Baru-baru ini, Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah global. Desa Wisata Wukirsari di Bantul, Yogyakarta, dinobatkan sebagai The Best Tourism Village 2024 oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Penghargaan ini bukan cuma sekadar piala, tapi bukti bahwa desa ini punya segudang keunikan budaya, alam memukau, dan komitmen kuat pada pariwisata berkelanjutan. Yuk, telusuri apa saja yang bikin Wukirsari layak jadi kebanggaan kita.
Mengenal Desa Wisata Wukirsari, Simbol Kearifan Lokal Indonesia
Terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, lokasi ini hanya sekitar 17 km selatan Yogyakarta. Desa ini awalnya dikenal sebagai pemukiman para pekerja batik. Seiring berjalannya waktu, Wukirsari bertransformasi menjadi destinasi wisata yang mengusung kearifan lokal melalui perpaduan budaya, alam, dan kreativitas masyarakat setempat.
Wukirsari tidak hanya mengusung pesona alam yang asri dan budaya yang kental, namun juga mengukir prestasi gemilang. Di antaranya, Desa Wisata Wukirsari pernah meraih predikat Juara 1 Desa Wisata Maju pada tahun 2023, mendapatkan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan di tahun 2022, dan baru-baru ini dinobatkan sebagai Best Tourism Village 2024 oleh UNWTO.
Penghargaan tersebut diperoleh melalui proses seleksi yang ketat dengan penilaian lebih dari 300 indikator, mulai dari dokumen legal hingga bukti keberlanjutan dan inovasi pelayanan. Kabar prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Wukirsari sebagai destinasi unggulan di kancah pariwisata dunia.
Dari Kampung Batik ke Panggung Dunia
Salah satu daya tarik utama di Wukirsari adalah Kampung Batik Giriloyo. Di sini, tradisi membatik telah berkembang sejak tahun 1634 dan bahkan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Lebih dari 600 perajin batik turut andil dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemandu wisata dan pengajar teknik membatik. Pengunjung pun bisa langsung merasakan pengalaman membuat batik lewat workshop yang diadakan secara rutin. Aktivitas ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
Baca Juga: Mengenal Batik, Warisan Budaya yang Diakui UNESCO, Ternyata Berawal dari Majapahit!
Edu-wisata & Eco-wisata
Konsep edukasi dan ekowisata di Wukirsari semakin memperkaya pengalaman berkunjung. Dengan menerapkan prinsip zero waste melalui gerakan Becik Resik Karangkulon dan didukung sertifikasi ISO 9001:2015, layanan di desa ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas dan keberlanjutan. Panorama alam yang menakjubkan—dari perbukitan hijau, aliran sungai yang menyejukkan, hutan tropis, hingga sawah yang menghijau—menambah nilai plus bagi setiap kegiatan wisata yang ditawarkan.
Pengalaman belajar langsung di alam terbuka membuat wisatawan tak hanya sekadar melihat keindahan, melainkan juga memahami pentingnya menjaga lingkungan. Konsep eco-wisata ini berhasil menjadikan Wukirsari sebagai contoh nyata integrasi pariwisata dengan pelestarian lingkungan.
Spot Wisata Wajib Kunjung
- Makam Raja Imogiri: Cuma 10 menit dari desa, kompleks makam raja Mataram Islam ini jadi destinasi religi dan sejarah. Sultan Agung, pendiri Kesultanan Mataram, pun dimakamkan di sini. Cocok buat yang suka atmosfer mistis tapi penuh cerita.
- Sungai Opak: Mau bersepeda atau camping? Sungai ini dikelilingi perbukitan hijau yang instagenic. Tips: Datang pas musim kemarau biar aman buat berkemah.
- Pasar Sor Jati: Pasar unik yang cuma buka hari Minggu Legi. Bayarnya pakai koin khusus, lho! Cobain dawet atau sate kere sambil dengerin musik lawas di bawah rindangnya pohon jati.
- Wayang Kulit: Belajar memahat wayang pakai tatah (pisau ukir) dari pengrajin lokal. Ada 20 jenis tatah yang bisa kamu coba.
Dukungan Pemerintah
Pencapaian penghargaan Best Tourism Village UNWTO 2024 bukanlah hal yang datang begitu saja. Proses seleksi melibatkan lebih dari 300 indikator, mulai dari aspek legal, bukti keberlanjutan, hingga penerapan inovasi digital dalam pemasaran destinasi.
Dukungan pemerintah juga terasa nyata, terutama dengan kunjungan Menpar Widiyanti pada Januari 2025. Kunjungan tersebut menjadi bukti apresiasi atas kerja sama multi-pihak yang telah mewujudkan transformasi desa ini. Selain meningkatkan citra Indonesia di kancah internasional, pencapaian ini turut memberdayakan lebih dari 600 UMKM lokal.
Baca Juga: Dari Gorontalo sampai Yogyakarta, Ini 5 Desa Wisata Peraih Penghargaan Dunia
Melihat ke depan, Wukirsari terus berinovasi dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dalam setiap aspek pengelolaan wisata. Tidak hanya mengutamakan aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Menpar Widiyanti berharap Wukirsari jadi contoh desa wisata berkelanjutan buat Indonesia.
Tips Buat Wisatawan: Gimana Cara ke Sana?
- Akses: Dari Jogja, cuma 17 km ke arah selatan. Bisa pakai motor atau mobil.
- Aktivitas: Booking workshop batik atau ukir wayang via website desa.
- Waktu Terbaik: Kunjungi Pasar Sor Jati pas Minggu Legi, atau camping di Sungai Opak saat musim kemarau.
- Oleh-oleh: Batik tulis Giriloyo atau wayang kulit hasil karyamu sendiri.
Desa Wisata Wukirsari bukan cuma tentang pemandangan. Ini tentang bagaimana masyarakat lokal menjaga warisan leluhur sambil berinovasi. Dari batik sampai wayang, dari Sungai Opak sampai sertifikasi dunia, Wukirsari membuktikan bahwa desa kecil bisa go international. Jadi, kapan jalan-jalan ke sini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News