Keberadaan harimau (Panthera tigris) di pulau Kalimantan telah menjadi perdebatan panjang di kalangan ilmuwan dan masyarakat lokal.
Salah satu artikel ilmiah, The Bornean tiger; speculation on its existence yang ditulis oleh Erik Meijaard pada 1999 di Cat News, membahas mengenai kemungkinan adanya harimau di Kalimantan dikupas dengan mendalam.
Namun, hingga saat ini, apakah harimau Kalimantan benar-benar ada atau hanya sekadar mitos masih menjadi tanda tanya besar.
Jejak Harimau di Kalimantan
Jejak pertama yang mengindikasikan keberadaan harimau di Kalimantan berasal dari fosil dan catatan arkeologis. Meijaard menyebutkan bahwa bukti keberadaan harimau di masa lalu ditemukan dalam bentuk tulang-belulang yang berasal dari era Pleistosen.
Temuan ini mengindikasikan bahwa harimau pernah menghuni Kalimantan pada zaman prasejarah, kemungkinan melalui jembatan darat yang menghubungkan pulau ini dengan daratan Asia Tenggara.
Namun, tidak ada bukti langsung yang mendukung keberadaan harimau Kalimantan di masa modern.
Laporan-laporan dari masyarakat lokal sering kali menyebutkan adanya "kucing besar" yang mirip harimau, tetapi belum ada dokumentasi ilmiah yang berhasil mengkonfirmasi keberadaan hewan tersebut.
Sebagian besar laporan ini didasarkan pada penglihatan sekilas atau cerita turun-temurun, sehingga sulit diverifikasi.
Baca juga Ternyata Semut Bisa Jadi ‘Senjata’ Tumbuhan untuk Menghadapi Perubahan Iklim
Wujud Harimau Kalimantan
Jika harimau benar-benar ada di Kalimantan, seperti apa wujudnya? Berdasarkan spekulasi Meijaard (1999), harimau Kalimantan kemungkinan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan subspesies harimau lainnya, seperti harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Ukuran tubuh yang lebih kecil ini mungkin merupakan adaptasi terhadap habitat hutan hujan tropis yang lebih padat. Selain itu, pola lorengnya diperkirakan lebih samar dan berfungsi untuk kamuflase di antara pepohonan dan semak-semak lebat.
Ciri-ciri ini, meskipun hanya hipotesis, didasarkan pada adaptasi serupa yang terlihat pada harimau Sumatera dan spesies kucing besar lainnya di wilayah Asia Tenggara.
Fakta atau Mitos?
Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah harimau Kalimantan benar-benar masih ada atau hanya mitos. Meijaard berpendapat bahwa kemungkinan besar harimau Kalimantan telah punah sejak ribuan tahun yang lalu, terutama akibat perubahan iklim, kehilangan habitat, dan kompetisi dengan predator lain.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa ada spesimen yang masih hidup di sudut-sudut terpencil Kalimantan, meskipun peluangnya sangat kecil.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memverifikasi klaim masyarakat lokal tentang penampakan harimau. Teknologi modern seperti kamera jebak (camera trap) dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan kucing besar ini, jika memang ada.
Baca juga Pernah Dianggap Roh Jahat, Inilah Akhir Cerita Bali yang Dinyatakan Punah
Referensi
Meijaard, E. (1999). The Bornean tiger; speculation on its existence. Cat News, 30, 12–15.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News