Minat baca masyarakat Indonesia dinilai masih rendah. UNESCO pernah menyebut, indeks minat baca masyarakat Indonesia berada di angka 0,001 persen.
Angka tersebut tergolong sangat rendah karena dari 1.000 orang, artinya hanya ada 1 orang saja yang rajin membaca.
Demi meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) telah mengalih-visualkan 100 judul komik dari naskah kuno.
Pengalih-visualan tersebut bertujuan agar pesan-pesan atau naskah Nusantara kuno dapat lebih mudah dipahami oleh anak-anak muda. Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat mendorong minat para pembaca muda.
Sesuaikan perkembangan zaman
Pelaksana Tugas Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz menyebut, alih visual naskah kuno menjadi 100 judul komik ini merupakan sebuah sarana untuk membumikan konten naskah lama kepada pembaca.
“Ada 100 judul komik yang telah dibuat dan ini dasarnya dari naskah kuno. Alasan menjadikan naskah kuno menjadi komik karena kami ingin menjadikan informasi atau konten naskah ini menjadi lebih familier bagi para pembaca,” jelasnya dikutip dari ANTARA.
Dengan melibatkan para penulis kreatif, naskah komik diolah sedemikian rupa, sehingga isinya akan lebih mudah dipahami. Dengan demikian, anak muda akan lebih bergairah membaca.
Selain itu, mengalih-visualkan naskah-naskah lama juga menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Aminudin menyebut, masyarakat akan merasa berat apabila diharuskan membaca naskah kuno secara langsung.
Oleh karena itu, upaya pembuatan 100 judul komik dari naskah jadul tersebut dikemas dalam bentuk yang lebih kekinian agar menarik untuk dibaca.
Bukan Main! Perpusnas Sukses Gondol Penghargaan UNESCO, Jikji Memory of the World 2024
Akan buat film pendek dan animasi
Tak hanya berbentuk komik, Perpusnas juga berkomitmen untuk membuat film pendek dan animasi dari naskah kuno.
Perpusnas ingin mengemas cerita rakyat untuk dijadikan video berbahasa daerah atau animasi. Hal ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan pelestarian manuskrip lama bagi para generasi muda.
Pengalih-visualan naskah kuno menjadi komik ini turut diapresiasi penuh oleh UNESCO. Sebelumnya, berkat pembuatan komik dari naskah lama, Perpusnas sukses menggondol Jikji Memory of the World Prize ke-10.
Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi Perpusnas dalam mengalih-visualkan naskah kuno menjadi komik selama dua dekade terakhir.
Tumbuhkan Budaya Baca, Perpusnas Bangun 10 Ribu Perpustakaan Desa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News