Kabar membanggakan datang dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Perpusnas berhasil menggondol penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Gedung Perpustakaan Tertinggi di dunia.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh CEO MURI, Jaya Suparna, kepada Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, Rabu (8/1/2024) lalu. Perpusnas memiliki banyak sekali koleksi yang dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kawan GNFI, secara fisik, Perpusnas memiliki tinggi sekitar 126,3 meter. Tidak hanya itu, Perpusnas memiliki 27 lantai, dengan tiga lantai dasar serta 24 lantai layanan perpustakaan.
Selain Perpusnas, gedung perpustakaan tinggi di dunia lainnya adalah Shanghai Library, China, yang memiliki estimasi tinggi sekitar 106 meter. Selain itu, ada juga W.E.B. Du Bois Library di Massachusetts, Amerika Serikat yang memiliki tinggi sekitar 88 meter.
Perpusnas dan ribuan koleksi menariknya
Perpustakaan yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat ini sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Perpusnas menyediakan banyak sekali koleksi buku, seperti ensiklopedi, novel, biografi, hingga buku tentang kain tradisional.
Bukan Main! Perpusnas Sukses Gondol Penghargaan UNESCO, Jikji Memory of the World 2024
Jumlah buku tebal yang tersebar di gedung tinggi tersebut ditaksir mencapai empat juta lebih, loh, Kawan! Menariknya, buku-buku yang disajikan pun tidak hanya berbahasa Indonesia saja, tetapi juga bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Prancis, Belanda, hingga Jerman.
Kawan juga bisa menemukan ribuan manuskrip dari berbagai sudut Indonesia dan Asia. Ada juga koleksi buku dan majalah pra-Perang Dunia II, surat kabar yang diterbitkan di Batavia, jurnal, sampai peta dari abad ke-12.
Di setiap lantainya, Kawan bisa melihat berbagai jenis koleksi unik. Dikutip dari jakarta-tourism.go.id—situs wisata yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta—diterangkan jika setiap lantai perpustakaan dilengkapi dengan fasilitas yang mumpuni, seperti ruang baca, ruang belajar, dan ruang diskusi.
Tidak hanya buku-buku yang terkesan “berat”, Perpusnas turut menyediakan buku khusus untuk anak-anak. Selain itu, foto-foto, lukisan, dan ornamen klasik khas Nusantara juga semakin membuat Perpusnas terasa semakin nyaman.
Gedung megah ini menyediakan layanan yang ramah anak, lansia, hingga disabilitas. Terdapat berbagai sarana, seperti perangkat magnifying, text reader, digital book, dan computer dengan audio book yang dikhususkan bagi pemustaka tunanetra. Keren, ya!
Melalui situs Perpusnas, disebutkan bahwa kurang lebih seribu pemustaka atau pengunjung selalu hadir dan memanfaatkan layanan di sana setiap harinya. Apakah Kawan GNFI termasuk salah satu pengunjung yang rajin datang di perpustakaan tertinggi di dunia ini?
Tarik Minat Baca Generasi Muda, Perpusnas Buat 100 Judul Komik dari Naskah Kuno
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
