melihat bagaimana gula bekerja merayapi otak manusia - News | Good News From Indonesia 2025

Melihat Bagaimana Gula Bekerja Merayapi Otak Manusia

Melihat Bagaimana Gula Bekerja Merayapi Otak Manusia
images info

Kawan, berbicara gula, sama hal nya dengan kita membahas bagaimana konsumsi rokok dan alkohol yang berlebihan. Sama-sama beresiko dan sama-sama berbahaya. Bahkan, bisa dikatakan diabetes lebih rentan menjangkit orang-orang.

Masalahnya, konsumsi gula yang berlebihan justru kerapkali tidak disadari oleh manusia. Mereka telah terlanjur menjadikan gula sebagai bagian dari hidup dan menganggapnya sebagai sumber energi. Padahal, gula juga dapat menjadi sumber dari segala penyakit.

“Diabetes itu adalah mother of all diseases. Kalau tidak terkontrol, dia bisa terkena penyakit jantung, stroke, ginjal, yang akan lebih berat lagi masalahnya, akan lebih berat lagi biayanya,” tutur Dr. Eva Susanti, S. Kp., M. Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan 2021, sebagaimana dikutip dari Kemkes.

Indonesia Ucapkan Selamat Tinggal pada Impor Gula dan Beras, Swasembada Pangan di Depan Mata

Di Indonesia, persentase konsumsi gula cukup tinggi. Bahkan, Indonesia – menurut International Diabetes Federation (IDF) – didapuk menjadi negara dengan penderita diabetes terbanyak kelima di dunia pada 2021 lalu.

Tahun 2021, Indonesia menyumbang 19,5 juta penderita diabetes dari total penderita global yang mencapai angka 537 juta.

Angka tersebut diprakirakan akan terus naik hingga 28,5 juta orang pada 2045 nanti. Padahal, tahun tersebut digadang-gadang akan menjadi tahun emas bagi Indonesia.

Pakai AI, BRIN Bantu Tekan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Lewat Aplikasi

Bagaimana Gula Bekerja di Tubuh Manusia?

Beberapa makanan dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, dalam hal ini termasuk gula. Seperti yang sudah diketahui, pelepasan hormon dopamin di otak kerap kali dikaitkan dengan perasaan senang dan bahagia.

Makanya, banyak orang-orang yang dalam keadaan sedih, memilih untuk mengonsumi makanan ataupun minuman manis.

Tidak hanya itu, dopamin juga berperan dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan kita. Pelepasan dopamin yang semakin besar akan membuat kita terus-menerus mengulangi perilaku tersebut. Dopamin dapat membuat candu.

Oleh karena itu, tidak heran pula jika manusia yang bergantung dan tidak dapat melepaskan diri dari konsumsi gula.

4 Pabrik Gula Peninggalan Kolonial Belanda di Indonesia

Dilansir dari Natgeo, makanan yang kaya akan lemak dan gula dapat meningkatkan dopamin di striatum – struktur otak yang berfungsi sebagai kontrol motorik, emosi, pembentukan kebiasaan – hingga 140 persen di atas kadar normal.

Jumlah ini jelas sangat tinggi. Kenaikan tersebut rupanya juga mirip dengan angka yang diamati pada efek nikotin dan alkohol.

Sayangnya, peningkatan dopamin yang terlalu ekstrem justru tidak baik bagi tubuh. Jumlah dopamin yang sangat banyak tidak lantas membuat seseorang bersemangat, tetapi justru menimbulkan sikap agresivitas tanpa pertimbangan logika yang matang.

Kisah PG Rendeng, Pabrik Gula Kegemilangan Kudus yang Menolak Mati

Peningkatan jumlah dopamin yang sangat drastis juga bisa menyebabkan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Seseorang dapat menjadi loss control atau hilang kendali atas pikiran dan perilakunya.

Oleh karena itu, efek dari gula terhadap pelepasan hormon dopamin kerapkali disandingkan dengan dampak negatif dari kecanduan alkohol.

Meski demikian, seperti pada pembahasan awal, gula juga memiliki peran yang begitu besar dalam menciptakan energi dan suasana hati.

Asalkan, konsumsi gula masih di tahap normal, yakni tidak lebih dari 10% dari total energi, sekitar 200 kalori, atau 24 gram per hari.

Melihat Kegemilangan Industri Gula di Kudus Sebelum Jadi Kota Kretek

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.