senjata tradisional sulawesi tengah - News | Good News From Indonesia 2024

5 Senjata Tradisional Sulawesi Tengah: Dari Guma ke Cakalele yang Ikonik

5 Senjata Tradisional Sulawesi Tengah: Dari Guma ke Cakalele yang Ikonik
images info

Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang kaya akan tradisi dan budaya warisan nenek moyang. Tradisi dan kebudayaan yang telah diwariskan ini tetap dilestarikan untuk menjaga nilai-nilai sosial dan kultural serta ritual dari leluhur, tanpa terkecuali senjata tradisional.

Dengan berbagai makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya, senjata tradisional ini memegang peranan penting di kehidupan sehari-hari. Masyarakat Sulawesi Tengah sendiri biasanya menggunakan senjata tradisional ini sebagai alat pertahanan diri dari serangan musuh hingga digunakan untuk berladang maupun berburu.

Selain itu, senjata tradisional ini juga dijadikan sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap Belanda oleh para pejuang ke medan perang. Meskipun terbilang kalah canggih dengan persenjataan yang dimiliki Belanda seperti senjata api dan meriam, penggunaan senjata tradisonal di medan perang telah memperlihatkan kegagahan dan keberanian pejuang.

Senjata tradisional Sulawesi Tengah ini ada beranekaragam jenisnya, sebagaimana daerah lain di Pulau Sulawesi, atau bahkan di Nusantara. Seiring berkembangnya zaman, fungsi senjata tradisional ini dijadikan sebagai atribut untuk melengkapi pertunjukkan seni.

Lantas, ada apa saja senjata tradisional Sulawesi Tengah ini? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk.

Daftar Senjata Tradisional Sulawesi Tengah

1. Guma

Guma merupakan senjata tradisional khas berbentuk pedang dan menjadi pusaka turun-temurun bagi masyarakat di Sulawesi Tengah. Pedang panjang ini memiliki gagang dan sarung yang biasanya terbuat dari kayu hitam atau tanduk. Terdapat tiga jenis Guma yang dikenal di masyarakat Sulawesi Tengah, yaitu Guma Kalamba, Guma Lompu, dan Guma Taona.

Bilah Guma juga tidak ditempa dari baja ataupun besi, melainkan dari batu keras yang oleh pandai besi khusus yang juga sakti. Hal inilah yang menjadikan Guma sebagai pedang bertuah yang dianggap sakti dan memiliki kekuatan magis yang besar. Guma akan setia pada tuannya dan memberikan kekuatan saat tuannya berada dalam bahaya.

Guma juga tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, lho. Guma hanya digunakan ketika menyelenggarakan acara adat. Terdapat pula ritual adat serta tata cara yang harus dipatuhi ketika menggunakan senjata tradisional Sulawesi Tengah ini.

Terdapat sebuah ukiran di bagian pangkal parang ini yang bentuknya menyerupai kepala manusia. Diketahui ukiran berbentuk kepala manusia dibuat dengan tujuan untuk menambah nilai estetika dari senjata tradisional ini. Masyarakat setempat percaya bahwa ukiran tersebut menambah kesan magis.

Baca Juga: Senjata Tradisional Sulawesi Selatan, Identitas Berbagai Suku Adat

2. Cakalele

Berikutnya, ada Cakalele yang merupakan salah satu senjata tradisional khas Sulawesi Tengah yang memiliki bentuk menyerupai sebuah perisai. Berbahan dasar kayu alami cukup tebal yang dilapisi oleh besi tipis, Cakalele digunakan sebagai alat pelindung diri dari serangan lawan.

Dahulunya, senjata tradisional ini dijadikan sebagai alat pertahanan diri dari serangan musuh ketika perang berlangsung. Cara menggunakan Cakalele cukup mudah, yakni dengan menggerakkan senjata tradisional ini ke arah lawan guna menapis serangan.

3. Pasatimpo

Pasatimpo adalah senjata tradisional yang memiliki bentuk seperti parang dengan hulu berbentuk bengkok ke bawah. Pasatimpo dilengkapi dengan tali dan sarung yang terbuat dari kayu.

Dahulu, senjata tradisional ini sering dipakai penduduk setempat untuk acara ritual tari-tari penyembuh yang dipercaya sebagai media pengusir roh jahat. Selain itu, Pasatimpo bisa digunakan untuk memotong hewan buruan, mencari kayu bakar, atau sebagai sarana perlindungan diri.

Pasatimpo memiliki bilah bermata satu yang membentuk sudut siku-siku dengan gagangnya. Ukuran bilahnya memiliki ukuran sepanjang mencapai 30–40 cm, dengan bagian tengah bilahnya yang dibuat sedikit menggelembung dan ujungnya sangat runcing.

Gagang senjata tradisional ini juga terbuat dari kayu keras serta dilengkapi dengan cincin besi yang menghubungkan gagang dengan bilah Pasatimpo. Kini, Pasatimpo kerap dipakai dalam tari-tari kepahlawanan sebagai perlengkapan hiasan pakaian untuk membesarkan jiwa seorang penarinya.

Baca Juga: Mengagumi 4 Senjata Tradisional Sulawesi Utara, Konon Sudah Ada 5.000 Tahun Silam

4. Tombak Kanjae atau Surampa

Tombak Kanjae atau Surampa merupakan senjata tradisional yang termasuk dalam senjata Panjang. Senjata tradisional ini berbentuk seperti tombak bermata tiga yang menyerupai trisula dan kerap digunakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah pada zaman dahulu.

Tombak Kanjae atau Surampa ini dilengkapi dengan dua ujung yang dilengkapi mata pisau. Pada ujung Surampa bagian bawah, terdapat satu mata pisau yang runcing berbentuk seperti segitiga sama kaki. Adapun ujung Surampa bagian atas memiliki tiga mata pisau, dengan mata di tengah lebih panjang dibanding kedua mata lainnya.

Tiga mata Surampa tidak hanya lancip seperti trisula pada umumnya, melainkan memiliki cabang yang melengkung dan tajam. Cabang mata yang melengkung dan tajam tersebut membuatnya menjadi senjata tradisional yang sangat mematikan.

Sebab, saat tertancap ke tubuh, Surampa akan sulit dicabut. Jika dicabut secara paksa, maka akan menyebabkan luka robekan yang sangat besar. Kondisi tersebut yang membuat Surampa menjadi senjata utama prajurit kerajaan pada masa lampau sewaktu menghadapi musuh.

5. Sai’a

Terakhir, ada Sai’a yang merupakan senjata tradisional khas Sulawesi Tengah berupa jebakan yang terbuat dari bahan dasar bambu dengan ruas yang sedikit panjang yang kemudian ditajamkan yang disebut volo. Lain halnya dengan Guma, Surampa, dan Pasatimpo yang merupakan senjata mematikan yang digunakan dalam perang, Sai'a adalah alat pendukung dalam melumpuhkan musuh.

Diketahui keberadaan Sai'a telah ada sejak Belanda memasuki daerah Balumpeva sekitar tahun 1911. Ketika penjajah Belanda datang dan mengakibatkan pergolakan perang, para pejuang menggunakan Sai'a sebagai jebakan musuh.

Sementara itu, sebelum masa penjajahan, Sai'a digunakan sebagai alat berburu. Para pemburu akan menggiring hewan buruannya ke tepi jurang sehingga dapat masuk dalam jebakan Sai'a.

Baca Juga: Mengenal 12 Senjata Tradisional Aceh dan Fungsinya Pada Saat Ini

Keberadaan senjata tradisional Sulawesi Tengah ternyata dibutuhkan masyarakat untuk pertahanan diri, berburu hewan, hingga atribut berbagai pertunjukkan acara adat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk tetap melestarikan senjata tradisional tersebut supaya tidak punah ke depannya. Semoga bermanfaat!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.