Ketika saya pergi ke beberapa negara di dunia ini, saya sering mendapatkan pertanyaan dari mana asal saya. Ketika saya jawab “Indonesia,” banyak yang masih bertanya-tanya di mana negara Indonesia itu. Mereka tahunya Bali. Orang-orang yang lahir tahun 1950-an seperti saya tahunya Indonesia itu “Sukarno and Bali.”
Kekurangtahuan tentang ilmu bumi itu juga terjadi pada kebanyakan orang Amerika Serikat; bahkan mereka tidak bisa menunjukkan letak negara Ukraina di peta dunia, padahal negaranya menggelontorkan miliaran dolar yang berasal dari uang pajak mereka ke Ukraina guna melawan Rusia.
Jika kejadian ketidaktahuan tentang nama dan letak suatu negara itu dari warga biasa mungkin bisa dimaklumi; namun sangat memalukan bila ketidaktahuan itu muncul dari seorang calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Seperti diketahui, Pete Hegseth yang hadir untuk sidang Senat pada hari Senin lalu tampaknya tidak mengetahui apa itu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Video tentang hal ini viral di X dan sudah ditonton lebih dari 2,8 juta orang.
Calon Menteri Pertahanan di kabinet Presiden terpilih Donald Trump itu menyatakan bahwa ia tidak tahu jumlah negara ASEAN dan kemudian malah menyebut nama-nama negara yang bukan anggota. Demikianlah yang terjadi saat Komite Angkatan Bersenjata Senat menanyai Hegseth di Capitol, Washington. Senator Demokrat Tammy Duckworth menyebut bahwa Hegseth "tidak memenuhi syarat" untuk posisi Menteri Pertahanan, yang akan bertugas memimpin negosiasi internasional.
"Anda berbicara sedikit tentang Indo-Pasifik, dan saya senang Anda menyebutkannya—dapatkah Anda menyebutkan pentingnya setidaknya satu negara di ASEAN dan jenis perjanjian apa yang kami miliki dengan setidaknya satu negara tersebut, dan berapa banyak negara yang ada di ASEAN?" tanyanya. Sebagai tanggapan, Hegseth menyatakan dia tidak tahu, tetapi mengatakan AS memiliki "sekutu di Korea Selatan, di Jepang, dan di AUKUS dengan Australia."
Duckworth menginterupsi dan mengatakan kepadanya bahwa "tidak ada" dari tiga negara yang dia sebutkan tersebut adalah bagian dari ASEAN. Dia kemudian menyarankan Hegseth untuk belajar dulu di rumah.
Memang sangat memalukan calon Menteri Pertahanan negara adikuasa yang membawahi sekitar 750 pangkalan militer di seluruh dunia tidak mengenal negara-negara ASEAN yang memiliki posisi penting di dunia ini. Untuk diketahui, ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand sekarang anggotanya menjadi 10 setelah masuknya negara Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Calon Menteri Pertahanan AS itu harus tahu bahwa ASEAN memiliki potensi yang besar, penting, dan strategis. Dari segi penduduk saja, ASEAN memiliki jumlah penduduk sekitar 672 juta orang, di mana 213 juta di antaranya adalah penduduk usia muda 15-34 tahun yang produktif di dunia kerja dan merupakan “digital natives.” Selain itu, ASEAN bila menjadi entitas tunggal maka posisinya merupakan ekonomi terbesar setelah AS, Cina, Jepang, dan beberapa negara Eropa. Tambahan pula, GDP ASEAN pada tahun 2022 sudah mencapai U.S. $3,67 triliun.
Saya yakin, calon Menteri Pertahanan AS juga tidak tahu nama Presiden Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News