alasan di balik kenapa masyarakat mengubur limbah rambut ternyata bermanfaat bagi tanaman - News | Good News From Indonesia 2025

Alasan di Balik Kenapa Masyarakat Mengubur Limbah Rambut, Ternyata Bermanfaat bagi Tanaman

Alasan di Balik Kenapa Masyarakat Mengubur Limbah Rambut, Ternyata Bermanfaat bagi Tanaman
images info

Pernahkah Kawan mendengar mitos tentang mengubur rambut?

Konon, menurut kepercayaan masyarakat Jawa, mengubur rambut, termasuk rambut yang rontok atau rambut yang baru saja dipotong, bertujuan agar rambut di kepala dapat ikut tumbuh subur.

Mitos ini muncul dengan anggapan bahwa tanah sama dengan kulit kepala yang subur dan mampu menumbuhkan sesuatu.

Selain mitos anjuran tersebut, ada pula larangan untuk membakar rambut. Katanya, membakar rambut akan membuat kulit kepala terasa panas sehingga rambut jadi lebih rapuh, mudah patah, dan rentan rontok.

Tahukah Kawan bahwa sebenarnya ada penjelasan ilmiah dan rasional dari munculnya mitos ini?

Mengenal Dieng Culture Festival, Ritual Tahunan Potong Rambut Gimbal atau Ruwatan

Rambut Jadi Pupuk Bermanfaat Bagi Tanaman

Ternyata, mitos dan anjuran untuk mengubur rambut, khususnya di bawah pohon atau tanaman berkaitan dengan manfaat rambut itu sendiri.

Rambut manusia memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi. Pada proses pertumbuhan rambut, nitrogen inilah yang menyusun protein pada rambut manusia. Protein dalam hal ini ialah keratin yang berperan bagi pertumbuhan, kekuatan dan kilau rambut.

Tidak hanya rambut, nitrogen juga rupanya sangat berguna bagi tanaman. Nitrogen menjadi unsur hara yang akan membantu merangsang pertumbuhan tanaman.

Mimpi Rambut Rontok, Mengupas Makna di Baliknya

Di negara-negara dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, limbah rambut manusia telah lama dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena kandungan tersebut.

Misalnya di Tiongkok atau Cina, rambut manusia dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dengan cara dicampur kotoran sapi. Teknik ini bahkan telah digunakan dalam pertanian tradisional Cina.

India juga telah memanfaatkan limbah rambut sebagai campuran pupuk organik untuk tanaman buah dan sayuran.

Tidak heran, sebab, Gupta (2014) melalui penelitiannya mengungkapkan bahwa selain nitrogen, rambut manusia ternyata juga mengandung sulfur, karbon, dan 20 kandungan lain yang tidak kalah penting bagi tanaman.

Sulfur sangat berperan dalam proses pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan sulfur akan memiliki gejala batang yang terlalu kurus dan daun muda mudah menguning sebab proses fotosintesis tidak berjalan sempurna.

Sering Alami Rambut Rontok? Kenali Penyebab, Gejala, hingga Cara Pengobatannya

Rambut Susah Terurai dan Jadi Polusi

Menjadikan rambut sebagai pupuk kompos merupakan salah satu solusi sederhana dalam mengelola limbah. Sebab, sifat rambut sebenarnya susah diurai. Tumpukan rambut yang terlalu banyak berpotensi menjadi sarang debu yang dapat mengganggu pernapasan.

Akan tetapi, saat rambut berada di dalam tanah, percampuran antara kotoran hewan, lumpur limbah, dan kondisi lembab, dapat mendorong proses perusakan rambut lebih tepat. Setidaknya hanya membutuhkan beberapa bulan.

Meski demikian, limbah rambut tidak dapat digunakan sebagai sumber nutrisi tunggal untuk tanaman yang memiliki siklus pertumbuhan cepat, seperti selada. Sebab, waktu yang dibutuhkan rambut untuk degradasi dan melepaskan nutri terhitung cukup lama.

Akibatnya, selada akan memiliki kadar air yang lebih rendah sehingga kerenyahanya dapat berkurang.

Limbah rambut yang tidak dapat dikomposkan, nantinya bisa digunakan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman yang tumbuh dalam pot.

Manfaat Alami dan Olahan Lidah Buaya, Bantu Jaga Kesehatan Rambut

Referensi:

Gupta, A. (2014). Human Hair “Waste” and Its Utilization: Gaps and Possibilities. Journal of Waste Management, 1-17.

Zheljazkov, V. D., Silva, J., Patel, M., Stojanovic, J., Lu, Y., Kim, T., & Horgan, T. (2008). Human Hair as a Nutrient Source for Horticultural Crops. HortTechnology, 592–596.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.