Layar kaca Indonesia kembali kedatangan film bertema keluarga. Kali ini film 1 Kakak 7 Ponakan dari penulis dan sutradara Yandy Laurens akan menyentuh masyarakat mulai 23 Januari 2025 di seluruh bioskop Tanah Air.
Letterboxd—platform ternama bagi para pencinta film di dunia—memasukkan 1 Kakak 7 Ponakan ke dalam masuk daftar film paling dinantikan di tahun 2025, sejajar dengan 40 film internasional lainnya.
Kisah Keluarga dalam Film 1 Kakak 7 Ponakan
Film 1 Kakak 7 Ponakan yang diadaptasi dari cerita karya Arswendo Atmowiloto mengisahkan tokoh utamanya, Moko (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang sedang berjuang meraih mimpinya.
Secara tiba-tiba, Moko harus menjadi “orang tua tunggal” bagi keponakan-keponakannya. Berbagai himpitan harus dihadapinya, antara kehidupan cintanya bersama Maurin (Amanda Rawles), karier, atau, keponakannya.
Terpaan himpitan juga dihadapi oleh para keponakannya. Mereka adalah Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Ahmad Nadif), dan Ais (Kawai Labiba). Film 1 Kakak 7 Ponakan menyuguhkan kisah keluarga yang relevan dengan generasi sekarang.
“Ada perubahan dalam hubungan keluarga yang terjadi ketika seseorang yang bukan ayah, melakukan salah satu tugas ayah, yakni memenuhi kebutuhan hidup. Baik dibantu maupun yang membantu merasakan kejanggalan itu, Kejanggalan-kejanggalan ini kemudian melahirkan pikiran yang dirasa tabu untuk diungkapkan. Film ini mencoba memberikan ruang agar hal tersebut dapat diutarakan,” kata Yandy.
“Ada hati Kak Moko dalam setiap keluarga kita, dalam setiap lingkaran pertemanan kita. Semoga film ini bisa menjadi sarana terhubung kembalinya setiap keluarga yang berjarak karena hal-hal yang tidak pernah diutarakan itu,” tandas Yandy.
Baca juga Panen Penonton Sepanjang 2024, Mengapa Orang Indonesia Suka Film Horror?
Film 1 Kakak 7 Ponakan Penuh Adegan Bermakna
Sebagai karya adaptasi, film 1 Kakak 7 Ponakan juga memberikan homage bagi sinetron terdahulunya dengan menghadirkan adegan sederhana namun penuh kekuatan rasa.
Salah satunya, adegan ketika Moko bersama para keponakannya menyanyikan lagu “Jangan Risaukan” diiringi denting piano tua di rumah mereka. Ini menyadarkan para penonton bahwa kebahagiaan tak harus diciptakan dari peristiwa yang mahal.
“Bibit ide yang ditanam oleh Arswenda Atmowiloto dalam sinetron 1 Kakak 7 Ponakan yang kemudian dikembangkan oleh Yandy Laurens ke dalam film layar lebar terasa menghadirkan kehangatan, keharuan, dan juga tawa,” ujar Produser Cerita Films, Suryana Paramita.
Menurutnya, berbagai emosi tersebut secara konstan hadir di sepanjang proses pembuatan film 1 Kakak 7 Ponakan. Suryana berharap agar spirit ini juga bisa diterima dengan baik oleh penonton karena film ini membicarakan tentang kehidupan sehari-hari dan orang terdekat yang disebut sebagai keluarga.
Baca juga Memori Bioskop Nanjung, Tempat Favorit Nonton Film Warga Pangandaran yang Tinggal Kenangan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News