Semakin banyak warga Indonesia yang memilih meninggalkan tanah air untuk bekerja di luar negeri. Tidak hanya untuk mendapatkan gaji yang lebih besar, tetapi juga karena alasan non-material yang tak kalah penting: penghargaan terhadap pekerja, kenyamanan hidup, dan lingkungan kerja yang lebih sehat.
Daya Tarik Bekerja di Luar Negeri
Bagi banyak pekerja, gaji yang layak di luar negeri menjadi alasan utama. Bahkan, pekerjaan sederhana seperti mencuci piring di luar negeri dapat memberikan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pekerjaan serupa di Indonesia.
Hal ini memungkinkan mereka tidak hanya mencukupi kebutuhan dasar, tetapi juga menabung untuk masa depan.
Selain itu, banyak pekerja merasa lebih dihargai saat bekerja di luar negeri. Di sana, pemberian makanan yang cukup, fasilitas kerja yang memadai, serta peluang untuk bekerja tanpa diskriminasi menjadi hal yang lumrah.
Lowongan kerja yang luas, mulai dari sektor formal hingga informal, juga memberikan fleksibilitas bagi mereka yang ingin mencari penghidupan di luar negeri.
Mahasiswa Indonesia Disebut Punya Kesempatan Kerja yang Besar di Luar Negeri, Ini Penyebabnya
Realita Lingkungan Kerja di Indonesia
Sebaliknya, lingkungan kerja di Indonesia sering kali dinilai kurang kondusif. Banyak pekerja mengeluhkan budaya kerja yang cenderung “toxic.” Fenomena saling menjatuhkan rekan kerja, budaya “menjilat” atasan demi keuntungan pribadi, dan senioritas berlebihan menciptakan atmosfer yang tidak sehat.
Situasi ini membuat banyak pekerja kehilangan semangat untuk berkembang dan merasa tertekan di tempat kerja.
Sebagai perbandingan, di luar negeri, penilaian kinerja cenderung lebih objektif, berdasarkan hasil kerja, bukan kedekatan dengan atasan atau latar belakang pribadi. Hal ini memberikan kepercayaan kepada pekerja untuk berkembang tanpa rasa takut terhadap tekanan sosial di tempat kerja.
Faktor Ekonomi dan Birokrasi
Tingginya harga bahan pokok di Indonesia turut menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak pekerja memilih pergi. Penghasilan di dalam negeri sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi untuk menabung atau meningkatkan kualitas hidup.
Selain itu, proses birokrasi yang rumit di Indonesia membuat banyak pekerja merasa frustrasi. Mulai dari pengurusan dokumen hingga akses layanan publik sering kali membutuhkan waktu yang lama dan biaya tambahan.
Di luar negeri, akses terhadap kebutuhan administratif biasanya lebih terorganisir, memungkinkan pekerja fokus pada pekerjaan mereka tanpa gangguan berarti.
E-Paspor Indonesia, Bebas Visa ke 76 Negara Jadi Keunggulan untuk Perjalanan ke Luar Negeri
Mengubah Persepsi Kerja di Indonesia, Ada Harapan!
Fenomena ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi pemerintah dan perusahaan di Indonesia. Untuk mengurangi keinginan warga bekerja di luar negeri, diperlukan perubahan mendasar dalam budaya kerja dan kondisi ekonomi. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemberian gaji yang kompetitif, tunjangan yang memadai, dan fasilitas kerja yang layak dapat membantu mempertahankan tenaga kerja.
Menciptakan Lingkungan Kerja Positif
Budaya kerja yang mendukung kolaborasi, penghargaan atas prestasi, dan pengurangan praktik senioritas yang berlebihan dapat menciptakan atmosfer yang lebih sehat.
Mempermudah Akses Birokrasi
Reformasi birokrasi untuk membuat pengurusan dokumen lebih cepat, mudah, dan murah sangat dibutuhkan agar masyarakat merasa lebih dimudahkan di dalam negeri.
Menurunkan Harga Kebutuhan Pokok
Menstabilkan harga bahan pokok agar lebih terjangkau adalah langkah penting untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi beban hidup mereka.
Pilihan bekerja di luar negeri bukan semata-mata soal gaji yang besar, tetapi juga tentang penghargaan, kenyamanan, dan kesempatan yang sulit ditemukan di dalam negeri. Jika Indonesia ingin mempertahankan tenaga kerjanya, perubahan sistemik di sektor ekonomi, birokrasi, dan budaya kerja sangat diperlukan.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, kompetitif, dan manusiawi, Indonesia dapat mendorong warganya untuk membangun masa depan di negeri sendiri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News