Pulau Kemaro adalah salah satu pulau yang terletak di Palembang, Sumatra Selatan. “Kemaro” berarti kemarau, penamaan ini dikarenakan karena sekalipun arus Sungai Musi tinggi dan deras, pulau ini tidak pernah terendam air. Pulau ini terkenal karena dua hal, yang pertama karena pengaruh budaya Melayu dan Tionghoa yang dipercaya dari legenda Tan Bun An dan Siti Fatimah.
Pembentukan Pulau Kemaro
Kemudian hal lain yang membuat pulau ini populer karena dari proses alam dalam pembentukan pulau ini yang disebut-sebut banyak peneliti sebagai “keajaiban”.
Berada di tengah Sungai Musi, pulau ini terbentuk dari proses sedimentasi dan pengendapan material sungai yang menjadi tanah Alluvial yang masih berlangsung dari ribuan tahun lalu.
Proses sedimentasi dalam membentuk Pulau Kemaro dipengaruhi 3 faktor yakni adanya sedimen yang terbawa arus sungai yang kemudian mengendap. Lalu, dipengaruhi oleh curah hujan, erosi dan abrasi yang di mana siklusnya berulang dalam ribuan tahun dan diperkuat dengan adanya tumbuhan yang tumbuh dan memperkokoh struktur tanah agar tidak mudah terkikis.
Letak pulau ini berada di 10-40° Lintang Selatan dan 12-108° Bujur Timur dengan luas pulau 79 hektar memanjang, 5 meter di atas laut. Selain beberapa hal geografinya yang terbilang punya keajaiban, Pulau Kemaro juga memiliki beragam.
Pagoda, Daya Tarik Utama Pulau Kemaro
Salah satunya adalah bangunan pagoda yang berada di tengah pulau. Pagoda sendiri adalah menara yang dibangun pada 2006 dengan tinggi 45 meter, memiliki 9 lantai, arsitekturnya kental dengan gaya arsitektur di Tionghoa.
Di lantai atas bangunan ini terdapat tempat ibadah yang diperuntukkan bagi umat Tionghoa. Namun sayangnya hanya hari-hari tertentu bangunan ini dibuka untuk publik.
Daya tarik lainnya berada di tiap dindingnya yang bercerita tentang legenda populer di Pulau Kemaro. Di dekatnya, terdapat salah satu bangunan tertua dari pulau ini yang sudah berdiri sejak tahun 1962 yakni Klenteng Hok Tjing Rio yang merupakan pusat kegiatan peribadatan masyarakat Tionghoa.
Selain kedua bangunan ikoniknya, yang membuat Pulau Kemaro menjadi daya tarik wisatawan karena sekitar kedua bangunan tersebut terdapat taman dengan suasana sejuk dan tenang karena daerah ini masih belum terdapat banyak bangunan-bangunan seperti kota besar.
Keindahan Pulau Kemaro
Tentunya karena tidak banyak bangunan, membuat pemandangan alam di pulau ini juga menjadi salah satu daya tarik lainnya. Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata ini selalu ingin menikmati keindahan langit untuk melihat matahari terbit dan matahari terbenam.
Di malam hari pun pulau ini masih menyuguhkan keindahan dari adanya pasar malam yang menyuguhkan beragam kuliner daerah baik khas Palembang, Tionghoa dan Melayu yang dilengkapi dengan Kilauan dari lampu gantung dan lampu menara pagoda.
Terlepas dari beragam keindahan alamnya, jika dilihat dari 2 bangunan ikon, kuliner yang tersaji, legenda dan tradisi adat seperti Cap Go Meh. Bisa dikatakan kalau budaya dan keseharian di Pulau Kemaro menjunjung tinggi toleransi antarsuku Palembang, Tionghoa dan Melayu.
Wisata Pulau Kemaro, Biaya Penyebrangan hingga Tempat Wisata Utama
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News