Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agency for International Development (USAID) dikabarkan akan ditutup. Sebab, rencananya, USAID akan digabungkan ke dalam Departemen Luar Negeri AS. Padahal, USAID merupakan lembaga independen yang seharusnya tidak berada di bawah departemen apapun.
Mengawali rencana tersebut, Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif pasal 3 yang berisi pembekuan 90 hari bantuan pembangunan luar negeri AS.
Perintah ini juga termasuk berisi penghentian sementara bantuan dari Departemen Luar Negeri dan USAID untuk efisiensi program dan konsistensi dengan kebijakan luar negeri.
Dalam kebijakannya, semua personel yang direkrut langsung oleh USAID akan ditempatkan pada cuti administratif hingga batas yang tidak ditentukan di seluruh dunia pada Jumat, 7 Februari 2025.
Sejarah HIV/AIDS di Indonesia dan Perkembangannya
Apa Itu USAID?
USAID merupakan lembaga independen asal Amerika Serikat yang berfungsi mengelola bantuan pembangunan untuk negara-negara miskin. Bantuan-bantuan dari USAID ini bergerak di bidang ekonomi, pembangunan, hingga kemanusiaan.
Lembaga ini memberikan bantuan kepada negara-negara tertentu sebagai upaya mengurangi kemiskinan, penyakit, dan kebutuhan kemanusiaan.
USAID menjadi salah satu lembaga pengelola bantuan kemanusiaan tertua di dunia. USAID didirikan sejak 1961 oleh presiden AS kala itu, John F Kennedy.
Menilik Kebenaran Buah Merah Papua yang Disebut Mampu Obati HIV/AIDS
Lebih dari 60 tahun hadir, USAID telah mengelola sekitar 60% bantuan luar negeri AS atau sekitar $43 miliar pada 2023. Dari dana tersebut, USAID telah membantu sekitar 130 negara, sebagaimana dilansir dari laporan Congressional Research Service (CRS).
Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika paling banyak menerima bantuan dari USAID, seperti Afghanistan, Ukraina, Ethiopia, Yordania, Republik Demokratik Kongo, Somalia, hingga Yaman.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang menerima bantuan dari lembaga ini.
Indonesia Jadi Tuan Rumah Union World Conference 2024: Komitmen Eliminasi TBC
Apa Bantuan USAID di Indonesia?
Di Indonesia – menurut Kedubes AS di Indonesia – USAID telah menggelontorkan dana sekitar US$5 miliar atau lebih dari Rp80 triliiun untuk berbagai program kemanusiaan. Skema program kemanusiaan itu dengan cara menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ada di Indonesia.
Ada beberapa program USAID di Indonesia yang selama ini berjalan, di antaranya
- USAID MPHD yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi dengan meningkatkan akses layanan kesehatan,
- USAID PASTI yang berfokus pada penurunan angka stunting,
- USAID-SEGAR yang mendorong pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan kakao Aceh, hingga
- USAID PREVENT TB yang mendukung pencegahan TBC.
Oleh karena itu, perubahan kebijakan USAID akan turut berpengaruh terhadap program-program di Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana mengungkapkan kebijakan USAID ini akan turut berpengaruh terhadap penanganan HIV. Sebab, AS menyumbang sekitar sepertiga anggaran Global Fund, sebuah kemitraan global yang berfokus pada permasalahan HIV, tuberkulosis (TB), dan malaria.
Aditya menambahkan bahwa mayoritas pendanaan untuk komponen-komponen program penanganan HIV di Indonesia berasal dari Global Fund, kecuali untuk obat-obatan.
Kemenkes Targetkan Indonesia Bebas Malaria 2030, Bagaimana Strateginya?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News