Semut, serangga kecil yang sering dianggap sebagai hama, ternyata memiliki peran penting dalam melindungi tanaman dari dampak perubahan iklim.
Menurut Grist, semut dapat menjadi "senjata rahasia" dalam pertanian untuk melawan perubahan iklim.
Semut dikenal sebagai serangga sosial dengan kemampuan berkoloni yang tinggi. Mereka membentuk jaringan komunitas yang kompleks dan membagi tugas di antara anggota koloninya.
Dalam hal pertanian, semut berperan sebagai agen pengendali hayati alami. Mereka memangsa berbagai hama tanaman seperti ulat, kutu daun, dan serangga kecil lainnya yang dapat merusak tanaman.
Dengan demikian, kehadiran semut dapat mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
Tangguh menghadapi perubahan iklim
Selain memangsa hama, semut juga memiliki kemampuan untuk melindungi tanaman dari patogen.
Jejak kaki semut mengandung mikroorganisme antibiotik yang efektif dalam melindungi tanaman dari patogen dan hama. Hal ini menjadikan semut sebagai "multitool" bagi petani dalam menghadapi tantangan pertanian di era perubahan iklim.
Kemampuan adaptasi semut terhadap perubahan lingkungan menjadikan mereka sebagai indikator kesehatan ekosistem.
Struktur sosial populasi semut memungkinkan mereka untuk beradaptasi atau mentolerir perubahan iklim, sehingga mereka dapat terus memberikan manfaat bagi pertanian meskipun kondisi lingkungan berubah.
Baca juga Semut, Satu-satunya Hewan yang Tak Terpengaruh Perubahan Iklim. Kok Bisa?
Manfaat Ekologis Lainnya
Selain peran langsung dalam perlindungan tanaman, semut juga berkontribusi pada kesehatan tanah.
Aktivitas semut dalam membuat sarang dan mencari makanan membantu aerasi tanah, meningkatkan porositas, dan memperbaiki struktur tanah. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan akar tanaman dan penyerapan nutrisi.
Selain itu, beberapa spesies semut juga berperan dalam penyerbukan dan penyebaran biji, yang penting untuk regenerasi tanaman dan keanekaragaman hayati.
Memanfaatkan semut dalam pertanian
Memanfaatkan semut sebagai agen pengendali hayati memerlukan pemahaman tentang ekologi dan perilaku semut. Petani perlu mengidentifikasi spesies semut yang bermanfaat dan memastikan habitat mereka terjaga.
Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat membunuh populasi semut dan mengurangi efektivitas mereka sebagai pelindung tanaman.
Oleh karena itu, pendekatan pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan peran semut dapat menjadi strategi efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Baca juga Mudah Beradaptasi, Semut Firaun Terungkap juga Punya Kecerdasan Sosial!
Referensi:
Grist. "A secret weapon in agriculture’s climate fight: Ants."
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News