cerita sungai cisadane dari masa ke masa - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Sungai Cisadane dari Masa ke Masa

Cerita Sungai Cisadane dari Masa ke Masa
images info

Ci Sadane atau banyak orang menyebutnya Cisadane merupakan sungai yang memiliki aliran sejauh 1.047 km dengan rata-rata kedalaman 12,5 m yang bermuara di sekitar Tanjung Burung. Ini merupakan salah satu sungai besar di Tatar Pasundan, Pulau Jawa. Namanya diambil dari bahasa Sunda yang artinya air yang riaknya bergemuruh.

Aliran Sungai Cisadane berawal dari sisi barat laut Gunung Pangrango, melintasi sisi barat Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Gunung Kendeng, dan Gunung Salak.

Masa Kerajaan Pajajaran

Sungai ini merupakan aliran yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran. Kala itu dikenal dengan nama Sadane yang berasal dari bahasa sansekerta, artinya “istana kerajaan”. Karena beningnya aliran, sungai ini dianggap suci oleh masyarakat. Sekarang, masyarakat sehari-hari menggunakan aliran tersebut untuk membersihkan diri untuk menuju kebijaksanaan.

Pengaruh Besar Aliran Sungai di Masa Batavia 

Di masa Batavia, Sungai Cisadane mempunyai pengaruh besar dalam pembangunan. Ini karena dahulu sungai ini pernah menjadi jalur transportasi logistik demi membantu pembangunan ibu kota.

Saat itu, ada pengiriman dari mulai hasil pertanian hingga bambu yang dikirimkan dari luar kota setiap harinya menggunakan getek. Setelahnya, getek tersebut juga dipecah untuk menjadi bahan bangunan. Dengan demikian, bisa dibilang pengiriman ini hanya satu arah setiap harinya.

Getek adalah transportasi air tradisional yang dibuat dari beberapa bilah bambu yang dijejerkan dan kemudian diikatkan menjadi bentuk persegi panjang. Kendaraan air ini digerakkan dengan menggunakan galah dan hanya bisa mengangkut penumpang sedikit.

Wisata Alam Cisadane di Masa Kini

Kini, Sungai Cisadane menjadi salah satu wisata alam yang menjadi pilihan destinasi warga lokal untuk menikmati suasana asri. Namun selain itu, dipinggir kawasan sungai biasanya berjejer kawasan kuliner lokal dengan beragam pilihan.

Mitos tang Berkembang di Kawasan Sungai

Selain itu juga, Sungai Cisadane ini populer karena beberapa cerita yang menyebar dan memiliki kesan mistis dari buaya putih hingga manusia kurcaci.

Ada 2 versi tentang awal kemunculan buaya putih. Ada yang mengatakan awalnya pada tahun 1932, ada yang mengatakan awalnya pada tahun 1962. Kemunculannya berawal dari air yang meluap dan menyebabkan banjir ke pemukiman sekitar. Beberapa warga yang pernah melintasi sungai berkata jika ukurannya cukup besar.

Selain buaya putih, beberapa warga juga bercerita pernah melihat kura-kura berukuran besar yang pada cangkangnya ada tulisan Mandarin. Penduduk sekitar percaya kalau makhluk ini tinggal di kawasan Pekong (tempat perayaan Tionghoa).

Ada juga cerita dari penjaga pintu air bernama Abdul. Dirinya pernah dikejutkan oleh sosok manusia berbadan kecil seperti kurcaci setelah dirinya terbangun saat ketiduran di kala bekerja masa lalu. Sosok manusia kecil itu seolah tau kalau adanya tanda kiriman air.

Pulau Kemaro, Keindahan Alam di Tengah Sungai Musi dan Saksi Bisu Toleransi di Palembang

Mengetahui hal itu, lantas dirinya membuat status pintu air menjadi banjir. Hal tersebut tidak masuk akal karena menurut kabar dari hulu, tidak ada laporan kiriman air.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Almer Sophian lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Almer Sophian.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.