Hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia sudah tidak bisa diragukan lagi kedekatannya. Dua negara disebut memiliki keterikatan yang erat di berbagai bidang, seperti sejarah hingga budaya.
Ikatan erat Indonesia dan Malaysia ini semakin terjalin hangat di era Presiden Prabowo. Bagaimana tidak, orang nomor satu di Indonesia ini menerima langsung penghargaan tertinggi dari Kerajaan Johor.
Penghargaan Darjah Kerabat Johor (The Most Esteemed Royal Family Order), demikian penghargaan itu disebut, adalah sebuah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Kerajaan Johor kepada keluarga kerajaan, raja Melayu, hingga pemimpin asing yang berjasa dalam penguatan hubungan bilateral.
Dikutip dari Kemahkotaan Johor yang dikelola oleh Kerajaan Johor, dijelaskan bahwa ordo ini mulai diperkenalkan pertama kalinya pada 31 Juli 1886. Menariknya, Johor menjadi negara bagian Malaysia pertama yang menganugerahkan penghargaan tersebut.
Kawan GNFI, pemberian penghargaan tersebut bukan tanpa sebab. Dahulu, Sultan Abu Bakar membuat gelar kehormatan atau Order of Chivalry karena ia merasa bahwa Inggris—negara yang menjajah Malaysia—memiliki niat tersendiri saat memberikan gelar kehormatan kepada para penguasa Melayu. Sultan merasa bahwa mereka sebenarnya hanya ingin mengkolonisasi negara-negara Melayu.
Tidak hanya itu, Sultan juga ingin memberikan penghargaan kepada orang-orang yang sudah berpartsisipasi dalam membantu pengembangan Johor. Penghargaan yang diberikan oleh Johor ini akhirnya mulai diikuti oleh wilayah lain di tanah Melayu 30 tahun kemudian. Ini dianggap sebagai salah satu cara yang dilakukan Sultan Abu Bakar untuk memoderninasi Johor.
Ordo ini memiliki semboyan Concord is a Blessing atau Kerukunan adalah Berkah. Penghargaan ini dibagi menjadi dua kelas, yakni DK I (Kelas Satu) dan DK II (Kelas Dua).
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis Dari Kerajaan Malaysia
DK I memiliki ciri khas seperti kalung yang terbuat dari emas dan enamel berbentuk rantai. Terdapat nama “Abu Bakar” dalam huruf Jawi atau aksara Arab di dalamnya, yang melambangkan kejayaan dan persatuan.
Selain itu, ada Panji Sultan di sebelah kanannya dan bendera negara di bagian kirinya. Lalu, terdapat mahkota negara dengan tulisan Jawi “Kerukunan adalah Berkah” di bagian bawahnya.
Ordo ini dilengkapi dengan lencana dada yang terbuat dari emas dan perak yang berbentuk bintang berujung sembilan, dengan total diameter sebesar 90 mm. Ada juga wujud bulan sabit di tengahnya yang bertuliskan “Kepada Allah Telah Berserah Diri”. Tulisan itu tertulis dengan huruf Jawi.
Di sisi lain, DK II terdiri dari bintang besar berujung tujuh yang berdiameter 78 cm. Terdapat bagian yang nampak mirip dengan DK I. Namun, jika DK II memiliki warna khas mayoritas emas, ordo ini berwarna silver, dan umumnya diberikan kepada anggota junior kerajaan.
Presiden Prabowo sendiri mendapatkan ordo DK I. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia.
Siapa saja yang pernah menerima Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama?
Kawan GNFI, ternyata Presiden Prabowo bukan satu-satunya orang Indonesia yang pernah menerima ordo serupa. Di tahun 1990 silam, Presiden ke-2 RI, Soeharto, menjadi orang Indonesia pertama yang menerima Darjah Kerabat Johor.
Sementara itu, orang asing pertama yang menerima ordo ini adalah Sultan Omar Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, mantan Sultan Brunei. Ia menerima penghargaan DK I di tahun 1960. Kemudian, sang putra yang kemudian menjabat sebagai Sultan Brunei saat ini, Sultan Hassanal Bolkiah, juga menerima ordo yang sama dengan ayahnya di tahun 1969.
Uniknya, Putra tertua Sultan Hassanal Bolkiah, Pengiran Muda Mahkota Al-Muhtadee Billah, juga menerima penghargaan ini mengikuti ayah dan kakeknya di tahun 2023.
Di sisi lain, Hamad bin Isa Al Khalifa, Raja Bahrain yang sudah bertahta sejak 2002, turut masuk daftar sebagai orang asing yang menerima Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama di tahun 2017.
Mayoritas yang menerima penghargaan Kerajaan Johor adalah tokoh penting di Malaysia. Masuknya Presiden Prabowo sebagai penerima tanda kehormatan tersebut menandakan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia terus terjalin dengan baik di berbagai bidang strategis.
Penghargaan itu juga menjadi simbol penghormatan atas kontribusi kepemimpinan Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan.
Saudara Satu Rumpun, Mengapa Malaysia Dianggap Lebih Maju dari Indonesia?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News