Bali memiliki beragam peninggalan warisan. Tidak hanya upacara adat, tarian dan beragam tempat bersejarah, Bali juga memiliki beragam senjata tradisional yang biasanya digunakan untuk perang dan keperluan sehari-hari.
Tak hanya memiliki keindahan dan keunikan, beberapa memiliki cerita sejarah. Berikut adalah 14 senjata tradisional Bali yang masih populer hingga sekarang.
Keris Tayuhan
Diketahui, keris di Bali berasal dari kebudayaan di zaman kerajaan Majapahit. Secara bentuk dan kegunaan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan keris Jawa. Namun, keris Bali memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil. Di Bali keris ini dikenal dengan Keris Tayuhan.
Umumnya, senjata tradisional ini memiliki mata berlekuk dan dihiasi oleh ukiran, terkadang di bagian gagangnya akan dihiasi dengan permata.
Keris Ki Baru Gajah
Pada tahun 1411 Keris Ki Baru Gajah dipersembahkan oleh Dang Hyang Dwijendra Saka. Masyarakat Bali percaya senjata tradisional ini membawa kemakmuran. Kepercayaan ini kemudian menjadi dasar dari tradisi Nglisah di setiap hari ke-210 dalam penanggalan Bali, atau bulan Juni dalam kalender Masehi.
Beragam Senjata Tradisional di Riau
Blakas
Sekilas mirip dengan parang. Bilahnya terbuat dari baja, ukurannya lebar, tebal di satu sisi, tetapi pendek dan gagangnya terbuat dari kayu, berbentuk silindris. Blakas umumnya digunakan untuk keperluan dapur dan terkadang untuk menyembelih kurban.
Pembuatan blakas dibedakan menjadi 2 proses. Yang pertama ada proses pembuatan sakral dan pasaran.
Untuk blakas sakral biasanya digunakan untuk upacara adat ngaben.
Taji
Masyarakat Bali juga mengenal senjata tradisional ini dengan sebutan tajen. Taji biasa digunakan saat upacara sabung ayam. Berbentuk seperti cakar ayam, senjata tradisional ini biasanya diikatkan ke kaki ayam untuk membantu ayam melukai lawannya.
Trisula
Dikenal juga dengan sebutan Serampang, senjata ini mempunyai 3 ujung tajam di setiap sisinya. Sebagaimana arti dari namanya tri berarti 3, sula berarti tombak. Selain itu, 3 tombak dipercaya mewakili Tri Guna atau tiga sifat dasar manusia, yakni sattvam (kebaikan), rajas (nafsu), dan tamas (kejahatan).
Kandik
Berbentuk seperti kapak, kandik adalah senjata tradisional Bali yang terbuat dari besi. Yang membedakan dengan kapak pada umumnya, senjata ini mempunyai gagang atau pegangan yang lebih panjang.
Bilah kandik biasanya terdapat ukiran dan gagangnya terdapat sisi tajam dekat bilah dan sisi tumpul di ujung pegangan.
Wedhung
Wedhung adalah senjata tradisional berupa pisau atau belati yang diukir yang umumnya berukuran 38 cm. Tak hanya di Bali, senjata tradisional ini juga dikenal di Cirebon. Yang membedakan yaitu, jika Wedhung Bali memiliki ukiran di belati dan sarungnya, di Cirebon senjata ini tidak memiliki ukiran.
Di Bali, ukiran pada sarung Wedhung dianggap sebagai simbol kesetiaan bawahan kepada tuannya. Seiring berkembangnya zaman, karena keindahan dari motifnya, kini senjata ini digunakan untuk alat pendukung, hiasan untuk upacara adat.
Tiuk
Mirip seperti Wedhung, senjata tradisional ini biasa digunakan oleh wanita di dapur. Tiuk adalah pisau yang berbentuk sedikit melengkung. Senjata ini dinilai punya bentuk eksotis karena lengkungan belati dan pegangannya melengkung berlawanan.
Sisi eksotis ini ditambah lagi oleh pegangan senjata ini terbuat dari kayu bermotif yang dipadukan dengan cincin besi yang diukir serta sarung kayu yang diukir juga. Seperti pisau pada umumnya, sisi tajam Tiuk hanya dibagian bawah dan ujungnya.
Caluk
Senjata tradisional ini adalah alat yang digunakan untuk membantu segala keperluan pertanian khususnya untuk memanen sesuatu dari ketinggian.
Belati dari caluk dibuat dari campuran besi dan tembaga, senjata ini merupakan pisau satu sisi yang memiliki ujung melengkung serta bagian tumpul yang biasa digunakan sebagai pegangan ekstra. Caluk memiliki gagang yang panjang.
Arit
Senjata tradisional ini berbentuk melengkung layaknya bulan sabit. Senjata jenis ini tak hanya populer di Bali, tetapi juga dikenal sebagai sabit di Betawi, Celurit di Madura.
Dahulu senjata ini dikenal sebagai salah satu senjata paling berbahaya, tetapi seiring berjalannya waktu, senjata jenis ini digunakan untuk membersihkan rumput liar dan semak belukar.
Panambad
Senjata tradisional ini berbentuk seperti pisau. Bahkan kegunaan senjata ini pun bukan sebagai alat perang, melainkan untuk memotong bambu atau tumbuhan liar lainnya. Yang membedakan panambad dengan pisau modern yakni bilahnya yang lebih panjang dari pisau biasa. Hingga kini panambad masih digunakan kebanyakan masyarakat Bali.
5 Senjata Tradisional Sulawesi Tengah: Dari Guma ke Cakalele yang Ikonik
Sundang
Ini adalah senjata yang memiliki bilah panjang seperti pedang tetapi bilahnya sedikit melengkung. Sundang menyimbolkan keberanian, kekuatan tetapi memiliki estetika yang khas. Selain dikenal sebagai senjata tradisional Bali, Sundang juga merupakan senjata Tradisional di Malaysia.
Tumbal Badik
Berbentuk seperti keris tetapi bilah tumbal badik mempunyai ukuran yang lebih panjang. Masyarakat Bali kini biasanya menggunakan senjata tradisional ini untuk upacara adat bela diri.
Kampilan
Sekilas sama seperti sundang. Namun lengkungan pada senjata ini hanya di bagian ujung. Senjata ini sebenarnya berasal dari Filipina, tetapi saat era kemerdekaan, senjata ini seringkali digunakan masyarakat Bali.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News