mengenal batik warisan budaya yang diakui unesco ternyata berawal dari majapahit - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Batik, Warisan Budaya yang Diakui UNESCO, Ternyata Berawal dari Majapahit!

Mengenal Batik, Warisan Budaya yang Diakui UNESCO, Ternyata Berawal dari Majapahit!
images info

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat populer hingga ke penjuru dunia. Tentu hal ini menjadi salah satu perhatian khusus bagi UNESCO untuk menetapkan batik menjadi warisan budaya Indonesia. Namun, bagaimana sejarah dan perkembangan dari batik sendiri? Apa batik dan bagaimana awal mula batik dikenal di mancanegara?

Sejarahnya dimulai dari Kerajaan Majapahit, dari sana, kesenian batik mulai tersebar hingga ke penjuru Jawa pada abad ke-19. Batik dahulu merupakan pakaian bangsawan yang diciptakan dengan menuliskan lilin pada kain.

Awal mula teknik batik yang digunakan juga masih berupa teknik batik tulis. Hingga berlanjut ke abad 20, tepat setelah Perang Dunia 1 berakhir, batik cap —atau batik yang dicetak, mulai diperkenalkan.

Kegiatan membatik dahulu hanya terbatas dilakukan di dalam keraton, lama-kelamaan, teknik membatik diadopsi masyarakat hingga menjadikan kegiatan membatik sebagai pekerjaan kaum wanita. 

Fun fact, bukti awal mula batik di Indonesia ditemukan pada arca Raden Wijaya, raja pertama Majapahit, di Candi Ngrimbi yang terletak di dekat Jombang. Dalam arca tersebut, Raden Wijaya digambarkan mengenakan kain batik dengan motif kawung.

Motif kawung adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia, berbentuk lingkaran-lingkaran yang mirip dengan buah aren atau kolang-kaling. Unik banget, kan?

Sejarah Kerajaan Lasem, Bagian dari Kerajaan Majapahit yang Makmur saat Dipimpin Seorang Perempuan

Motif ini melambangkan kesucian, kebijaksanaan, dan pengendalian diri. Lingkaran-lingkaran dalam kawung juga mencerminkan keseimbangan hidup serta keteguhan hati, sekaligus menggambarkan harapan agar pemakainya memiliki kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

Dalam budaya Jawa, motif kawung sering kali dikenakan oleh bangsawan atau pejabat kerajaan, sebagai simbol kehormatan dan tanggung jawab besar yang diemban.

Batik Kawung
info gambar

Di sisi lain, terdapat pula batik Majapahit. Batik ini berkembang pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-15. Batik ini dikenal dengan pola geometris yang rumit dan penuh makna, seperti bentuk segi delapan, bintang, matahari, bulan, dan bunga.

Motif-motif tersebut bukan hanya ornamen semata, tetapi juga mengandung filosofi mendalam. Misalnya, segi delapan melambangkan keseimbangan antara alam dan manusia, bintang menyimbolkan kejayaan dan kekuasaan.

Motif matahari melambangkan kehidupan dan kesuburan, bulan melambangkan ketenangan dan kebijaksanaan, sementara motif bunga menggambarkan keindahan dan kemuliaan. Batik Majapahit juga memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai bukti peradaban Nusantara yang maju pada masa itu.

Batik ini dahulu menjadi komoditas dagang yang banyak dicari negara-negara lain, seperti Cina, India, Arab, dan Eropa. Batik Majapahit juga dipakai sebagai pakaian resmi para raja dan bangsawan Majapahit, menunjukkan status sosial dan kehormatan mereka.

Cerita Candi Peninggalan Sebelum Era Majapahit, Hanya Muncul Ketika Malam 1 Suro

Sayangnya, batik Majapahit mulai menghilang bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit yang disebabkan oleh serangan Kerajaan Demak pada abad ke-16. Kini, batik Majapahit hanya dapat ditemukan di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Tuban, Gresik, Mojokerto, dan Madura.

Batik ini juga mengalami perubahan pola dan warna karena adanya pengaruh budaya Islam yang masuk ke Nusantara. Batik Majapahit menyimpan kisah tersembunyi di balik keindahan dan keagungannya. Ini adalah kain yang mampu menawan hati para raja dengan pesonanya.

Membatik di Era Majapahit Hingga Kini

Membatik menjadi kegiatan yang sangat populer di masyarakat dahulu. Bahan pewarna untuk membatik di Indonesia juga menggunakan bahan bahan natural, yaitu pohon mengkudu dan nila.

Berbagai jenis motif batik yang juga tidak kalah indah, mulai dari batik Pekalongan hingga batik Sumatra. Beberapa motif hanya dapat digunakan oleh para bangsawan bahkan hingga saat ini, salah satunya batik parang. 

Salah satu tokoh batik yang terkenal adalah K.R.T. Hardjonagoro (dikenal juga dengan nama Go Tik Swan). Beliau merupakan penemu batik pertama di Indonesia, yang juga seniman dari Surakarta. Ia juga berperan penting dalam industri batik dan berjasa dalam perkembangan batik modern. 

Batik Pedalaman Parang Klithik
info gambar

Hingga sekarang, motif batik terus berkembang. Total ada 5.849 menurut Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya di Tahun 2015. Motif batik ini tersebar dari Aceh hingga Papua dan masing-masing memiliki filosofinya tersendiri.

AS Kembalikan Artefak Kerajaan Majapahit yang Dicuri Penyelundup asal India

Beberapa motif batik populer, seperti motif megamendung, biasanya mudah terlihat di berbagai tempat, khususnya dalam acara-acara baik pernikahan atau acara formal lain di Indonesia. Tentu karena menyiasati minat pasar di Indonesia saat ini, batik di Indonesia lebih dijahit dengan model kemeja formal agar dapat digunakan di acara. 

Hal ini pula yang menarik perhatian mancanegara. Batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soeharto saat menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah diperkenalkan, tidak lama batik didaftarkan melalui UNESCO untuk mendapatkan status Intangible Cultural Heritage (IHC) pada 4 September 2008.

Persis setahun setelahnya, yaitu di tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui batik. Tentu dengan alasan kuat karena mulai dari teknik, simbol, dan budaya memiliki kelekatan dengan kebudayaan Indonesia.

Merupakan kebanggaan tersendiri bahwa hingga kini batik masih tetap eksis bahkan sejak diakui UNESCO. Beragam cara masyarakat Indonesia mengkreasikan batik juga turut meramaikan pasar hingga saat ini.

Bahkan, dalam Generasi Z, batik juga menjadi simbol gaul-nya anak muda Indonesia yang juga dinamakan dengan “Berkain.” Batik tentu menjadi kebudayaan Indonesia yang dibanggakan. Oleh karenanya, atas adanya IHC melalui UNESCO, batik akan selalu berkembang dan menjadi kebudayaan membanggakan Indonesia seiring berjalannya waktu. 

 

Sumber:

https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/2012/10/19/batik-jawa-timur-2/

https://itjen.kemdikbud.go.id

https://djpb.kemenkeu.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.