Kesempatan mahasiswa Indonesia untuk berkarier di luar negeri tampaknya semakin terang benderang. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyebut, saat ini semakin banyak negara maju yang membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia.
Salah satu sektor yang sangat menjanjikan adalah kesehatan. Di luar negeri, kesempatan kerja mahasiswa jebolan jurusan kesehatan asal Indonesia sangat besar.
Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya populasi masyarakat tua di negara tersebut. Negara-negara maju, seperti Jepang dan Jerman, disebut sedang mengalami aging population, di mana mayoritas penduduknya adalah orang berusia lanjut.
Jumlah penduduk di Jepang dan Jerman memang tidak terlalu banyak. Ditambah lagi, kedua negara ini sedang mengalami krisis akibat semakin banyak generasi muda yang enggan menikah dan memiliki anak.
Penurunan ini tentu saja menyebabkan penyerapan tenaga kerja lokal menjadi turun. Bahkan, beberapa negara di Eropa disebut sedang mengalami krisis tenaga kerja.
Hal serupa juga terjadi di Jepang. Saat ini, jumlah penduduk yang berusia di atas 65 tahun melonjak drastis hingga hampir menyentuh angka 30 persen.
Oleh karena itu, mahasiswa Indonesia memiliki kesempatan yang sangat besar untuk bekerja di dua negara tersebut. Banyaknya orang tua dan minimnya angka kelahiran membuat Jepang dan Jerman membuka peluang kerja di bidang kesehatan besar-besaran.
Jerman Buat Visa Kerja Khusus Warga Non-Uni Eropa, Indonesia Termasuk?
Kesempatan besar dengan gaji fantastis
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyebut, pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama antarpemerintah (G-to-G) untuk menempatkan pekerja migran Indonesia (PMI) di beberapa negara, termasuk Jepang dan Jerman.
Kementerian P2MI menjelaskan jika peluang kerja mahasiswa Indonesia sangat besar dengan gaji fantastis. Di sektor kesehatan, pekerjaan dengan gaji yang menjanjikan adalah sebagai perawat dan caregiver di panti lansia.
Tahun 2025, kebutuhan tenaga kesehatan di Jepang diperkirakan mencapai 2,5 juta orang. Sementara itu, rentang gaji bagi tenaga kesehatan di rumah sakit dan panti wreda berkisar antara Rp15 juta sampai Rp20 juta.
Sedangkan pemerintah Jerman memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja hingga 500 ribu orang di tahun 2030. Gaji perawat di rumah sakit dan klinik digadang-gadang menembus Rp38 juta hingga Rp47 juta.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menjelaskan jika besaran gaji tersebut sangat menjanjikan. Tak ketinggalan, ia juga mengajak mahasiswa untuk mau bekerja di luar negeri.
"Kalau dari sisi gaji tentunya sangat menjanjikan ya, apalagi selama di sana mereka juga bisa nabung karena biaya hidupnya kita juga sudah hitung rentang gajinya besar, sehingga ini bisa menjadi peluang yang sangat baik kalau adik-adik mau bekerja di luar negeri," paparnya dikutip dari rilis resmi BP2MI, Senin (9/12/2024).
Wamen P2MI juga menyebut jika banyak pemberi kerja asing senang dengan pekerja asal Indonesia. Namun, permasalahan utamanya adalah bahasa, sehingga ia mendorong generasi muda, khususnya para mahasiswa untuk berlatih bahasa asing demi mengambil kesempatan emas tersebut.
Perjalanan Tanpa Visa ke Jepang Akan Dihentikan - Ini Informasi Tentang Sistem Masuk yang Baru!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News