ancaman bird strike dalam dua momen krusial penerbangan pesawat apa itu - News | Good News From Indonesia 2024

Ancaman Bird Strike dalam Dua Momen Krusial Penerbangan Pesawat, Apa Itu?

Ancaman Bird Strike dalam Dua Momen Krusial Penerbangan Pesawat, Apa Itu?
images info

Bisa dikatakan, salah satu musuh besar pesawat adalah burung. Aktivitas burung di udara ternyata dapat berpengaruh terhadap penerbangan pesawat. Bahkan, burung disebut menyumbang 90 persen permasalahan pada penerbangan pesawat, dibandingkan FOD lainnya (Heimbs, 2011).

Dalam dunia aviasi, gangguan pada penerbangan pesawat yang disebabkan oleh serangan burung disebut bird strike. Serangan burung menjadi faktor terbesar terjadinya kerusakan pesawat pada kasus Foreign Object Damage (FOD), dibandingkan hujan es, serpihan landasan pacu, atau benturan ban.

Meskipun tidak selalu mengakibatkan kecelakaan, ancaman bird strake tidak bisa dianggap enteng karena biasanya burung menyerang di bagian-bagian krusial pada pesawat, misalnya bilah kipas mesin dan saluran masuk, kulit badan pesawat bagian depan, kaca depan, rangka jendela, serta tepi depan sayap pesawat.

Roda Pesawat, Elemen Penting Pendaratan Pesawat yang Tidak Boleh Dianggap Remeh

Jika burung memasuki kipas mesin, potensi kecelakaan lebih besar karena mesin bisa saja mengalami kerusakan yang sangat parah hingga mati total.

Saking banyaknya kasus bird strike, Federal Aviation Regulations (FAR) kemudian mengeluarkan kewajiban agar dilakukan uji sertifikasi untuk mengecek kekuatan rangka pesawat, terutama titik-titik krusial, sebelum dioperasikan.

Sebenarnya, kejadian serangan burung pada dunia penerbangan telah lama berhasil diidentifikasi. Tercatat, kasus pertama bird strake yang telah terekam dialami oleh Wright Flyer III pada tanggal 7 September 1905. Beruntungnya, pada kasus ini, dampaknya tidak begitu besar.

Kabar Baik! Harga Tiket Pesawat Bakal Turun Saat Libur Nataru 2025, Liburan Bisa Makin Hemat

Baru pada 1912, sebuah kecelakaan fatal terjadi disebabkan bird strike dan menewaskan sang pilot.

Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan sebuah data bahwa selama 18 tahun, yakni periode 1990 – 2008, ada kurang lebih 90.000 kasus bird strike. Data itu pun, hanya diambil dari Amerika Serikat.

Masih dari data yang sama, perkiraannya, 103 pesawat mengalami kecelakaan disebabkan serangan burung dalam rentang waktu 1912 hingga 2008.

Asal Usul Sarang Burung Walet, Kuliner Indonesia yang Dihargai Triliunan Rupiah

Lepas Landas dan Pendaratan Jadi Momen Krusial

Lepas landas dan pendaratan merupakan momen krusial dalam dunia penerbangan. Istilahnya adalah critical eleven atau 11 waktu kritis, yakni 3 menit setelah lepas landas dan 8 menit sebelum mendarat. Sebab, 90 persen kecelakaan pesawat terjadi di masa-masa ini.

Dari 90 persen itu, peristiwa bird strike juga turut berperan menjadi penyebab kecelakaan, selain turbulensi dan perubahan arah angin (wind shear). Serangan burung biasanya terjadi pada saat penerbangan berada di ketinggian yang cukup rendah, kisaran 500 – 3.000 kaki.

Data dari EASA, jenis burung yang kerap menabrak pesawat ialah burung walet (30 persen). Karakteristik dari burung ini ialah kerap melakukan migrasi saat perubahan musim dengan jarak tempuh 570 – 800 kilometer per hari.

Kisah Rumah yang Jadi Saksi Peristiwa Kecalakaan Pesawat di Jalan Jamaika Bandung

Uniknya, burung walet juga menjadi salah satu jenis burung dengan kecepatan bermigrasi tertinggi dibandingkan spesies burung migrasi lainnya. Makanya, benturan antara burung dan pesawat berpotensi menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

Oleh karena itu, banyak bandara yang kini telah memiliki radar burung. Sebab, meskipun bird strike tidak selalu menyebabkan kecelakaan fatal, serangan ini juga membuat kerusakan pada badan pesawat.

Radar burung berfungsi sebagai tempat melacak aktivitas burung, seperti ukuran, arah, kecepatan, hingga jalur terbang burung. Informasi ini kemudian dikoordinasikan dengan pilot agar penerbangan menjauhi titik yang berpotensi terhadap bahaya burung.

Lapangan Terbang Gorda di Serang, Keberadaannya Misterius dan Bisa Sembunyikan Pesawat

Referensi:

Heimbs, S. (2011). Computational methods for bird strike simulations: A review. Computers & Structures, 2093-2112.

Metz, I. C., Ellerbroek, J., Muhlhausen, T., Kugler, D., & Hoekstra, J. M. (2020). The Bird Strike Challenge. Aerospace.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.