geliat jazz mben senen telah 15 tahun hadir rutin sebagai ruang temu musisi di yogyakarta berbuah dan berbiji - News | Good News From Indonesia 2025

Geliat Jazz Mben Senen, 15 Tahun sebagai Ruang Temu Musisi di Yogyakarta: Berbuah dan Berbiji

Geliat Jazz Mben Senen, 15 Tahun sebagai Ruang Temu Musisi di Yogyakarta: Berbuah dan Berbiji
images info

Identifikasi tingkat kreativitas sebuah kota terlihat dari geliat yang digerakkan oleh aktivitas kreatif yang terus digaungkan. Begitu pula yang terjadi di Yogyakarta. Tidak salah jika kota ini disematkan sebagai kota kreatif, bahkan ibu kota cultural. Banyaknya geliat dan aktivitas setiap hari dapat dijumpai di kota ini. 

Apa yang Kawan GNFI rasa jika mendengar musik jazz?? Biasanya musik genre ini dilabeli dengan kesan yang ekslusif. Namun, tidak di Yogyakarta. Melalui musik jazz, berbagai lapisan umur membaur untuk saling belajar. Gelaran Jazz Mben Senen menjadi ruang tumbuh para musisi, hingga kini sudah 15 Tahun terselenggara. 

Kilas Balik Jazz Mben Senen

Jazz Mben Senen terselenggara rutin tiap minggunya, sejak tahun 2009. Ruang temu ini mengisi panggung sederhana di Bentara Budaya Yogyakarta. Jazz Mben Senen diinisiasi oleh musisi kawakan Djaduk Ferianto (alm) bersama Hari Budiono.

Niatan awal gelaran ini terjadi ialah minimnya ruang dan apresiasi untuk musik jazz pada zaman itu. Musik jazz pada masa itu belum banyak disentuh, padahal secara musikal, jazz mempunyai peluang untuk para musisi mengeksplorasi dan menggali terus menerus dalam menajamkan skill dan bertumbuh.

Benar saja, keberadaan Jazz Mben Senen kini telah banyak melahirkan musisi-musisi yang ternama dan bahkan membentuk bentukan grup yang hingga kini musik-musiknya dapat dinikmati di khalayak luas.

Klaten Etno Jazz Sawah 2024, Ketika Merdunya Musik Berpadu dengan Syahdunya Alam

Bentuk penyajian Jazz Mben Senen yang plug and play, memungkinkan siapa saja yang ingin belajar bahkan berbincang dengan senior menjadi pertemuan yang luwes dan ramah. Siapa saja bisa tiba-tiba jamming dan membaur tanpa ada latihan sebelumnya.

Di saat berada di atas panggung sederhana itulah sesungguhnya mereka sedang latihan dan pentas seketika. Di momen-momen tertentu, bahkan, sering kali kedatangan nama-nama musisi jazz yang sudah terkenal secara nasional bahkan internasional, mereka pun membaur bersama. Kesan musik jazz yang dikatakan eksklusif seolah lebur dengan kesederhanaan di Yogyakarta, gelaran Jazz Mben Senen menimbulkan rasa guyub. 

Regenerasi Jazz Mben Senen juga terus berlanjut hingga kini, itulah yang menjadi nyawa Jazz Mben Senen tetap bergeliat dan konsisten hingga kini. Semoga tidak akan pernah lesu meski banyak diterpa berbagai dinamikanya. 

Syukuran Kekancan Jazz Mben Senen ke 15 Tahun

riza rozaliani

Hari Senin, 20 Januari 2025, Jazz Mben Senen mengadakan syukuran atas 15 tahun berjalan. Tidak terasa telah panjang perjalanan Jazz Mben Senen membersamai para musisi, memberikan sentuhan di tengah Yogyakarta yang sederhana dan ramah tamah.

Pentas yang diadakan serba spontan maupun terencana ini, telah menorehkan berbagai kisah bahkan bisa jadi embrio musisi-musisi Yogyakarta untuk nantinya melebarkan sayap kreasinya di kancah nasional bahkan internasional. Jazz Mben Senen sedari awal diniatkan sebagai titik temu bagi siapapun yang ingin mengapresiasi musik jazz.

Pada perhelatan syukuran ke 15 tahun kali ini, dihadirkan kelompok jazz yang telah sejauh ini membersamai, bukan hanya menyuguhkan penampilan dari musisi. Syukuran ke 15 tahun ini dimaknai pula untuk mengenang sosok Djaduk Ferianto (alm) atas asa, karsa, dan dedikasinya yang menorehkan peran penting menumbuhkan musik Jazz.

Pada seremonial rasa syukur, disimbolkan dengan buah-buahan yang diibaratkan tumpeng. Buah-buahan ini menjadi simbol bahwa di usianya yg ke 15 tahun, Jazz Mben Senen telah dapat dipetik buahnya, dan kini dapat dinikmati. 

Prambanan Jazz Festival, Event Musik Internasional Penggalak Diplomasi Budaya

Dalam seremonial tersebut hadir pula Romo G.P Sindhunata mewakili Bentara Budaya Yogyakarta. Beliau menuturkan,

“Seni dapat diwujudkan secara sederhana bahkan tidak terbatas, tanpa festival yang besar pun gelaran sesederhana ini tetap bisa diselenggarakan. Semoga ini menjadi kebanggaan bersama, yang terpenting untuk para pecinta jazz, ruang ini bisa menjadi tempat penyambung rasa, simbol dari keragaman dari berbagai macam golongan, semoga dalam kesederhanaan tetap mencintai jazz dan berkarya terus.”

Kelompok musik dengan karakteristiknya, juga memberikan berbagai sentuhan dan membaurkan suasana pada malam syukuran Kekancan Jazz Mben Senen ke -15, di antaranya adalah Heavy Weather, kelompok muda yang mengulik musik jazz dengan dinamika-dinamika notasi yang khas, A6 Ensemble, kelompok instrumental ethnic fusion yang menyajikan musik dari perpaduan dari band dan alat tiup, Fourtune, band kekinian dengan alunan musik yang easy listening, Vidas yang mampu meriuhkan panggung dengan bersalsa dan berdansa, dan DGYK (Drummer Guyub Yogyakarta), menambah gelegar suasana dengan komposisi drum serempak, dinamis, dan kompak.

Jogja Collective Big Band, menggemparkan suasana dengan kurang lebih 20 personel dengan alat musik saxophone, trombone, terompet, gitar, drum, dan bass, seolah kita sedang dibawa pada suatu pentas-pentas megah. Lalu, ditutup dengan Joget Ria bersama Koplotronika, menutup gelaran 15 tahun dengan asyik.

Telah 15 Tahun Jazz Mben Senen membersamai, dengan tagline Jazz Mben Senen! Kancaku. Semoga geliat ini akan terus hidup, dan banyak diapresiasi. Bahkan bisa menjadi destinasi. Ketika sedang berada di Yogyakarta, Kawan GNFI boleh mampir, di Senin malam bertempat di halaman Bentara Budaya Yogyakarta. 

Jazz Mben Senen ke 15 Tahun, berbuah dan berbiji. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.