kisah tentara jepang lakukan perampokan emas 760 kg terbongkar akibat ulah istri - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Tentara Jepang Lakukan Perampokan Emas 760 Kg, Terbongkar akibat Ulah Istri

Kisah Tentara Jepang Lakukan Perampokan Emas 760 Kg, Terbongkar akibat Ulah Istri
images info

Pada masa perang Kemerdekaan, masyarakat Indonesia sempat digegerkan dengan pencurian 960 kg emas. Hal yang ini disorot karena tersangkanya adalah seorang tentara Jepang.

Kehebohan yang dikenal dengan nama Peristiwa Nakamura ini terjadi pada tahun 1946. Tindakan penggelapan ini terjadi terhadap sebuah rumah gadai negara ketika perang berakhir.

Stasiun Radio Malabar, Saksi Bisu Telekomunikasi Global Pertama di Indonesia

Ben Anderson dalam bukunya berjudul Revolusi Pemoeda (2008) yang dinukil dari Detik mencatat kantor Pegadaian di Jl. Kramat, Jakarta Pusat menjadi titik pusat penyimpanan kekayaan selama masa pendudukan Jepang. 

“Di tempat itu, tersimpan ratusan kilo emas, uang, dan barang berharga lainnya,” paparnya.

Perampokan emas

Ketika Jepang menyerah kepada pihak Sekutu, semua harta itu menjadi tak berpenghuni. Sehingga sesuai dengan hukum perang, seharusnya harta-harta itu jatuh kepada Pemerintah Indonesia.

Tetapi hal ini tak mudah karena kondisi masih dalam suasana perang. Tentara Jepang yang tersisa pun mengalami kebingungan untuk mengelola harta tersebut.

Di saat situasi kacau, Vincent Houben dalam Histories of Scale (2021) menuturkan Kapten Hiroshi Nakamura mencuri kesempatan untuk menguasai harta itu. Menggunakan jabatannya, dia merasa mampu mencuri tanpa ketakutan.

Mengenal Cihapit, Tempat Wisata Kuliner di Kota Bandung dengan Ragam Sejarahnya

Apalagi aksi kriminalitasnya ini didukung oleh Kolonel Nomura Akira, yang mendorong Nakamura untuk melakukan pencurian. Dia mengerahkan truk untuk membawa pergi harta yang tersebar dalam 20-25 koper.

De Locomotief (1/8/1948) mencatat harta yang dicuri Nakamura mencapai 960 kg emas, bernilai antara 10 hingga 80 juta gulden. Setelah itu, ia menyimpan harta itu di rumah istri simpanannya yakni Carla Wolff, dan membawanya ke taman milik seorang pengusaha Tionghoa.

Terbongkar oleh istrinya 

Aksi ini awalnya sempat tidak tercium oleh agen intelijen Belanda yang masih ada di Jakarta. Tak ada satupun yang mengendusnya sebab banyak orang masih sibuk mengurusi kemerdekaan. 

Hal ini membuat Nakamura dengan Carla bisa hidup tenang di Indonesia. Namun kondisi itu berubah karena ulah Carla yang sering pamer kekayaan di ruang publik.

"Saya lebih kaya dari Ratu Belanda. Saya akan tidur di ranjang emas dan para tamu akan makan dari piring emas," kata Carla dikutip dari Rampok (2012).

Hal ini yang membuat pihak intelijen Sekutu menjadi curiga. Apalagi saat itu, Carla adalah anggota Organisasi Gerilya Hindia Belanda atau Nederlandsh Indies Guerilla Organisatie (NIGO).

Setelah melakukan investigasi, terkuak terkuaklah bahwa itu semua hasil curian. Sayang, intel tersebut bukannya melaporkan, tapi ikut-ikutan mengambil 20 kg emas hasil curian.

Serunya Menyelami Budaya Jepang Lewat Embassy Visit GNFI

Pemerintah Belanda lalu membongkar kasus ini dengan menangkap Mulai dari Nakamura, Carla Wollf, Nomura Akira, dan dua intel itu, ditahan oleh Belanda dan dinyatakan bersalah. Akibat terbukti terlibat dalam perampokan, keempat tersangka resmi ditahan. 

Berdasarkan koran Het dagblad (24/6/1946), Nakamura mendapat hukuman paling berat. Sedangkan, Worlff dihukum 8 bulan penjara. 

Tetapi, ratusan kilogram emas tersebut tak diketahui wujudnya usai kasus itu terbongkar. Saat penyelidikan kasus, pihak berwenang menyebut hanya menerima emas setara 1 juta gulden saja. Sedangkan sisanya tak jelas kemana.

Ada yang menyebut Nakamura menyimpan sisa emas di suatu tempat yang dirahasiakan saat kepergok polisi. Ada pula yang mengatakan emas itu tersimpan di kawasan Menteng, Jakarta.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.