kisah burung puyuh dan musang dari nusa tenggara barat cerita tentang balasan perbuatan licik - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Burung Puyuh dan Musang dari Nusa Tenggara Barat, Cerita tentang Balasan Perbuatan Licik

Kisah Burung Puyuh dan Musang dari Nusa Tenggara Barat, Cerita tentang Balasan Perbuatan Licik
images info

Kisah burung puyuh dan musang merupakan salah satu cerita rakyat atau fabel yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Fabel ini berkisah tentang pembalasan atas perbuatan licik yang dilakukan oleh musang kepada hewan lainnya di hutan.

Bagaimana cerita lengkap dari kisah burung puyuh dan musang tersebut?

Kisah Burung Puyuh dan Musang

Dikutip dari buku Yusup Kristianto yang berjudul Cerita Rakyat Indonesia: 40 Cerita Rakyat Nusantara, dari Aceh sampai Papua, Disertai Lagu Anak, diceritakan bahwa dulu musang merupakan salah satu hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Bahkan hanya sedikit hewan yang mampu menyaingi kecerdasan musang.

Namun sayang, musang menggunakan kecerdasan yang dia miliki untuk perbuatan yang salah. Dirinya sering kali menipu hewan-hewan lain yang ada di hutan.

Hal ini membuat banyak hewan yang membenci keberadaan musang. Sebab mereka selalu tidak merasa aman ketika musang mendekati para hewan.

Pada suatu hari, musang terlihat berjalan-jalan ke tempat perkampungan ayam. Ketika melewati daerah tersebut, dia melihat banyak anak ayam yang bisa dimakan untuk mengatasi rasa laparnya.

Musang kemudian mengatur strategi agar bisa memakan anak ayam tersebut dengan mudah. Sebab anak-anak ayam ini selalu dijaga oleh induknya dengan sigap.

Akhirnya musang menemukan sebuah ide untuk mengelabui induk ayam. Dirinya kemudian mendekat dan berbincang dengan induk ayam.

Musang berkata bahwa anak ayam sudah mulai tumbuh besar saat ini. Dia memuji perlakuan induk ayam yang berhasil merawat anaknya dengan baik.

Namun musang mengatakan bahwa ada satu kabar buruk yang mesti didengar induk ayam. Ketika berjalan mendekati kandang tersebut, musang melihat rumah induk ayam kebakaran.

Induk ayam langsung panik mendengarkan hal tersebut. Dirinya langsung lari menuju rumah tanpa menghiraukan anak-anaknya.

Ketika induk ayam pergi, musang mulai mengejar anak ayam satu per satu. Dirinya berhasil memangsa beberapa anak ayam dengan mudahnya.

Selang beberapa saat, induk ayam kembali ke tempat itu. Dia berkata bahwa kondisi rumahnya baik-baik saja.

Bahkan dia bertanya kepada musang di mana anak-anak ayamnya berada. Sebab saat dia kembali, induk ayam hanya menemukan satu ekor anaknya saja.

Dengan polosnya musang berkata bahwa anak-anak ayam mengikuti induknya ketika dia lari ke rumah. Mendengar hal itu, induk ayam langsung kembali ke rumah untuk mengecek anak-anaknya yang lain.

Ketika induk ayam pergi, musang menyelesaikan seluruh makanannya dengan memangsa satu anak ayam yang tersisa. Setelah perutnya kenyang, musang meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan bahagia.

Induk ayam kembali ke tempat itu dengan tangan kosong. Dirinya kemudian menyadari bahwa musang sudah menipunya ketika tidak menemukannya lagi di tempat semua.

Akhirnya induk ayam hanya bisa bersedih karena sudah kehilangan anak-anaknya. Kisah ini dia ceritakan kepada semua hewan yang ada di hutan.

Para hewan kemudian merasa simpati kepada induk ayam. Mereka kemudian memikirkan cara untuk membalas perbuatan musang.

Para hewan akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan burung puyuh. Pada waktu itu, burung puyuh dikenal sebagai musuh bebuyutan dari musang.

Burung puyuh kemudian berkata bahwa para hewan mesti membuat musang malu. Burung puyuh kemudian membocorkan rahasia musang, di mana dia suka membuang kotoran di sembarangan tempat.

Akhirnya para hewan membocorkan rahasia ini ke seluruh penjuru hutan. Rahasia ini pada akhirnya juga sampai ke telinga musang.

Musang tentu malu dan marah karena rahasianya tersebar begitu saja. Dirinya langsung kembali ke perkampungan ayam untuk mengetahui siapa yang sudah membocorkan rahasianya.

Ketika sampai di perkampungan, dia bertanya kepada induk ayam siapa yang sudah membocorkan rahasianya.

Pada awalnya, induk ayam tidak mau mengaku begitu saja. Namun karena diancam akan dimakan musang, dia kemudian berkata bahwa burung puyuh lah yang sudah membocorkan rahasia itu.

Akhirnya musang mengejar burung puyuh setelah mengetahui informasi itu. Namun sejak saat itu, musang tidak berhasil menemukan dan menangkap burung puyuh yang menjadi musuh bebuyutannya.

Sejak saat itu, musang tidak pernah lagi terlihat di dalam hutan. Akhirnya para hewan di hutan bisa hidup dengan aman dan tentram.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.