Selayaknya saudara, Indonesia dan Malaysia acap kali dibandingkan dalam berbagai aspek, mulai budaya hingga ekonominya.
Meskipun demikian, dua negara ini sebenarnya memiliki banyak sekali kesamaan, salah satunya dari sisi bahasa. Bahasa Melayu dan Indonesia memiliki akar bahasa yang sama. Tidak heran jika terdapat banyak kosakata dan struktur bahasa yang serupa.
Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga memiliki keragaman budaya, seni, dan makanan yang hampir serupa. Sebut saja penggunaan rempah-rempah dalam masakan kedua negara yang membuat bentuk dan rasa dari hidangan kedua negara nyaris sama.
Namun, dalam beberapa hal, Malaysia sering kali dianggap lebih maju dari Indonesia. Mengapa demikian?
Alasan Malaysia dianggap lebih maju dari Indonesia
Berikut beberapa alasan mengapa Malaysia dianggap lebih maju dibandingkan Indonesia.
1. PDB Malaysia yang jauh lebih unggul dibandingkan Indonesia
Dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang dirilis oleh World Bank, Malaysia unggul telak dibandingkan Indonesia. Tahun 2023 saja, PDB per kapita Malaysia mencapai US$11.648. Sementara itu, Indonesia memiliki PDB per kapita yang masih berkisar pada US$4.940.
Tahun 2024, Malaysia memiliki target untuk mencapai penghasilan per kapita sebesar US$13.430, dan US$14.250 pada tahun 2025.
Di sisi lain, World Bank menyebut, pendapatan per kapita minimum sebuah negara maju adalah US$13.834. Dengan melihat pencapaian dan target yang dicanangkan Malaysia, bukan tidak mungkin jika negara tetangga Indonesia ini akan segera naik kelas menjadi negara maju.
Berbeda dengan Malaysia, Indonesia memiliki target sebesar US$5.150 pada 2024 dan US$5.520 di tahun 2025. Dengan target tersebut, Indonesia bisa dipastikan tetap berada di kategori negara berpendapatan menengah ke atas.
Pemerintah Malaysia juga sudah resmi membidik target menjadi negara maju pada tahun 2025 mendatang. Optimisme ini tumbuh berkat ekonomi Malaysia yang terus menunjukkan tren positif dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: 2025: RI Menengah Atas, Malaysia Deklarasi Negara Maju
2. Letak geografis yang berbeda
Meskipun bertetangga dekat, Malaysia memiliki letak geografis yang lebih sederhana dari Indonesia. Negara ini hanya terdiri dari dua bagian, yaitu Semenanjung Malaka dan Borneo.
Dengan letak yang saling berdekatan dan tidak begitu besar, proses integrasi, pembangunan, dan pemerataan infrastruktur di Malaysia menjadi lebih mudah.
Sementara itu, Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dari ujung barat hingga timur. Kondisi alam Indonesia juga cenderung bervariasi. Hal ini tentu saja membuat distribusi sumber daya dan pembangunan infrastruktur akan menghadapi lebih banyak tantangan.
Meskipun demikian, kabar baiknya, Indonesia mengalami kemajuan infrastruktur yang pesat selama satu dekade terakhir. Pembangunan Tol Trans Sumatra hingga beroperasinya MRT dan LRT menjadi bukti pemerataan infrastruktur.
Baca juga: Dinamika Perekonomian Asia Tenggara 2024, Bagaimana Posisi Indonesia?
3. Populasi, etnis, dan latar belakang sejarah yang berbeda
Malaysia memiliki populasi yang lebih homogen. Meskipun memiliki beberapa etnis besar, seperti Tionghoa dan India, mayoritas penduduk Malaysia berasal dari etnis Melayu. Selain itu, jumlah penduduknya juga jauh lebih sedikit, hanya sekitar 34,1 juta jiwa.
Homogenitas demografi Malaysia yang tinggi lebih membantu untuk mengurangi terjadinya ketegangan sosial yang mungkin saja terjadi akibat perbedaan pendapat.
Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia yang memiliki ratusan etnis berbeda. Ditambah lagi dengan fakta, Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi terbanyak di dunia yang mencapai 280 juta jiwa.
Dengan keragaman etnis dan sejarah panjang di baliknya, Indonesia memiliki tantangan yang jauh lebih banyak untuk dapat menciptakan stabilitas sosial yang baik.
Dari segi sejarah kolonialisme, Malaysia dianggap lebih ‘teratur’. Pasca merdeka, Inggris, selaku negara yang pernah menjajah Malaysia, memberikan pengelolaan infrastruktur yang baik. Tentu saja ini berbeda dengan Indonesia yang harus merasakan jatuh bangun ketidakstabilan ekonomi pasca kemerdekaan.
Kawan GNFI, itu tadi beberapa alasan mengapa Malaysia sering dianggap lebih maju dari Indonesia. Walaupun dari segi pendapatan per kapita Malaysia jauh lebih unggul, tetapi Indonesia tetap memiliki potensi yang sangat besar untuk menyusul menjadi negara maju.
Pemerintah Indonesia juga sudah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045 untuk menyambut Indonesia sebagai negara yang maju, mandiri, dan berkeadilan. Bagaimana, Kawan? Optimis Indonesia akan ikut menjadi negara maju?
Baca juga: Negara Naik Kelas Warganya Turun Kelas, Pertumbuhan Ekonomi RI Belum Inklusif?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News