Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kulit durian dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap tekanan salinitas—kondisi yang sering menjadi tantangan dalam pertanian lahan pesisir.
Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari China dan dipublikasikan dalam jurnal ACS Nano pada Desember 2024.
Dalam penelitian ini, Liu Yingzhu dkk. mengolah kulit durian yang tidak dapat dimakan dan biasanya dibuang sebagai limbah.
Kulit durian, yang terdiri dari 70 hingga 85% dari berat buah, kaya akan karbon dan dapat digunakan sebagai sumber biomassa untuk menghasilkan titik karbon (carbon dots) berukuran nano.
Titik karbon ini kemudian didoping dengan magnesium, unsur penting bagi pertumbuhan tanaman.
Setelah proses ini, titik karbon yang telah didoping magnesium disemprotkan pada bibit padi yang ditanam di tanah dengan kadar garam tinggi dan tanah bebas garam.
Bikin padi jadi tahan garam
Bibit padi yang diperlakukan dengan titik karbon dari kulit durian menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan dan fotosintesis yang signifikan dibandingkan dengan bibit yang tidak diperlakukan.
Peningkatan ini membantu mengurangi stres akibat salinitas pada tanaman padi. Selain itu, bibit yang diperlakukan tumbuh lebih tinggi di tanah dengan kadar garam tinggi dibandingkan dengan bibit yang tidak diperlakukan.
Perlakuan ini juga mengaktifkan gen pertahanan tanaman dan fotosintesis yang tidak diaktifkan pada bibit yang tidak diperlakukan.
Kulit durian yang diolah menjadi titik karbon berfungsi sebagai agen antioksidan yang efektif. Titik karbon ini dapat menetralkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang terbentuk akibat stres salinitas, sehingga mengurangi kerusakan oksidatif pada sel tanaman.
Dengan mengurangi ROS, titik karbon membantu meningkatkan aktivitas fotosintesis dan memperkuat mekanisme pertahanan tanaman terhadap stres salinitas.
Baca juga Hemat Air dan Biaya, Ini Dia IPHA: Metode Budi Daya padi yang Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia
Solusi pertanian ramah lingkungan
Penelitian ini menawarkan solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap stres salinitas tanpa memerlukan rekayasa genetika.
Penggunaan limbah kulit durian yang melimpah sebagai sumber titik karbon juga mendukung upaya pengelolaan limbah pertanian dan mengurangi polusi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik bagaimana titik karbon memicu perubahan genetik dan fisiologis pada tanaman padi, serta untuk menilai dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Baca juga Mengenal Ngareremokeun, Ritual Mengawinkan Padi yang Diikuti Kim Go Eun di Garut
Referensi
Liu, Y., Liu, D., Han, X., Chen, Z., Li, M., Jiang, L., & Zeng, J. (2024). Magnesium-Doped Carbon Quantum Dot Nanomaterials Alleviate Salt Stress in Rice by Scavenging Reactive Oxygen Species to Increase Photosynthesis. ACS Nano, 18(45), 31188.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News