lomba tari tradisional kreasi nusantara di stasiun lrt tmii - News | Good News From Indonesia 2025

Lomba Tari Tradisional Kreasi Nusantara di Stasiun LRT TMII

Lomba Tari Tradisional Kreasi Nusantara di Stasiun LRT TMII
images info

Pada hari Minggu, 16 Februari 2025, Pukul 12.00 – 16.00 WIB, Ratu Felicia Organizer mengadakan kegiatan “Lomba Tari Tradisional Kreasi Nusantara.” Kegiatan tersebut bekerja sama dan didukung oleh perusahaan BUMN (PT Jasa Marga (Persero) Tbk serta Travoy Hub) dan perusahaan swasta (Hokben yang berada di bawah naungan PT Eka Bogainti). Tema kegiatan lomba tersebut adalah “Untuk Cinta dan Kasih Sayang Keluarga.”

Tujuan diadakan kegiatan lomba tari tersebut adalah selain dalam rangka memperingati hari kasih sayang atau happy valentine day, lomba tersebut diadakan untuk meningkatkan rasa kepedulian, hormat, dan kasih sayang terhadap orang tua maupun guru. Selain itu juga meningkatkan rasa cinta terhadap budaya Nusantara melalui pentas seni tari tradisional.

Oleh karena itu, kegiatan tersebut menampilkan berbagai macam tarian asli dari suatu daerah maupun modifikasi tarian antardua atau tiga daerah yang ada di kepulauan di Nusantara.

Inilah Sejarah Barongsai, Tarian Beruntung yang Menghiasi Perayaan Imlek

Pelaksanaan lomba tarian khas Nusantara tersebut merupakan tingkat nasional. Pada umumnya, mayoritas sekolah yang melakukan pendaftaran lomba tarian khas Nusantara tersebut berasal dari Jabodetabek.

Namun, terdapat juga sebagian kecil dari sekolah di luar Jabodetabek termasuk Bandung (Jawa Barat), Sukabumi (Jawa Barat), Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan daerah lainnya.

Pendaftaran lomba tersebut dibuka untuk siswa dan siswi tingkat SD hingga SMP. Adapun, juara yang didapatkan di tingkat pendidikan masing-masing, bagi siswa dan siswi di tingkat SD, lombanya diadakan secara per kelompok sehingga penilaian juaranya berdasarkan kelompok atau juara umum. Sedangkan, bagi siswa dan siswi di tingkat SMP, lombanya diadakan secara individual sehingga penilaian juaranya berdasarkan individu atau juara tunggal.

Sebelum melaksanakan lomba tarian khas Nusantara, siswa dan siswi baik tingkat SD maupun SMP melakukan make up terlebih dahulu oleh make up artist profesional. Kemudian, siswa dan siswi tingkat SD hingga SMP melakukan doa dan briefing dari para coach atau pelatih masing-masing.

Setelah melakukan doa dan briefing, siswa dan siswi tingkat SD hingga SMP antre untuk mendapatkan panggilan pertunjukan tarian khas Nusantara di depan panggung yang disaksikan oleh masyarakat umum.

Selama menunggu antrean tersebut, siswa dan siswi tingkat SD hingga SMP melakukan latihan tarian khas Nusantara sejenak.

“Anak-anak yang saya latih dilaksanakan selama 10 kali latihan dalam dua bulan. Latihannya juga tentu sudah matang dan siap. Tarian yang akan dilaksanakan di depan panggung yaitu tari Tatontong yang berasal dari suku Minangkabau (Provinsi Sumatra Barat),” kata pelatih atau coach dari SD MI Yapink.

Kenali Tugu Zapin Pekanbaru, Simbol Budaya Melayu dan Pengingat Tarian Tradisional Setempat

Tarian khas Nusantara yang dipertunjukan tersebut termasuk tari jaipong dari Provinsi Jawa Barat, tari jenjering (modifikasi antara Sunda, Bali, dan Betawi), tari jayaperbangsa (modifikasi antara Sunda dan Jawa), tari sampurasun (Sunda), dan tari nandak ganjen (Betawi), dan masih banyak lagi.

Ketika menunggu antrean pertunjukan tarian khas Nusantara, perasaan sebagian besar anak-anak baik tingkat SD hingga SMP mengatakan, “Campur aduk antara tegang dan senang karena nunggu pengumuman pemenangnya.”

Adapun, salah satu tarian khas Nusantara yang sangat unik namanya tari nandak ganjen. Tarian tersebut berasal dari DKI Jakarta alias budaya Betawi.

Menurut Hana (orang tua dari Rpetra Payung Tunas Teratai) mengatakan, “Tarian (tari nandak ganjen) yang akan dipertunjukan di depan panggung nantinya memiliki filosofis yaitu untuk menarik perhatian lawan jenis.”

Tujuan anak-anak dilatih tari nandak ganjen untuk meningkatkan kedewasaan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AG
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.