Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Zoologi Terapan (PRZT), berkomitmen mewujudkan visi bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dengan penajaman arah riset dan inovasi yang mampu memberikan dampak nyata pada program prioritas nasional.
Hal ini ditegaskan pada Rapat Koordinasi Tahun 2025 yang sukses diselenggarakan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Rabu (22/1).
Dengan mengusung tema "Pusat Riset Zoologi Terapan HEBAT untuk Indonesia Emas", rapat koordinasi ini mencerminkan nilai-nilai HEBAT: Humanis, Efektif, BerAKHLAK, Andal, dan Tangguh, yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi para periset PRZT dalam mewujudkan pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Mengoptimalkan riset
Dalam sambutannya, Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Andes Hamuraby Rozak menegaskan pentingnya peningkatan riset berbasis eksperimental di pusat-pusat riset terapan.
Ia juga menggarisbawahi bahwa periset PRZT memiliki tiga tantangan utama yang harus dilaksanakan yaitu menguatkan kepakaran untuk penguatan ekosistem riset, mengoptimalkan platform riset, serta melakukan regenerasi talenta riset.
ʺKita harus bisa lebih kreatif lagi, karena saya kira penelitian itu masuknya ketegori industri kreatif, yang memang hasil risetnya itu tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat, tetapi harus ada proses panjang lagi, makanya harus ada kolaborasi,ʺ tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, narasumber dari Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi, Juhartono hadir secara daring untuk memaparkan berbagai skema pendanaan riset yang tersedia di BRIN dalam rangka mendukung para periset mencapai hasil maksimal.
Skema tersebut mencakup RIIM Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Start-Up, dan RIIM Kolaborasi, yang dirancang untuk mendorong inovasi di berbagai bidang strategis seperti kesehatan, pertanian, energi, dan teknologi.
Baca juga Riset Terbaru Ungkap Burung Saling Berkomunikasi saat Migrasi Agar Tak Tersesat
Sederet capaian riset BRIN
Ketua Tim Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (PME) PRZT-BRIN Didi Tarmadi, melanjutkan kegiatan rapat koordinasi dengan pemaparan capaian istimewa PRZT di tahun 2024, yang meliputi: 118 publikasi internasional (100% dari target), 53 dokumen kekayaan intelektual (204% dari target), 28 teknologi inovatif (140% dari target), dan perolehan dana eksternal sebesar Rp 5,54 miliar (111% dari target).
Dirinya optimis bahwa keberhasilan ini akan menjadi bekal PRZT untuk menetapkan target tahun 2025, termasuk penerbitan 82 publikasi internasional, pencatatan 45 dokumen kekayaan intelektual, pengembangan tujuh produk bioprospeksi, penerapan 13 teknologi baru, serta perolehan dana eksternal sebesar Rp 4,93 miliar.
Sementara itu, Kepala PRZT BRIN, Delicia Yunita Rahman menyampaikan rencana strategis pusat risetnya ke depan, termasuk penyusunan kelompok riset baru yang akan memperkuat kolaborasi lintas disiplin dan mendukung fokus riset strategis.
Ia juga sangat mengapresiasi kerja keras para periset PRZT yang telah mampu mencapai target kinerja 2024 dengan predikat istimewa.
ʺKepala OR mengharapkan Pusat Riset Zoologi terapan itu lebih mengedepankan riset ke arah experimental zoologi. Sementara riset ke arah ekosistem dan habitat diserahkan ke pusat riset lain yang memang memiliki tusi seperti itu. Sehingga para sivitas PRZT bisa lebih focus melakukan riset dari sisi terapan,” ujar Delicia.
Fokus riset PRZT
Fokus riset PRZT di antaranya mencakup bidang strategis seperti bioprospeksi fauna untuk kebutuhan pangan dan kesehatan, pengembangan teknologi reproduksi berbantuan untuk konservasi satwa liar, serta pemanfaatan semiokimia dalam pengendalian hama.
Dengan dukungan penuh dari BRIN dan mitra strategis, PRZT optimis mampu mendukung ekonomi lokal dengan menghasilkan produk dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat serta menciptakan masa depan yang lebih baik melalui riset dan inovasi yang bermakna.
Baca juga Riset di Jepang Temukan Rahasia Pohon Pinus Bisa Tahan Tsunami
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News