi inovatif untuk kehidupan yang lebih sehat dapat diwujudkan.
Melalui kerja sama dan komitmen yang kuat, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan menjadi model bagi dusun-dusun lain dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa KKN-T UAA merasa bangga dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Dusun Cangkring, dan mereka berharap bahwa program ini akan terus memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News