Kecemburuan adalah emosi kompleks yang sering diasosiasikan dengan manusia, terutama dalam konteks sosial dan hubungan interpersonal. Namun, apakah hewan juga merasakan emosi serupa?
Sebuah penelitian meta-analisis yang diterbitkan oleh Oded Ritov, Christoph J. Völter, Nichola J. Raihani, dan Jan M. Engelmann dalam Proceedings of the Royal Society B pada tahun 2024 memberikan wawasan baru mengenai hal ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang apakah hewan menunjukkan perilaku yang mencerminkan "inequity aversion" (penolakan terhadap ketidakadilan), yang sering kali dianggap sebagai salah satu indikator kecemburuan.
Melalui tinjauan terhadap berbagai studi yang menggunakan paradigma accept/reject (menerima/menolak), para peneliti mengumpulkan data dari berbagai spesies hewan dan eksperimen yang telah dilakukan.
Apa itu "Inequity Aversion"?
"Inequity aversion" mengacu pada keengganan seseorang untuk menerima ketidakadilan, misalnya ketika seseorang merasa dirugikan dibandingkan dengan individu lain.
Pada manusia, ini sering kali dikaitkan dengan rasa cemburu, frustrasi, atau kemarahan. Dalam konteks hewan, perilaku ini diuji melalui eksperimen di mana hewan diberi imbalan berbeda untuk tugas yang sama, dan peneliti mengamati apakah hewan menolak perlakuan yang dianggap tidak adil.
Baca juga Sederet Hewan Ini Terlahir Buta, Bagaimana Mereka Bisa Bertahan Hidup?
Riset yang rumit
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung "inequity aversion" pada hewan non-manusia. Dalam paradigma accept/reject, banyak spesies tidak menunjukkan kecenderungan untuk menolak imbalan yang dianggap tidak adil.
Ini menunjukkan bahwa konsep kecemburuan dalam bentuk "inequity aversion" mungkin tidak berlaku untuk hewan seperti halnya manusia.
Namun, hasil penelitian ini juga menyoroti adanya variasi dalam perilaku antar spesies. Sebagai contoh, primata seperti simpanse terkadang menunjukkan respons terhadap ketidakadilan, tetapi respon ini tidak konsisten dan sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti hubungan sosial atau konteks eksperimen.
Mengapa Hewan Tidak Merasakan Kecemburuan seperti Manusia?
Penelitian ini menunjukkan bahwa kecemburuan atau "inequity aversion" pada manusia mungkin dipengaruhi oleh kompleksitas kognitif dan sosial yang jauh lebih tinggi dibandingkan hewan.
Pada manusia, kecemburuan sering kali terkait dengan pemahaman mendalam tentang hak, ekspektasi, dan norma sosial. Sementara hewan, tidak memiliki emosi sosial yang rumit semacam itu.
Baca juga Beradaptasi dengan Lingkungan Ekstrem, Hewan dan Tumbuhan Ini Diyakini Bisa Hidup di Mars!
Referensi
Ritov, O., Völter, C. J., Raihani, N. J., & Engelmann, J. M. (2024). No evidence for inequity aversion in non-human animals: a meta-analysis of accept/reject paradigms. Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 291(2035). DOI: 10.1098/rspb.2024.1452.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News