memori bioskop nanjung tempat favorit nonton film warga pangandaran yang tinggal kenangan - News | Good News From Indonesia 2024

Memori Bioskop Nanjung, Tempat Favorit Nonton Film Warga Pangandaran yang Tinggal Kenangan

Memori Bioskop Nanjung, Tempat Favorit Nonton Film Warga Pangandaran yang Tinggal Kenangan
images info

Pada era 1990-an, masyarakat Pangandaran memiliki sebuah bioskop yang cukup terkenal bernama Nanjung 1 dan 2. Tetapi bioskop yang terletak di Jalan Kidang Pananjung, Kecamatan Pangandaran itu sekarang hanya tinggal kenangan.

Dimuat dari Detik, Bioskop Nanjung yang sudah ada sejak 1994 ini menjadi pusat hiburan warga. Ketika itu, film yang diputar seperti Warkop DKI hingga Brama Kumbara ramai diperbincangkan.

Apalagi saat itu televisi menjadi barang mewah. Tak banyak warga yang memiliki televisi. Sehingga, bioskop menjadi salah satu tempat rekreasi warga.

“Saya kelas 2 atau 3 SD gitu masih kecil, cuman sering nonton ke sana memang rumah dekat, " kata Satimin. 

Tiket Rp1.500 

Bioskop Nanjung sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu Nanjung 1 dan Nanjung 2, dengan perbedaan genre film yang diputar di masing-masing gedung. Nanjung 1 menayangkan film-film Indonesia, sementara Nanjung 2 menampilkan film-film Hollywood.

Film-film yang diputar di bioskop ini antara lain karya legendaris dari Warkop DKI, yang selalu hadir setahun sekali, serta komedi Doyok-Kadir dan film-film horor Suzanna yang begitu populer di era 1990-an.

Sementara itu, film-film Hollywood yang ditonton Hikmat meliputi film aksi yang dibintangi oleh aktor-aktor terkenal seperti Jean-Claude Van Damme dan Arnold Schwarzenegger, serta film-film ikonik seperti ”Ghost” yang dibintangi Demi Moore dan ”Back to the Future”.

Amin sapaan akrabnya mengingat kembali memori masa kecilnya saat menonton di bioskop tersebut. Dia mengatakan dulu untuk bisa menonton di Bioskop Tanjung perlu merogoh kocek sekitar Rp 750 hingga Rp 1.500 untuk menonton di bioskop tersebut. 

“Jadi segmen nontonnya itu ada dua bagian, untuk anak dan remaja serta dewasa. Kalau dewasa ada paket midnight jam 23.00 sampai 03.00 subuh. Itu filmnya film dewasa. Tapi kan anak kecil mah nggak boleh, cuman saya tahu karena bandel saya mah," terang Amin.

Rumah Amin yang berada di belakang Bioskop Tanjung membuatnya mudah untuk datang setiap hari. Karena itu dia perlu memutar otak untuk bisa menonton film secara gratis.

"Namanya juga anak bandel nyari-nyari solusi biar bisa nonton gratis. Jadi sama penyedia bioskop itu disuruh bersih-bersih. Pengunjung sudah masuk, saya ikut nonton, tapi dari atas tempat pemutaran filmnya kaya proyektor gitu," ucapnya.

Tinggal kenangan

Tetapi keberadaannya tak berlangsung lama karena tergerus oleh zaman dan melebarnya film di DVD atau VCD. Selain itu, industri bioskop di Pangandaran kalah dengan pengunjung wisata pantai.

Bioskop Nanjung pun bubar. Kini, lokasinya berubah menjadi tempat oleh-oleh wisatawan.

Hikmat, salah seorang warga Kecamatan Pangandaran yang kini berusia 59 tahun menduga bahwa krisis moneter yang melanda pada waktu itu menjadi salah satu penyebab utama bioskop ini berhenti beroperasi.

Tetapi dia tetap bangga karena Pangandaran, meskipun merupakan daerah kecil, memiliki bioskop yang setara dengan kota-kota besar. Menurutnya, bioskop tersebut lebih maju dibandingkan dengan bioskop di daerah tetangga seperti Banjar dan Ciamis.

“Ya saat itu ada perasaan bangga saja, ada bioskop di Pangandaran seperti di kota besar,” katanya yang dimuat dari Radartasik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.