Kawan GNFI sudah memasukkan Kota Malang sebagai destinasi wisata di masa mendatang? Rasanya akan kurang jika Kawan tidak berkunjung ke desa wisata bernama Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Banyaknya peninggalan zaman tempo dulu menjadikan desa wisata Malang ini menjadi cukup populer. Apa saja yang dapat Kawan temukan di Kampoeng Heritage Kajoetangan? Mari, kita menyusuri desa wisata populer di Malang ini!
baca juga: Ingin Berlibur di Dekat Stasiun Kota Malang? 3 Destinasi Wisata Lokal ini Bisa Jadi Pilihan
Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Rute
Kampoeng Heritage Kajoetangan berlokasi di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Gang 4, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang. Desa wisata Malang ini bersebrangan dengan K3Mart dan Opa Noodle Bar 2.0 Kayutangan.
Kawan GNFI dapat melalui gang utama untuk membayar tiket masuknya. Kawan GNFI dapat mengunjungi di hari Senin sampai Jumat pada jam 07.00-20.00 WIB, sementara Sabtu dan Minggu pada jam 07.00-22.00 WIB.
Dengan mengeluarkan biaya Rp5.000 per-orang bagi turis lokal dan Rp10.000 untuk turis asing, Kawan juga akan sudah mendapatkan souvenir berupa foto postcard rumah jadul Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Kawan GNFI tidak perlu takut tersesat. Sebab, di samping loket tiket masuk telah disuguhkan peta jalur spot hingga titik gang masuk-keluar Kampeng Heritage Malang. Setiap sudut Kampoeng Heritage Kajoetangan, Kawan juga dapat melihat adanya penunjuk arah untuk menuju berbagai tempat.
Kampoeng Heritage Kajoetangan menawarkan daya tarik peninggalan rumah-rumah jadul tempo dahulu sebagai desa wisata di Malang, seperti rumah bernama Rumah Jacoeb, Rumah Punden, dan Rumah 1870, dan Rumah Nyik Aisyah. Bentuk rumah di Kampoeng Heritage Kajoetangan memang lebih banyak bernuansa zaman Belanda.
Setiap rumah tempo dulu, terdapat papan akrilik berisi informasi scan barcode agar Kawan GNFI dapat menelusuri sejarah setiap masing-masing rumah.
Ada pula informasi singkat mengenai rumah tersebut dan siapa yang pernah menempatinya. Misalnya pada Rumah Jacoeb, terdapat keterangan berupa sejarah singkat jika rumah tersebut dihuni seorang pelukis bernama Jacoeb yang dibangun sekitar tahun 1920.
Kampoeng Heritage Kajoetangan memiliki banyak spot foto berupa mural ‘bercerita’ di berbagai titik lokasi. Kawan juga bisa menyusuri rute yang mengarah ke Gang Barat untuk melihat lebih dekat barang-barang antik tempo dulu di Epic Vintage.
Baca juga: Desa Wisata Kandri, Destinasi Berbasis Budaya dan Alam di Semarang
Ragam Jajanan dan Souvenir
Ketika menyusuri spot menarik lainnya di dalam desa wisata Kampoeng Heritage Malang, terdapat kios makanan segar, salah satunya, es serut Podjok yang terletak di dekat Rumah Nyik Aisyah.
Es Serut Podjok menawarkan berbagai macam rasa es serut yang dijual dengan harga Rp 6.000 per-cup. Jika Kawan GNFI menambah roti, Kawan perlu menambah Rp 2.000. Tidak hanya es serut, ada juga makanan jadul gabin berisi vla, loh, Kawan GNFI.
Selain es serut, Kawan GNFI dapat menikmati camilan dan kopi di dua bangunan tempo dulu tersebut di kala teriknya sang surya menuju senja, yakni Kopi Hamur Mbah Ndut 1923 dan Jengki (Rumah Jengki). Kawan pun bisa memburu souvenir dan jajanan beragam lainnya yang dapat Kawan temui di berbagai titik tertentu.
Baca juga: Mengenal Desa Wisata Magelung Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Menyusuri Kampoeng Heritage Kajoetangan menjadi pengalaman menarik bagi Kawan yang ingin menyegarkan mata dan pikiran dari hectic-nya kegiatan. Desa wisata Malang ini dapat Kawan GNFI jadikan daftar keinginan liburan di masa mendatang.
Apakah Kawan GNFI tertarik mengunjungi Kampoeng Heritage Kajoetangan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News