sejarah dan ciri khas pengkang wujud pertalian budaya dari ketan dan udang - News | Good News From Indonesia 2025

Sejarah dan Ciri Khas Pengkang, Wujud Pertalian Budaya dari Ketan dan Udang

Sejarah dan Ciri Khas Pengkang, Wujud Pertalian Budaya dari Ketan dan Udang
images info

Kalimantan Barat mempunyai kuliner menarik yang disebut dengan pengkang. Masakan ini sangat populer terutama di Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas. Pengkang memiliki sejarah kuliner yang melekat dengan masyarakat begitu juga rasanya yang nikmat.

Bagi Kawan GNFI yang belum kenal, mungkin pengkang terlihat seperti lemper yang berasal dari Jawa tetapi tentu ada bedanya. Mari kita kenali makanan khas Nusantara, pengkang!

3 Mitos yang Ada di Kalimantan Barat

Mengenal Apa itu Pengkang

Pengkang merupakan sebuah hidangan yang terbuat dari ketan yang dikukus dan dibungkus daun pisang, dibentuk segitiga atau kerucut, diberikan ebi sebagai isian, kemudian dipanggang hingga harum. Perpaduan ini memberikan cita rasa khas dari ketan, santan, dan ebi yang gurih dan mengenyangkan.

Perbedaan besar antara lemper dengan pengkang adalah proses pemanggangan yang menambah kenikmatan, apalagi ketika dipanggang dengan tradisional diapit menggunakan bambu dan dibakar di bara api. 

Ciri Khas dari Pengkang

Pengkang memiliki cita rasa ebi yang unik disertai dengan bentuk segitiganya yang khas. Proses masaknya yang menggunakan penjepit dari bambu dan dipanggang memberikan aroma yang menambah nafsu makan. Proses memanggang juga tidak boleh main-main sehingga pengkang tidak kering dan mengeras. 

Pengkang bagi masyarakat Pontianak sering dijadikan kudapan untuk menunggu waktu makan ataupun sekadar sebagai jajanan menemani minuman hangat. Di Pontianak pula, Pengkang tak lengkap bila tidak dinikmati bersama sambal kepah.

Sambal kepah sendiri adalah hidangan lauk pelengkap yang terbuat dari kerang yang ditumis dengan sambal. Cita rasa sambal kepah cenderung pedas, manis, dan gurih dari kerang. Perpaduan antara pengkang dengan sambal kepah yang saling melengkapi dapat membuat ketagihan untuk disantap.

Minuman Khas Kalimantan Barat: Dari Warisan Budaya hingga Inovasi Sparkling ala Gen Z

Pengkang dalam Sejarah dan Budaya

Asal-usul pengkang bermula dari wilayah Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak. Makanan ini muncul dari tradisi kuliner lokal yang berusaha memanfaatkan apa yang ada di alam sebaik-baiknya, seperti beras ketan yang dikenal dengan sebutan beras pulut juga ebi yang mudah ditemui oleh masyarakat. 

Pengkang pada awalnya menjadi makanan praktis untuk bekal perjalanan jauh ataupun untuk dihidangkan di tengah kerja sehari-hari ketika berburu atau pergi ke ladang. 

Pengkang bukan hanya sekadar makanan untuk dinikmati tetapi juga penuh nilai filosofi yang bisa dipelajari. Makanan ini menjadi simbol tradisi keramahtamahan masyarakat yang dilakukan dalam penyajian di setiap acara adat atau pun kudapan dalam acara-acara santai.

Pengkang sering menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur dalam beberapa acara adat. Nilai-nilai ini turun menjadi semangat gotong royong dalam pembuatan pengkang yang butuh ketelitian dan kesabaran. 

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan buku Perempuan Saudagar Pengkang dari Sabuk Khatulistiwa karya M Alie Humaedi (2019), pengkang menjadi wujud pertalian berbagai macam budaya dari Melayu, Tionghoa, Dayak, Bugis, dan Madura.

Ketan erat kaitannya dengan Melayu dan Dayak. Isian dari udang ebi menjadi ciri khas kuliner Tionghoa. Bentuk segitiga menggambarkan budaya Madura. Bahkan pola pemanggangan dengan jepitan bambu menjadi karakter orang Bugis dan Dayak. 

7 Rekomendasi Wisata Kuliner di Kalimantan Barat, Ingin Coba?
Pengkang sebagai kudapan sehari-hari @ Fitri Penyalai/Wikimedia Commons
info gambar

Cara Membuat Pengkang

Setelah mengenal lebih dalam mengenai pengkang, kita bisa belajar cara untuk membuatnya yang tertera sebagai berikut:

  1. Ketan dikukus setengah matang, pindahkan dalam wadah, kemudian tuangkan santan yang telah dimasak dengan pandan, sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Kemudian kukus kembali hingga matang. 
  2. Siapkan isian dengan menyangrai ebi lalu sisihkan. Kemudian tumis bumbu yang terdiri dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan gula merah yang telah dihaluskan dengan daun jeruk hingga harum. Masukkan air asam dan ebi sambil terus diaduk. Lalu masukkan bawang putih goreng dan cabai merah serta diasak hingga mengering dan disisihkan. 
  3. Gunakan daun pisang yang dibentuk kerucut untuk menata adonan ketan, masukan isian ebi, lalu ditutup lagi dengan ketan, kemudian dirapikan. 
  4. Bakar menggunakan jepitan dari bambu hingga kecoklatan dan tercium bau harum. Pengkang telah siap untuk disajikan. 

Tempat Berburu Pengkang

Pengkang sebagai kuliner pun juga populer dan dapat ditemui di banyak sudut tempat di Kalimantan Barat. Bagi Kawan yang tertarik berburu kuliner Pengkang dapat mengunjungi Desa Sui Jawi di Kabupaten Sambas yang menyediakan pengkang dengan cita rasa tradisional.

Kemudian adalagi tempat legendaris bernama Pondok Pengkang di Desa Peniti, Kabupaten Mempawah, yang telah berdiri sejak tahun 1996 dan berjualan pengkang turun-temurun dari tahun 1934. 

Walaupun pengkang merupakan hidangan tradisional, masyarakat terus melakukan inovasi untuk memberikan cita rasa terbarukan. Beberapa pengkang pun memiliki isian selain ebi seperti jamur, ayam suwir, rendang daging, dan sebagainya.

Teknik memasak pun bisa menjadi lebih praktis menggunakan pemanggang listrik. Sampai sekarang, pengkang tetap menjaga nilainya dan tak lekang oleh zaman. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.