cara efektif menciptakan karakter fiksi novel yang kuat dan memikat - News | Good News From Indonesia 2025

Cara Efektif Menciptakan Karakter Fiksi Novel yang Kuat dan Memikat

Cara Efektif Menciptakan Karakter Fiksi Novel yang Kuat dan Memikat
images info

Karakter pada sebuah cerita memegang peranan penting untuk membuat pembaca tetap membuka dan membaca hingga lembar terakhir. Menciptakan karakter yang relatable menjadi kunci agar pembaca selalu ingin tahu apa yang akan terjadi di chapter selanjutnya.

Artikel berikut akan memandu Kawan GNFI untuk bisa menciptakan karakter memikat dalam sebuah cerita.

Peran Karakter Dalam Cerita

Karakter atau tokoh dalam sebuah novel atau film menjadi tokoh penggerak cerita. Melalui karakter inilah pembaca akan diajak menyusuri dunia fiksi yang disajikan.

Karakter yang digunakan sebagai sudut pandang cerita atau POV memegang peranan yang sangat penting karena melalui indra dan perasaannya, pembaca akan diajak masuk ke dalam cerita. Contoh karakter menarik yang dijadikan POV cerita adalah Katnis Everdeen dalam novel The Hunger Games karya Suzanne Collins.

Agar pembaca lebih mudah dalam mengikuti petualangan para karakter khususnya secara emosional, karakter haruslah relatable dengan kehidupan pembaca.

Karakter seharusnya bukan manusia tanpa celah, walaupun Ia adalah seorang protagonis atau tokoh utama. Begitu juga dengan tokoh villain, karakter ini biasanya memiliki kontra pada karakteristiknya, misalnya pencuri yang memberikan sebagian hasil curiannya pada anjing di jalan.

Baca juga: Tips Menulis Cerita Novel: Inspirasi dan Teknik untuk Pemula

Langkah - Langkah Menciptakan Karakter yang Memikat

Ikuti langkah berikut ini agar karakter ciptaan Kawan GNFI lebih mudah terhubung secara emosional dengan pembaca.

1. Membuat Latar Belakang yang Kuat

Latar belakang seorang tokoh akan mempengaruhi sikap, kebiasaan, hingga pilihan-pilihan yang akan dia ambil. Latar belakang ini bisa meliputi keluarga, cara karakter dibesarkan, trauma masa lalu, pendidikan, status sosial dan sebagainya. 

2. Menentukan Motivasi dan Konflik

Motivasi dan konflik adalah poin yang akan menggerakkan karakter. Motivasi adalah keinginan yang ingin dicapai oleh karakter. Contoh motovasi antara lain, yaitu ingin lulus kuliah secepat mungkin, ingin kaya, ingin membahagiakan orang tua dan sebagainya. Motivasi karakter ini lah yang akan menentukan pilihan-pilihan hidupnya.

Konflik terbagi menjadi dua, yaitu konflik internal dan eksternal. Konflik internal antara lain adalah usaha tokoh untuk melawan rasa malas, serta ketakutan dan trauma. Konflik eksternal adalah konflik yang berhubungan dengan karakter lainnya, contohnya kisah cinta yang tidak direstui, perselingkuhan yang ketahuan, peperangan, dan sebagainya.

3. Memberikan Sifat yang Relatable

Tips membangun karakter selanjutnya adalah memberikan kepribadian unik. Karakter yang kompleks akan menarik pembaca dengan sendirinya. Caranya adalah dengan memberikan sifat yang relatable dan lengkap.

Setiap tokoh yang ditulis harus memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan mendasari sikap dan pilihannya. Untuk membuat sifat para tokoh, kawan GNFI bisa menggunakan teori kepribadian MBTI hingga zodiak. 

Selain sifat secara emosional, karakter yang memiliki kebiasaan atau ciri tertentu akan lebih diingat oleh pembaca. Misalnya, tokoh yang kidal, kebiasaan menggigit bibir ketika stres, atau tokoh yang selalu melarikan diri ketika ada masalah. 

Semakin lengkap sifat yang kawan berikan pada seorang tokoh, maka akan semakin mudah penulisan alur. Tokoh akan melakukan hal-hal sesuai sifatnya hingga bertemu dengan konflik yang membuatnya harus keluar dari zona nyaman dan mengalami perkembangan (character development).

Baca juga: Literacy Camp, Ajarkan Gen Z Tangkas Menulis Cerpen

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Agar pembaca lebih mudah terhubung secara emosional dengan karakter, hindarilah beberapa poin berikut:

  • Karakter yang tidak memiliki motivasi atau tujuan jelas.
  • Terlalu sempurna.
  • Karakter yang tidak belajar dari kesalahan.
  • Karakter yang tidak memberikan kontribusi besar pada cerita.
  • Terjebak pada stereotype, misalnya wanita selalu lemah, suku tertentu selalu memiliki sifat tertentu, dsb.

Dengan panduan karakterisasi di atas, kawan GNFI bisa menciptakan karakter fiksi yang nyata untuk menarik pembaca. Pastikan adanya pengembangan karakter melalui konflik-konflik yang dilaluinya. Tunggu apa lagi, yuk ciptakan karakter yang bisa dikenang sepanjang masa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
NA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.